1

80.1K 4.6K 286
                                    

Typo.

________________________

Jangan berekspetasi tinggi, takutnya jatuh di dalam air, bukan di pelukannya Dilan.

________________________

Empat orang laki-laki sedang melaksanakan makan malam dengan sunyi, hanya suara dentingan sendok dan piring saling beradu.

"Kok diem-diem bae?" Celetuk salah satunya.

"Daddy sama abangmu itu kan, hobinya diem-diem bae, dari dulu sariawan gak selesai- selesai."

"Papa juga sariawan? Daritadi diem." Tanyanya lagi.

"Papa lagi semedi sambil makan, jadi diem."

"Taulah, ngomong sama papski itu bikin Dilan emosi jiwa raga." Ujar anak yang ternyata bernama Dilan, maka sudah dipastikan yang membalas semua ucapannya sedaritadi adalah Laskar.

"Salah lagi papa di mata kamu mah, cowok selalu salah emang." Ujar Laskar dengan memasukkan satu suapan nasi.

Alex yang sedaritadi mendengar perdebatan mereka hanya menghela nafas. "Makan, jangan ngobrol." Ujarnya.

Dilan merengut kesal, lalu menyenderkan kepalanya pada lengan Elang. "Udah kenyang dad."

"Sisa dikit lagi, dek." Ujar Alex. Dilan menggeleng.

"Sakit mulut Dilan buat kunyah makanan, masih memar ditonjok anak Angkasa." Ujar Dilan sedikit ngegas.

Elang yang baru saja selesai makan pun menyentil pelan kening adiknya, "gak sopan, panggil om."

"Bang, ini kening kalau abang sentilin mulu benjol nanti." Gerutu Dilan.

"Lebay amat anak lo Lex." Timpal Laskar.

"Habisin Alaskar." Ujar Alex, jika daddynya sudah menyebut nama depannya maka perintahnya tidak ingin dibantah. Mau tidak mau, Dilan menghabiskan makanannya.

"Habis itu minum obat sama vitaminnya." Ujar Elang. Dilan mengangguk.

Ponsel Dilan berbunyi nyaring disaku boxernya. Ia pun melihat siapa yang menelfonnya.

Selen.

Kekasih Dilan rupanya, buru-buru ia mengangkat telfonnya dan tidak lupa meloud speaker karena ia malas menempelkan pada telinga. Ia pun menjawab sembari melanjutkan acara makannya.

"Apa ?"

"Dilan, Dilan punya nomernya Vanko gak?"

Alis Dilan menyatu seketika, mendengar gadisnya menyebut nama musuh bebuyutannya.

"Buat apa?"

"Gak papa, aku mau minta aja."

Jawaban itu membuat Dilan berdecak pelan.

"Gak punya!"

Setelahnya Dilan mendengar gerutuan kesal dari gadisnya. Akhirnya Dilan memutuskan panggilan tersebut.

"Pacar ke berapa itu?" Tanya Alex.

"Ke 7 tapi yang enamnya udah pada jadi mantan, tinggal dia. Kayaknya otw jadi mantan juga dad." Ucapan Dilan itu membuat Alex juga Laskar geleng-geleng kepala.

"Dasar playboy." Cibir Laskar.

"Mereka duluan yang nembak Dilan, yauda Dilan terima aja. Biasanya si keturunan ya pa, tapi gak mungkin kalau daddy yang playboy." Ujar Dilan.

RIVAL VS SENJA [TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang