8. Keluarga Namikaze

395 55 6
                                    

(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

.

.

.

Hari ini adalah hari pertemuan Hinata dan Naruto yang ke tiga kalinya dalam seminggu ini. Hinata dan Naruto telah mengatur jadwal untuk waktu pertemuan belajar mereka setelah saling mencocokkan waktu luang masing-masing.

Naruto memainkan ponselnya di dalam kamar sembari menunggu kedatangan Hinata. Naruto membuka galeri dan melihat beberapa foto lama yang tersimpan dari beberapa tahun lalu.

Tangannya terhenti pada album bertuliskan empat tahun yang lalu. Naruto membukanya dan sebuah foto.. bukan, beberapa foto berhasil membuat matanya terbuka lebar.

Tidak mungkin. Bagaimana bisa?.

.

.

"Hinata.. Hinata.. Hidup ratu ramen!"

Naruto berucap semangat. Kedua tangannya bergoyang kesana-kemari dengan antusias.

Hinata baru saja masuk ke dalam kamar Naruto dan langsung mendapat sambutan seperti ini.

Bagaimana Hinata harus bereaksi untuk ini?.

"Aku akan menjadi murid yang berbakti ttebayo. Hidup ratu ramen! Uwaaa."

Ratu ramen? Itu julukan Hinata setelah memenangkan lomba makan ramen 4 tahun yang lalu.

Bagaimana Naruto bisa tahu itu?.

Apa dia juga...

Oh!.

"Si kuning maniak ramen?!"

Hinata menunjuk Naruto setelah mengingat-ingat lomba makan yang telah berlalu empat tahun itu.

Naruto mengangguk, tatapannya penuh dengan antusias dan kebahagiaan. Ini pertama kalinya Hinata melihat Naruto tersenyum selebar itu. Senyumnya sangat cerah dan mampu membuat siapapun yang menatapnya ikut tersenyum.

"Naruto-kun sang juara ketiga rupanya..." Hinata tersenyum manis menatap Naruto.

"Itu benar ttebayo. Namikaze Naruto, si kuning maniak ramen dattebayo!"

Naruto mengayunkan jempolnya kesamping dengan wajah bangganya.

"Naruto-kun baru saja berjanji akan menjadi murid yang berbakti kan? Kalau begitu bisa kita belajar sekarang?"

"Tentu saja ttebayo!"

Dengan ini Naruto dinyatakan kalah. Baru tiga kali pertemuan dan Naruto telah berhasil ditaklukan oleh seorang gadis muda yang memiliki wajah bulat yang polos dengan senyum manis yang kikuk.

Tapi dia ratu ramen dattebayo!. Sebagai pencinta nomor satu ramen tentu saja Naruto harus tunduk pada ratu ramen.

Mereka baru akan mempersiapkan peralatan belajar, tapi tiba-tiba pintu terbuka menampilkan Kushina sang nyonya rumah yang berdiri menatap mereka dengan senyum yang sama cerahnya dengan senyum Naruto tadi.

"Bisakah kalian membantu ibu saja hari ini? Belajarnya bisa ditunda dulu pada hari berikutnya."

"Membantu apa?"

.

.

.

Naruto dan Hinata bersiap membantu Kushina merawat bunga dan tanamannya, alias berkebun. Baju mereka telah diganti dengan baju berkebun yang membuat penampilan mereka tampak lucu.

Campus Scandal | KakahinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang