Berbeda dengan sahabat-sahabatnya yang lain, Indira Nur Aisyah memang tidak terlalu suka menunjukkan fotonya kepada orang asing. Tapi sebagai sewajarnya seorang perempuan, tentu ada keinginan dirinya untuk mengoleksi foto-foto diri. Karena itu, ia tetap mengunggahnya di Instagram, tentu dengan batasan membuat akun tersebut private sehingga hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang ia kenal saja.
Beruntung, seorang mahasiswa yang sedang duduk sendirian di dalam kamarnya, adalah salah satu yang bisa masuk daftar pilihan yang diterima sebagai salah satu follower akun tersebut. Hal itu tentu bukan hal aneh, karena selain merupakan dosen pengajarnya di kelas, ia dan Indira pun beberapa kali harus bekerja sama dalam aktivitas di luar kelas.
Selama kebersamaan mereka, Indira sama sekali tidak pernah berpikir macam-macam tentang mahasiswa berusia 21 tahun tersebut. Tapi tidak sebaliknya. Tanpa sepengetahuan sang dosen, sang mahasiswa sebenarnya sering mencuri-curi pandang ke arahnya.
Wajah cantik sang dosen muda tentu merupakan daya tarik utama. Di mata sang mahasiswa ada yang lebih daripada sekedar cantik. Payudara Indira yang berukuran sedang, serta pahanya yang begitu montok seperti tanpa cela, adalah alasan-alasan tambahan mengapa ia tidak bisa memalingkan matanya dari dosen jelita tersebut. Apalagi Indira tak jarang menggunakan kaos dan celana jeans yang ketat saat sedang mengajar di kampus.
Apabila tidak sedang ada jadwal kelas di kampus, sang mahasiswa pun akan meluapkan kekagumannya dengan cara melihat foto-foto sang dosen yang masih gadis tersebut di Instagram. Ia biasa melakukannya saat sedang sendirian di kamar tidur, yang tak lupa telah ia kunci sebelumnya. Meski Indira tidak rutin mengunggah foto setiap hari, sang mahasiswa seperti tak pernah bosan meski hanya memandang foto yang sudah sering ia lihat. Bila ingin melihat foto terbaru sang dosen, ia tinggal membuka fitur Stories yang biasanya lebih sering digunakan Indira untuk mengunggah foto terbaru, meski langsung hilang dalam waktu 24 jam.
Secara otomatis, kemaluan sang mahasiswa yang masih terhitung remaja tersebut pun mulai mengembang seiring kian lamanya waktu yang ia gunakan untuk melihat-lihat feed Instagram milik Indira. Tak jarang ia sampai menurunkan celananya, hingga penisnya yang berwarna gelap karena keturunan dari ayahnya bisa berdiri bebas. Bila sudah begitu, sang mahasiswa akan melanjutkannya dengan mengoles lotion sebagai pelembab, dan mengusap-usap kemaluan tersebut dengan tangannya sendiri.
Sialnya, telah berminggu-minggu ia tidak bisa menggunakan tangan kanannya yang baru saja mengalami kecelakaan. Karena itu, ia pun harus belajar melakukan aktivitas mesum favoritnya tersebut dengan menggunakan tangan kirinya. Bila sudah sampai di puncak, ia akan membayangkan sang dosen masuk ke kamarnya, dan menanggalkan pakaiannya satu per satu, mulai dari hijab yang selalu ia kenakan, kaos, serta celana panjangnya.
“Ngghhh… Bu Indira, seksi banget sih tubuh kamu, Buu …” gumamnya pelan.
Fantasinya pun berlanjut dengan membayangkan sang dosen berlutut di hadapannya, dan mengecup-ngecup kemaluan mahasiswa tersebut dengan bibirnya yang seksi. Gerakan tangan sang pria muda tersebut pun akan jadi semakin cepat, sambil berimajinasi tangannya tersebut bisa menyentuh langsung puting payudara Indira dari balik bra, dan meremas-remasnya.
“Bu Indiraaaa… emut terus kontol hitam aku ini. Ahhhh…”
Sebelum berakhir, sang mahasiswa biasanya akan membayangkan sang dosen naik ke pangkuannya, dan membiarkan penisnya yang berukuran sedang masuk menembus liang senggamanya yang suci. Pemuda itu membayangkan wajah cantik Indira pasti akan langsung berubah menjadi binal saat itu terjadi.
“Ngghhh… nikmat sekali memek kamu yang sempit ini Buuuu… Setiap hari kamu mengajarkan aku soal programming, tapi di kamar aku akan bikin kamu sampai cumming …”