11. Mabuk

495 48 5
                                    

(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

.

.

.


Tiga hari berlalu, kelas pagi Hinata hari ini kembali heboh dengan berita panas terbaru. Seri ke-4 novel 'Icha Icha Tactic' karya Jiraiya Alexander Kyushu akan rilis versi terjemahan bahasa Jepangnya satu bulan lagi.

Sebenarnya, Jiraiya sendiri merupakan seorang yang murni berdarah Jepang. Namun, karena lahir dan besar di Amerika, dia memilih untuk memakai penerjemah pada novelnya dalam versi bahasa Jepang. Penerjemahnya sendiri tercantum pada buku dengan nama H.K.

Oh iya, tiga hari yang lalu ketika Hinata ingin menghindar dan menginap di rumah Ino, Neji datang menjemputnya. Pada akhirnya Hinata tidak bisa menghindar dan harus menjelaskan kapan dan bagaimana fotonya bersama Kakashi dengan potret seperti itu bisa tersebar. Hinata pun berakhir mendengar petuah dari sang ayah hingga 3 jam lamanya.

"Hinata..."

Hinata yang sedang melamun dan duduk di kursinya mendengar suara berbisik memanggil namanya dari belakang. Hinata berbalik dan mendapati Kiba dengan cengiran khasnya.

"Kiba-kun?"

"Kau tidak mau ikut pre-order padaku juga Hinata?"

"Huh?"

"Hei, tidak perlu malu. Aku tahu kau pernah diam-diam membaca buku Icha Icha Tactic milik Neji.-"

Mendengar perkataan Kiba, Hinata melotot kaget, Hinata celingak-celinguk melihat sekeliling memastikan tidak ada yang mendengar perkataan yang baru saja keluar dari mulut pria pencinta anjing itu.

"-Jika kau membelinya sendiri kali ini, kamu tidak perlu lagi mengambil buku milik Neji secara diam-diam, iyakan?" Kiba menaik turunkan alisnya.

"Ki-kiba-kun!"

Hinata menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Wajahnya memerah karena malu.

Dari mana pula Kiba mengetahui hal itu, padahal Hinata yakin misinya itu berjalan lancar secara sembunyi-sembunyi. Neji bahkan tidak mengetahuinya.

Atau, apa Neji-niisan hanya pura-pura tidak tahu?.

"Kau bisa meneleponku kapan saja saat kau sudah memutuskannya."

Kiba memberikan senyuman aneh sebelum beranjak meninggalkan Hinata.

Baru beberapa langkah menjauh, Kiba kembali berjalan mendekati Hinata. Kiba menaikkan jari telunjuk tangan kanannya mengingat hal lain yang ingin dia sampaikan kepada Hinata.

"Oh! Aku juga punya kabar ekslusif lain untukmu.. Sakura dan Sasuke.. mereka berpacaran."

"Apa?!"

Bukan Hinata, itu suara teriakan Ino dan Tenten yang tiba-tiba muncul di belakang mereka. Hinata kaget tentu saja, Kiba bahkan terjengkang karena suara keras Ino dan Tenten.

Hinata bersitatap dengan kedua sahabatnya. Dari tatapan mereka, jelas mereka baru sama-sama mengetahui berita itu sekarang.

Apa berita itu benar?. Itu bukan berita palsu kan?.

Bukannya mereka tidak ingin mempercayainya. Tapi mengingat hubungan persahabatan mereka dengan Sakura, bagaimana bisa mereka mengetahui berita itu dari orang lain!.

Mereka sudah berteman selama bertahun-tahun. Jika ada berita bahagia seperti itu, mereka seharusnya memberi tahu satu sama lain terlebih dahulu, bukan membiarkan yang lainnya tahu dari orang lain.

Campus Scandal | KakahinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang