7. Practice Date

112 16 2
                                    

"Saat malam itu , aku lihat raut wajah mu biasa saja ketika mendengar kita akan dijodohkan . Apa kau sudah tau tentang perjodohan ini ?"

'apa yang harus aku jawab ?'

Lisa terus menatap Jennie dari tempat duduknya , meski sesekali memandang jalan , Jennie tau Lisa sedang menunggu jawaban .

"Tentu saja aku tau , tapi apa yang bisa aku lakukan ? Selain  menerimanya" beruntunglah Jennie bisa menggunakan dalih seperti ini , sebagai anak perempuan satu-satunya, jika Jennie melawan pada orang tuanya itu adalah hal yang buruk .

"Maaf , pasti sulit untuk mu juga . Tapi semalam aku berbicara seolah aku yang paling tersakiti" senyum Lisa yang meminta maaf dengan tulus , membuat jantung Jennie merasa berdebar lebih kencang .

'haruskah kau tersenyum seperti itu ? Aku akan mati di buatnya karena terlalu indah'

"Mari lupakan hal yang semalam , sekarang beritahu aku bagaimana sifat dari kekasih mu . Biar aku bisa dekat dengannya dalam waktu singkat" meski tidak menyukai pembahasan ini , Jennie harus memperlihatkan bahwa dia tidak sengaja untuk memanfaatkan semua ini agar bisa bersama Lisa .

Lisa mulai menceritakan bagaimana Angelina Jolie dihadapan Jennie , saat wanita itu memperhatikan wajah Lisa dari samping ketika menceritakan kekasihnya , wajah Lisa terlihat berbinar . Hati Jennie sedikit nyeri .

'semoga kelak , aku adalah orang yang akan kau ceritakan dengan mata berbinar seperti itu Lisa'

"Tetapi , aku merasa bersalah karena belum memberinya kabar sejak semalam . Karena aku tidak tau harus mengatakan apa , jika aku berbohong aku akan merasa bersalah , tetapi jika aku mengatakan yang sebenarnya , aku tau itu akan melukai hatinya" wajah Lisa yang sebelumnya tersenyum bahagia , kini terlihat di penuhi oleh beban "Ditambah , tadi pagi aku kembali bertengkar pada Appa , padahal sebelumnya aku tidak pernah berdebat meski hanya hal-hal kecil , karena Appa selalu membiarkan aku memilih apa pun yang aku mau"

Sebenarnya , Jennie tidak ingin mendengar sedikit pun cerita Lisa tentang kekasihnya. Tetapi , jika dia ingin mendapatkan hati Lisa . Dia harus melakukan apa pun , memanfaatkan setiap kesempatan untuk bersama Lisa meski mungkin sedikit menyakiti hatinya .

Mendengar Lisa yang sedikit bersedih , Jennie hendak menepuk bahu Lisa untuk menghiburnya, tetapi Jennie mengurungkan niat itu "Anggap saja ini adalah perjuangan mu" Jennie mengatakan dengan keberatan , namun senyum yang menunjukkan semangatnya membuat Lisa tidak melihat sisi Jennie yang keberatan dengan ceritanya .

"Ya benar , Cinta memang butuh perjuangan"

"Dan pengorbanan" Jennie menambahkan, hal ini membuat Lisa sekali lagi menoleh padanya "Apa ? Bukankah kau sedang mengorbankan waktu bersama kekasih mu saat ini ?"

"Benar juga , kau sendiri sama dengan ku bukan . Ah benar , kau belum menceritakannya seseorang yang kau sukai itu" melihat Lisa yang begitu antusias ingin mendengar cerita tentang orang yang Jennie sukai , membuat Jennie berbicara di dalam hati , mengatakan bahwa orang itu adalah Lisa sendiri .

Tapi apa yang terjadi jika dia memberitahu itu sekarang , bukankah itu akan membuat penilaian Lisa terhadapnya akan berubah , karena beberapa menit yang lalu . Lisa baru saja bertanya apakah Jennie mengetahui tentang perjodohan itu atau tidak .

"Hidupkan lampu sein mu , atau tidak kita harus berputar sejauh 1 kilometer untuk masuk ke dalam mall ini" Lisa secara alami langsung menggerakkan tangannya akibat perintah Jennie

Dengan hal ini juga , Jennie tidak menjawab yang Lisa tanyakan , saat Lisa berfokus membawa mobil tersebut ke dalam Mall , Jennie menatap wajah Lisa dari samping .

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang