30

29.5K 3.1K 470
                                    

Typo.

___________________________________

Selamat Membaca.

___________________________________

Di hari sabtu, Vanko berniat mengajak Dilan main, tapi dia juga bingung mau main apaan. Dan saat ini Vanko berada di halaman belakang rumah Dilan, Ia tengah menghisap putung rokoknya sembari memikirkan akan bermain apa, di sebelahnya ada Alex yang sedang menyeruput kopi.

"Daddy sama ayah kamu ada di rumah gak, Van?" Tanya Alex.

"Ada om, lagi nganggur mereka." Alex mengangguk mendengar jawaban Vanko.

"Sejak kapan ngerokok?" Tanya Alex.

"Sejak kelas 11 mungkin om,Vanko juga lupa." Balasnya.

"Woy anaknya Angkasa!" Suara Dilan membuatnya sedikit berjengit. Buru-buru Vanko mematikan rokoknya, hal itu membuat Alex tersenyum tipis.

"Apaansi anaknya Alex, ngagetin aja lo boti!" Ujar Vanko dengan ekspresi mengejek.

"Halah bota boti gue desahin juga lo nya ngaceng pinokio!" Umpat Dilan.

"Kan lo nya ngedesah kenceng, Lan. Kemarin aja sampe nangis di kamar mandi waktu makrab?" Ucapan Vanko yang sangat gamblang membuat Alex yang berada di sebelahnya menghela nafas lelah.

"Samudra sama Laskar emang salah ngidamnya." Gumam Alex.

___________________________

Setelah berdiskusi perihal kegiatan main hari ini, Dilan dan Vanko memutuskan untuk challenge masker terus nanti keluar beli makanan. Mereka berada di kamar Dilan saat ini, tengah mengoles-oles masker pada muka mereka.

"Udah? Susah ngomongnya anjir." Ujar Dilan pada Vanko yang mukanya juga sudah rata dengan masker wajah berwarna hijau.

"Kayak buto ijo." Ucapan Vanko membuat Dilan ingin tertawa.

"Bangsat jangan bikin ketawa dulu!" Ujar Dilan sembari memakai bando beruang milik Caitlyn, adik sepupunya.

"Kocak anjing, ini nanti kita make kacamata?" Tanya Vanko yang mendapat anggukan dari Dilan.

"Pake mobil aja ya? Malu banget gue di lihat orang." Ujar Vanko yang geli sendiri membayangkan dirinya berada di tempat umum menggunakan masker wajah.

"Oke pake mobil, tapi kita gak di jalur delivery. Jadi langsung masuk, pesen di dalam." Ucapan Dilan membuat Vanko menelan ludah kasar.

"Muka lo tegang amat anjir, lo gak malu sendirian, ada gue." Ujar Dilan saat melihat raut wajah Vanko yang begitu tegang. Cowok itu terkekeh, kemudian memeluk tubuh Vanko.

"Kita ke excelso sebelah mall gapura utama komplek." Ujar Dilan, Vanko mengangguk pasrah.

Setelah sudah siap semua, Dilan dan Vanko kini menuju tempat menggunakan mobil Dilan. Penampilan mereka saat ini benar-benar membuat orang melihat nya aneh bahkan tertawa. Dilan memakain celana jeans pendek selutut, kaos hijau army serta sandal selop bermerk, serta muka yang sudah di poles masker wajah juga bando beruang. Vanko pun sama, hanya saja tidak memakai bando melainkan kacamata dan rambutnya yang di kuncir ke atas.

Ketika mereka membuka pintu, seketika itu juga para pengunjung lainnya menatap mereka.
"Bajingan...." umpat Vanko dengan pelan. 

"Buruan pesen, Van." Pinta Dilan pada Vanko.

"Lo serius mau makan di tempat?" Tanya Vanko, Dilan mengangguk.

"Udah sampe sini, sekalian aja malunya anjir. Gue kasih lo jatah dah nanti." Ucapan Dilan membuat Vanko memicingkan matanya.

RIVAL VS SENJA [TERBIT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang