Prolog

1.1K 92 6
                                    

Disclaimer character: Masashi Kishimoto

(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

.

.

.

Di dalam ruangan sempit, tanpa sehelai busana, dua insan berbeda jenis kelamin tampak berdiri berhadapan, keringat membasahi sekujur tubuh mereka.

Surai panjang berwarna indigo gelap dengan surai putih keabuan dari mereka terlihat begitu kontras.

Sang pria terlihat menatap pintu dengan wajah waspada yang begitu tajam. Sedangkan sang perempuan dengan wajah semerah tomat tampak linglung, memilih membuang muka menghadap ke arah samping, dia ingin menunduk, tapi sesuatu berbentuk lonjong di bawah sana mungkin saja meledakkan otaknya.

"Sensei..."

"Sstt!"

Tak lama, suara ribut dari beberapa lelaki yang tengah berbincang di luar ruangan terdengar.

Perempuan berambut indigo itu menguatkan cengkeraman tangannya pada lengan sang pria yang dipanggil sensei tersebut. Raut khawatir terpancar begitu jelas di wajah bulatnya.

"Tenanglah..."

Kalimat bisikan penenang dari pria itu terdengar begitu lembut memasuki telinganya.

Dengan wajah bulatnya yang menggemaskan, gadis itu mendongakkan kepalanya mengingat tinggi badan mereka yang berjarak cukup jauh, netra bulannya bertemu tatap dengan netra berbeda warna -hitam dan merah- dari sang pria.

5 detik.

10 detik.

15 detik.

Meski sesekali berkedip tatapan mereka tak kunjung terputus.

20 detik.

Dengan perlahan pria dengan netra berbeda warna itu menundukkan kepalanya, wajah mereka semakin mendekat. Mata bulan di hadapannya tampak menutup. Satu tangannya kemudian menangkup salah satu sisi pipi bulat gadis itu, perlahan Ia ikut menutup matanya.

"Hinata? Namanya Hyuuga... Hinata bukan?"

Deg

"Hn."

.

.

.

TBC

.

.

.

14/5/23

.*.*.*.*.*.*.*.*.*.*.

Cerita ini terinspirasi dari manhwa yang pernah saya baca berjudul Kings flower.

Kalau kosa katanya miskin mohon pengertiannya, karena ini cerita pertama saya. Saya masih berusaha belajar dan mencari tahu berbagai kosa kata baru jadi mohon dimaklumi.

Kritik dan saran selalu diterima. Kolom komentar selalu terbuka. Review dipersilahkan.

Campus Scandal | KakahinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang