8. Sorry

132 18 1
                                    

Saat Jennie membiarkan Eomma Lisa membantu anaknya mengganti pakaian , Jennie secara alami pergi keluar kamar Lisa untuk beberapa menit .

Setelah itu , dia kembali duduk tetapi tidak lagi menempelkan tangannya di atas mata Lisa , takut jika dia melakukan itu Lisa akan terganggu karena saat ini Lisa telah tertidur dengan lelap .

Sambil terus memperhatikan wajah Lisa , Jennie mendengar sebuah suara getaran , ketika dia melihat-lihat itu adalah ponsel Lisa yang sedang berdering , menampilkan nama 'Angelie'

'Wanita itu menghubungi Lisa ? Benar juga , Lisa tidak menyentuh ponselnya sama sekali seharian tadi' Hal ini memberikan Jennie berpikir apakah Lisa melakukannya itu sebagai tanda bahwa dia menghargai Jennie sehingga dia tidak menggunakannya benda pipih itu . Atau Lisa sedang menghindari wanita itu karena perjodohan yang terjadi sebab dia tidak tau harus mengatakan apa , meski Jennie mengagumi Lisa . Jennie belum mengetahui setiap perilaku Lisa dia mengira Lisa adalah seorang yang jujur 'Semoga saja' pikirnya .

"Jennie , aku sudah menyiapkan kamar untuk mu . Ini sudah pukul 11 malam , aku akan memberitahu orang tua mu untuk itu" Nyonya Manoban datang hanya untuk memberitahu ini saat kepalanya muncul dari balik pintu , agar Lisa tidak terganggu, dia bahkan mengecilkan suaranya .

Jennie hendak berdiri , mengatakan bahwa dia tidak akan menginap "Aku pulang Aunty , maaf , aku baru saja akan menghubungi sopir ku untuk menjemput ku-" belum selesai apa yang ingin Jennie sampaikan , tiba-tiba tangan Lisa menarik lengan Jennie kembali untuk menutup matanya tanpa sadar . Jennie awalnya terkejut, namun tersenyum kemudian .

Nyonya Manoban tersenyum meski sedikit merasa tidak enak , tetapi dia tetap membiarkan Lisa melakukan itu pada Jennie "Sepertinya kau harus membatalkan niat mu" Nyonya Manoban tersenyum "Jika Lisa sudah melepaskan tangan mu , kau bisa menuju kamar sebelah untuk beristirahat, bertahan lah hm" Nyonya Manoban tersenyum , merasa bahwa banyak yang berpihak padanya .

Meski Jennie kelelahan jika tangannya terus berada dalam posisi ini , dia juga tidak ingin melewatkannya , sehingga dia berbalik tersenyum menatap setengah wajah Lisa karena sebagian dari itu tertutup oleh lengannya "Bahkan meski yang ku lihat hanya hidung dan bibir mu , aku tau kau adalah karya sempurna dari Tuhan"

Memikirkan kembali Lisa yang memiliki kekasih , membuat Jennie memiliki banyak ide di kepalanya , karena hal itu dia segera menghubungi Jisoo untuk memberikan tugas padanya.

*****

"Kenapa keduanya tidak bisa di hubungi ?" Angelina Jolie memperhatikan ponselnya , jika tidak salah di Korea mungkin sudah menunjukkan sekitar pukul 10 malam "Apa mereka sudah tidur , tetapi bahkan Rosie juga tidak menjawab panggilan ku" Wanita itu gelisah , mungkin karena ini kali pertamanya untuk berpisah dalam jarak yang cukup jauh dari Lisa . Dan tidak mendapatkan kabar setelah Lisa menghubunginya ketika memijakkan kakinya di kota itu .

Wanita yang kini sedang duduk di depan meja rias pun mencoba mengusir pemikirannya tentang Lisa yang menyerah padanya "Aku harus percaya padanya, dia sudah berkali-kali berusaha meyakinkan ku , ini adalah waktunya untuk ku menunjukkan bahwa aku percaya padanya" dengan enggan , Anglie meletakkan ponselnya untuk mulai merias wajahnya .

Hari ini dia memiliki jadwal untuk bertemu dengan salah satu desainer yang akan bergabung dengan perusahaannya .

Ddrrtt.. drrrt..

Tanpa menunda waktu , Angelina Jolie segera meletakkan alat riasnya ketika mendengar ponselku berdering .

"Halo"

"Halo"

Karena itu adalah panggilan dari nomor tidak di kenal , Angelina Jolie tidak mengetahui siapa yang menghubunginya , yang pasti itu bukan Lisa , dan itu membuatnya sedikit kecewa .

Mine ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang