16. Kenapa?!

275 37 4
                                    

(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

.

.

.

Pukul 11 malam, Hinata masih sibuk berkutat dengan ponselnya di dalam kamar. Hinata sedang memperhatikan foto dirinya dan Kakashi yang tampak berciuman di ponselnya itu. Hinata ingin Denial dengan berpikir ini mungkin karena sudut pandang kamera, seperti foto mereka yang tersebar pertama kali sebelumnya. Tetapi tidak bisa, di foto itu sangat jelas bibir mereka bersentuhan bahkan terlihat menyatu dengan dalam.

Kakashi tampak memiringkan wajahnya, sedangkan Hinata.. mungkin karena pengaruh alkohol, dirinya tampak.. menikmati?.

Hinata spontan mematikan ponselnya memikirkan hal itu. Entah kenapa wajahnya terasa begitu panas sekarang.

Selain foto mereka berciuman, ada juga foto dimana dahi mereka bersentuhan dengan mata yang memejam tenang. Tidak bisa mengelak, Hinata menyukai foto itu. Fotonya terlihat sangat manis dan.. mendebarkan.

'Hinata, sensei ingin meminta maaf.. dan umm terima kasih.'

'Sensei akan memberi tahumu nanti saat waktunya tepat.'

Huh! Sekarang Hinata mengerti arti dari perkataan sang dosen saat percakapan mereka di ponsel beberapa hari yang lalu.

Tadi sore saat Hinata baru saja sampai di pekarangan rumah keluarga Namikaze, seseorang mengirimkan pesan berisi foto-foto tersebut kepada Hinata di ponselnya. Hinata terkejut tentu saja.

Kedatangan Kakashi di belakangnya beberapa detik kemudian makin menambah keterkejutan Hinata. Melihat mata Kakashi yang menunjukkan kegelisahan, Hinata bisa menebak Kakashi mendapatkan pesan yang sama dengan miliknya.

Lagi, Kakashi yang hanya diam saja menatapnya berhasil membuat berbagai pikiran aneh memasuki kepala Hinata. Entahlah, dia sudah melupakannya sekarang, dia tidak mengerti apa saja yang dipikirkannya saat itu, rasanya begitu campur aduk. Hinata tidak tahu yang mana yang mendominasi saat itu. Dia tidak percaya, dia ingin marah, dia merasa takut, namun.. ada juga rasa lega yang entah karena apa, Hinata benar-benar bingung.

Dan sekarang.. saat dia sedang berbaring nyaman di atas kasur miliknya, kenapa Hinata merasa dirinya.. bahagia? Kenapa sekarang perutnya terasa seperti dipenuhi kupu-kupu? Hinata benar-benar merasa sangat aneh. Perasaan campur aduk itu berhasil membuatnya mual sekarang. Semakin lama, Hinata mulai merasa takut dengan keadaan dirinya sendiri sekarang.

Bagaimana pun, bukankah seharusnya Hinata merasa marah? Di lihat dari sisi manapun kejadian itu adalah hal yang tidak pantas. Kenapa Hinata tidak bisa marah dan membenci Kakashi. Kenapa?! Apa memang benar dia diguna-guna?.

Kenangan tentang Kakashi di festival tadi juga terus saja memenuhi pikirannya. Hinata mengingat bagaimana Kakashi mencoba memaksakan diri memakan cinnamon roll yang Hinata tahu pasti dari gelagatnya bukan selera sang dosen. Hinata merasa perutnya tergelitik mengingat itu, tanpa bisa ditahan Hinata terkekeh kecil.

Terlebih pada saat kembang api dinyalakan, mengingat kalimat-kalimat yang diucapkan oleh Kakashi dengan pelan agar hanya Hinata yang dapat mendengarnya, serta tatapannya saat itu. Ahhh! Tidak. Hinata menggeleng-gelengkan kepalanya, mari lupakan itu dulu. Biarkan adegan itu menjadi flashback Kakashi di chapter berikutnya nanti.

Tadi Hinata juga sempat mengecek forum kampus memeriksa apakah fotonya dengan sang dosen yang terkirim melalui pesan untuknya juga tersebar di forum tersebut. Tapi tidak, hasilnya tidak ada. Apa ini semacam peringatan?.

Lama melamun, notifikasi tanda pesan masuk menyadarkan Hinata. Dia kembali membuka ponselnya untuk membaca pesan tersebut. Itu pesan dari Ino di grup yang sepertinya baru saja dibuat olehnya, berisi Hinata, Tenten dan Ino sendiri.

Campus Scandal | KakahinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang