32

27.7K 3K 268
                                    

Typo.
🎧Element - Rahasia hati
🎧Budi Doremi - Tak kan hilang

___________________________

Selamat membaca.
__________________________

Vanko meremat ponselnya dengan kasar setelah mendapat notifikasi pesan dari Selen yang mengirim foto Maxime sedang memegang tangan Dilan dan juga mengirim alamat cafe.

"Bangsat!" Dengan terburu-buru Vanko memakai jaket kulit berwarna hitam dan mengambil kunci motornya di nakas. Ia berniat membuktikan foto itu benar atau tidak. Ia mengendarai motornya dengan kencang.

"Kalau sampai foto itu beneran, gue gak akan segan-segan hajar lo, Dilan." Ujar Vanko dengan penuh emosi.

"Berani lo main di belakang gue, bajingan." Vanko terus saja mengumpati Dilan maupun Maxime.

▪︎▪︎▪︎

Dilan menarik tangan nya dari genggaman Maxime. "Napa dah, lo?" Tanya Dilan.

Maxime sendiri menarik nafasnya sembari menatap Dilan. "Maaf, Lan. Gue mau jujur sama lo, kalau sebenernya gue suka sama lo semenjak kita kelas sebelas. Gue takut buat ungkapin perasaan gue, karena setau gue lo straigh Lan. Gue gak minta lo buat bales perasaan gue kok, gue tau kalau lo udah punya Vanko, gue cuma mau ungkapin aja, Lan. Maunya gak gue ungkapin, tapi ada yang ganjel di hati gue." Pengakuan Maxime membuat Dilan sedikit terkejut, tidak menyangka jika Maxime menyukai dirinya dari lama.

"Santai aja, Lan. Gue gak bakal rebut lo dari Vanko, kalau Vanko bisa bikin lo bahagia mah gue ikutan bahagia juga." Lanjut Maxime di akhiri senyum tampannya. Dilan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Bingung gue nanggepin nya." Ujar Dilan dengan canggung, Maxime terkekeh akan hal itu, tangannya terulur mengacak surai Dilan.
"Gue bilang santai aja, Lan." Ujar Maxime.

"Gue tau, gue emang cakep Max, makasih lo udah suka sama gue. Emang sih, kegantengan gue gak ada lawannya, setara lah sama Aliando, Angga yunanda sama si itu, Jefri Nichol." Ujar Dilan dengan gaya yang sangat percaya diri sekali dan di akhiri tawa renyah nya yang mbuat Maxime juga ikut tertawa.

"Dilan!" Suara sentakan nan berat itu membuat Dilan maupun Maxime terkejut dengan kehadiran Vanko dan Selen.

"Vanko..." Vanko menatap Dilan dengan tajam. "Kaget? Ketahuan selingkuh?" Ujar Vanko dengan sarkas dan membuat Dilan mengernyit heran.

"Selingkuh apaan sih? Gue sama Maxime cuma ngobrol biasa." Tukas Dilan yang membuat Vanko terkekeh.

"Ngobrol biasa sampe pegangan tangan? Kenapa gak bilang sama gue kalau mau keluar sama dia?" Tanya Vanko.

"Soal itu, gue minta maaf. Gue takutnya gak lo bolehin kalau gue bilang, Van." Ujar Dilan sembari memegang lengan Vanko.

"Lo belum coba bilang ke gue, kenapa udah berpikiran gue gak ngebolehin?" Ujar Vanko dengan alis yang terangkat satu, hal itu membuat Dilan terdiam. Ada benar nya juga perkataan Vanko. Dilan menggigit pipi dalamnya, ya...salah dia sih.

"Alasan kan, lo? Bilang aja kalau mau selingkuh, emang sekali nya playboy tetep aja playboy murahan!" Ujar Vanko dengan pedas dan membuat rahang Dilan mengeras.

'BUGH'

"Sekalinya brengsek tetep brengsek!" Setelah memberi pukulan telak pada Vanko, Dilan langsung pergi meninggalkan keduanya dengan emosi yang membuncah, bisa-bisanya Vanko mengatainya murahan padahal belum tau faktanya.

Anaknya Angkasa bajingan! Dakjal! Ngentod!" Umpat Dilan sembari mengusap kasar air matanya yang tiba-tiba turun.

▪︎▪︎▪︎

RIVAL VS SENJA [TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang