Chapter 13 : penyelamat ?

63 3 0
                                    

"Hei...Atago.. Atago... ATAGO...!!! "

"EH..iya ? " Jawab atago cepat pada Hood yang sedari tadi memanggilnya.

"Kau melamun lagi,selalu perhatikan arahmu berlayar atago" Kata hood yang berada di posisi paling depan,memimpin armadanya menuju pangkalan yang berada di arah barat dari pangkalan utama,sudah lebih dari seminggu mereka berlayar dan masih belum menemukan apapun mengenai rencana siren, tapi setidaknya mereka masih bisa mengagalkan beberapa armada siren yang mengumpulkan black metal cube.

sekarang armada yang dipimpin hood sedang memakai rigging mereka agar perjalanan lebih cepat menuju pangkalan barat untuk mengisi ulang amunisi dan beristirahat sebentar. Dan kabar baiknya sebentar lagi mereka akan sampai begitu hood melihat sebuah mercusuar berdiri di atas sebuah pulau yang cukup besar, tapi mendengar itu atago tetap saja tak bereaksi apapun dia masih terus hanyut dalam pikirannya sendiri dan tidak memperhatikan sekelilingnya sampai javelin yang sedari tadi memanggilnya tak juga dihiraukan dan terpaksa javelin harus menarik sedikit roknya.

"Kak atago..? "Javelin yang sedari tadi memanggilnya mulai hilang kesabaran menarik sedikit rok atago untuk menyadarkannya dari lamunan.

"Oh.. Javelin ?, maaf aku tidak menghiraukanmu, ada apa ?"tanya atago yang langsung tersenyum manis berusaha menghilangkan wajah melamunya barusan.

" Umm... belakangan ini kakak sering melamun, kakak tidak apa apa ?"tanya Javelin polos.

Mendengar itu atago rasanya sangat ingin mengatakan apa yang sebenarnya dia pikiran pada Javelin, tapi sepertinya dia terlalu malu kalau harus mengatakan kalau dia sedari sampai dari pangkalan barat daya minggu lalu setelah meninggalkan zaen sendirian bertarung dengan armada besar siren, entah kenapa dia tetap tak bisa berhenti memikirkan kansen baru itu,bagaimana nasibnya dan apa dia baik baik saja?, dan janji pertarungan mereka?.

"Ara ara, kau tak perlu malu mengatakannya atago, aku tahu kau pasti memikirkan Zaen, bukan ?!"

Wajah atago langsung bersemu merah begitu prinz eugen mendekatinya dan tiba tiba ikut dalam percakapan yang sedari tadi dia simak diam diam. Dan atago pun jadi salah tingkah begitu mendengarnya sambil berusaha menutupi wajahnya yang kemerahan.

"Eh.. Ti.. Tidak, kok, aku tidak sedang memikirkankanya,aku... Sedang memikirkan kemungkinan rencana siren yang kita selidik ini, begitu"kata atago untuk sekedar alasan kenapa dia melamun sepanjang misi.

" Oh, jadi begitu, aku kira kakak memikirkan kak Zaen, soalnya dia..."belum selesai kalimat javelin atago langsung mendekatinya dan memeluknya erat.

"Jangan khawatir dia itu sangat kuat, kok. Jadi tak mungkin dia kalah" Kata atago berusaha menenangkanya.dan javelinpun akhirnya juga mengulurkan tangannya dan balas memeluk atago.

"Terima kasih Kak" Kata javelin dalam pelukan atago yang nyaman.

"Sama sama" Kata atago dengan tenang, walaupun dalam hatinya masih ada kekhawatiran yang besar, apakah Zaen baik baik saja, setidaknya dia ingin kembali ke tempat itu hanya untuk sekedar memastikan bahwa dia selamat dari tempat itu agar bisa bertemu denganya nanti dan walau tak bertemu pun itu setidaknya bisa meredakan rasa khawatirnya itu karena dia yakin bahwa zaen pasti selamat dan dia hanya perlu memastikannya.

"Bersiap untuk merapat ke dermaga semuanya, kita akan menyuplai ulang amunisi dan istirahat malam ini" Kata hood saat mereka semakin mendekati dermaga dan saat dia melihat wajah atago yang tadinya murung menjadi tenang dia juga ikut merasa tenang walaupun dia sebenarnya juga sedikit khawatir soal Zaen.

. . . . . .

Waktu begitu cepat berlalu,saat malam hari tiba atago masih berada di kapalnya sambil menghitung jumlah amunisi kapal dan ransum makanan.dia terlihat sibuk dan berputar putar di geledak kapalnya seperti memikirkan sesuatu dan sesekali melihat ke arah kapal-kapal lain yang tertambat di dermaga juga ke arah bangunan asrama tempat kansen lain di armadanya.

Azur lane : Cursed ShipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang