3. Sakit atau bolos?

671 71 16
                                    

(⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)

.

.

.

Hinata menatap pesan-pesan yang terterah di ponselnya.

Hari ini dia berencana bolos kuliah, jadi dia mengirimkan pesan kepada teman-temannya bahwasanya dia sedang dalam keadaan yang kurang sehat.

Awalnya Tenten dan lainnya tampak terkejut mengingat kondisi Hinata kemarin ketika mereka bertemu baik-baik saja. Tapi mengingat permainan voli yang melelahkan kemarin, dan Hinata yang cukup aktif di permainan itu, merekapun memakluminya.

Hinata menghela nafas merasa bersalah. Bagaimana pun sebenarnya Hinata baik-baik saja dan tidak sedang sakit. Namun sungguh dengan kejadian kemarin, dia benar-benar tidak ingin berangkat kuliah hari ini.

Tatapan Hinata kemudian menangkap nama Sasuke di ponselnya. Pandangannya berubah, mata Hinata dengan jelas menunjukkan pandangan tidak suka.

Ino memberi info bahwa Sasuke terus menanyakan dirinya, katanya Sasuke mengeluh alasan kenapa Hinata tidak menjawab panggilan ataupun pesannya.

Hinata mendengus dan melempar ponselnya asal. Tenang saja, ponselnya terlempar di kasur, ponsel itu akan baik-baik saja.

.

.

Flashback

"Sen-sei?! Kenapa..."

Tap tap tap

Kakashi berbalik menatap rombongan beberapa pria yang berjalan menuju ke arah ruangan tersebut.

Shit

Dia segera menuju ke arah Hinata dan menarik tangannya. Handuk putih Hinata yang sudah setengah lepas terjatuh ke lantai.

"Akh-!" Hinata berteriak agak mencicit.

"Sstt!" Pada akhirnya Kakashi memilih membungkam mulut Hinata dengan tangan besarnya.

Kakashi berjalan menuju ruangan sauna yang ada di dalam kamar mandi itu. Namun ketika hendak masuk, Handuk yang dipakai Kakashi tersangkut di ganggang pintu. Tanpa pikir panjang Kakashi memilih melepaskan Handuknya.

Jadilah mereka masuk ke dalam ruangan tanpa sehelai benangpun. Di dalam ruangan sempit itu, Hinata dan sang dosen Hatake Kakashi berdiri berhadapan, keringat membasahi sekujur tubuh mereka.

Surai panjang berwarna indigo gelap dengan surai putih keabuan dari mereka terlihat begitu kontras.

Kakashi terlihat menatap pintu dengan wajah waspada yang begitu tajam. Sedangkan Hinata dengan wajah semerah tomat tampak linglung, memilih membuang muka menghadap ke arah samping, dia ingin menunduk, tapi sesuatu berbentuk lonjong di bawah sana mungkin saja meledakkan otaknya.

"Sensei..."

"Sstt!"

Tak lama, suara ribut dari beberapa lelaki yang tengah berbincang di luar ruangan terdengar.

Gadis berambut indigo itu menguatkan cengkeraman tangannya pada lengan sang dosen. Raut khawatir terpancar begitu jelas di wajah bulatnya.

Hinata yang salah. Ternyata dirinya yang salah masuk ruangan. Ruangan ini merupakan ruangan kamar mandi pria.

Takut. Hinata Takut. Kami-sama, apa yang akan terjadi pada Hinata setelah ini?

"Tenanglah..."

Campus Scandal | KakahinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang