Malam itu lengkap sudah aku tidak tidur sampai tengah malam,dan bisa saja sampai pagi pun aku tidak akan tidur malam ini lagi.sudah hampir dua hari aku tidak tidur sejak atago datang dan membawa masalah baru lagi padaku.baru beberapa jam aku berlayar kembali setelah sebelumnya rusak,aku sudah menemukannya pingsan tak berdaya ditengah badai dan kepungan siren.tapi aku harus sedikit berterima kasih padanya karena sudah memberiku kesempatan mencoba senjata baruku dan hasilnya cukup memuaskan.
tapi masalah belum selesai sampai disitu,setelah aku berhasil menyelamatkannya dari badai,dia pingsan dengan kapalnya yang rusak parah.aku sebenarnya ingin sekali membawanya pulang ke pangkalan utama,tapi aku masih punya banyak hal yang harus aku selidiki dari para siren dan aku pasti akan membuat pelayaranku jadi lebih panjang dari jadwalku,lagi pula kerusakkan kapalnya tidak cukup parah jika menggunakan skala perhitungan dariku dan aku sendiri hampir selesai dan tinggal mengganti satu laras meriam lagi dari turretnya.
"huh,apa aku cukupkan dulu hari ini,yah"aku hendak pergi ke anjungan kapalku untuk tidur di sana karena kamarku digunakan oleh atago saat aku mendengar suara derit engsel pintu terbuka di belakangku.atago berjalan kearahku dengan langkah pelan dan sedikit linglung dengan memakai salah satu mantel hitam cadanganku yang kusimpan dilemari.tubuhnya sempurna tetutupi oleh mantel yang lebih besar dari tubuhnya sendiri.
"apa yang kaulakukan ?,tubuhmu sudah baikan ?"tanyaku saat aku melihatnya,aku sendiri tidak terlalu keberatan kalau dia memakai mantelku,toh disini memang dingin.dia menghembuskan nafas pelan dari mulutnya yang langsung membeku.
"huhhh...iya,lumayan"katanya sambil merapatkan mantel yang dipakainya.
"disini dingin sekali,kita ada dimana sih ?"tanya atago.
aku menghela nafas pelan dari mulutku yang langsung membeku di udara,aku berbalik memandangnya yang berdiri disampingku dengan wajah datar seperti biasa.
"laut sekitar antartika,ini seharusnya belum terlalu dingin karena masih berada di pinggir"
"HATSCHUU....!kenapa kau membawaku kemari ?"atago bersin lalu mengelap hidungnya yang memerah dengan punggung tangannya.
"Area ini jarang tersentuh dan aktivitas siren juga sedikit,singkatnya tempat ini cukup aman,dan juga kau masih sakit,tubuhmu bisa tambah parah dengan suhu seperti ini"kataku pada atago yang matanya mulai sayu dan mulai linglung,aku kemudian membantunya berdiri dengan baik dengan menaruh kedua tanganku di bahunya agar dia tidak terjatuh.tapi kemudian hal aneh terjadi pada atago.matanya mulai membesar dan pipinya memerah juga suhu tubuhnya mulai naik sejak aku menaruh tanganku di bahunya dan berdiri sangat dekat dengan atago.
"sepertinya tubuhmu masih demam lebih baik kau beristirahat lagi'
"Eh..ti..ti..tidak kok,aku sehat..aku.."tubuh atago langsung lemas dan terkulai di peganganku.
"lihat !,kau masih sangat lemah kau butuh istirahat"kataku sambil medorong pelan tubuh atago sedikit menjauh dari tubuhku.
"ugh..tapi...uhm.."wajah atago tambah memerah seperti malu akan sesuatu.
"tapi apa ?,kau perlu sesuatu ?"
"bi..bisa temani aku...sampai aku tidur ?..."kata atago dengan suara lemah dan muka yang sangat merah
"huh ?"
"eh..mmm....maksudku...temani aku di dalam kamar saja...bu..bukan...tidur bersamaku....jangan berpikir aneh.."kata atago dengan panik
"cuma itu,kupikir ada hal lain yang kau minta,apa kau masih bisa berjalan ?,atau kau butuh digendong seperti putri ?"tanyaku untuk mencoba bergurau walaupun dengan wajah datar.
"itu..itu tidak perlu aku bisa jalan sendiri"atago pun segera menarik tubuhnya dan berjalan menuju kamar sedangkan aku mengikutinya dari belakang,tapi entah kenapa aku merasa ada lagi seseorang yang mengikutiku dari belakang saat kami berada di lorong menuju kekamarku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Azur lane : Cursed Ship
FanfictionAku tak ingat apapun, yang kuingat hanya misiku dan namaku sendiri,tapi itu sudah cukup,aku tak butuh siapapun,aku akan terus berlayar dan membunuh semua musuh manusia ,