Arthur Chen Feiyu atau yang lebih dikenal sebagai Feiyu di lingkungan rumahnya dan dikenal Arthur di keluarganya.
Dua bulan lalu ibunya menikah lagi dengan seorang lelaki yang bisa ia sebut.. manis dan cantik. Namanya Luo Yunxi, Chen Feiyu akui Luo Yunxi begitu lembut dan penuh kehangatan walau pada awalnya ia mendapat perlakuan kasar dari anak sambungnya sendiri namun Luo Yunxi tidak pernah mengeluh.
Sudah 3 minggu rasanya ibunya pergi meninggalkan mereka selamanya. Chen Feiyu kali ini hanya tinggal bersama ayah sambungnya di mansion yang megah, tadinya ia ingin kembali ke rumah ibunya namun Luo Yunxi bilang ia harus tinggal disitu untuk menemaninya.
Chen Feiyu berusia 19 tahun saat ini sedangkan Luo Yunxi berusia 33 tahun.
Pagi ini mereka sarapan berdua seperti biasa, keheningan melanda meja makan yang hanya ada dentingan sendok dan garpu. Di tengah keheningan Luo Yunxi sudah selesai dengan sarapannya, ia meletakkan sendok dan garpu, meminum satu gelas air dan mengusap lembut bibirnya dengan anggun.
Si manis tersenyum melihat Chen Feiyu makan dengan lahap di hadapannya, di tengah keheningan mereka Luo Yunxi akhirnya bertanya.
"Arthur, bagaimana kuliahmu?"
Chen Feiyu mendongak menatap wajah indah ayah tirinya lalu menjawab, "Baik, namun aku tidak begitu suka lingkungannya."
Luo Yunxi menatap pemuda itu dengan sorot khawatir, "Ada apa? Apa ada yang mengganggumu?"
Chen Feiyu terkekeh lalu menggeleng, "Tidak, tetapi mereka mengejekku."
Luo Yunxi menghela napasnya, tangannya ia ulurkan untuk mengusap lembut kepala Chen Feiyu, "Kau ingin pindah universitas Arthur? Aku akan mengurusnya untukmu."
Chen Feiyu menggeleng, ia merasa sudah sangat merepotkan ayah tirinya selama ini, di biayakan dan diurus dengan baik saja ia sudah sangat bersyukur. Karena mungkin, jika ia kembali ke rumah ibunya, walau ibunya meninggalkan banyak warisan ia tidak dapat mengurus dirinya sendiri..
"Tidak perlu ayah, aku bisa menahan ejekan mereka." ujar Chen Feiyu
Luo Yunxi tersenyum, "Baiklah, jika ada sesuatu jangan ragu untuk mengatakannya padaku ya? Jangan terlalu sungkan Arthur, aku tidak keberatan direpotkan olehmu."
Chen Feiyu tersenyum lebar, ia menyelesaikan sarapannya lalu mencium kilas pipi ayah tirinya dan bangkit sambil membawa tas di bahu kanannya.
"Terima kasih ayah, aku berangkat dulu."
Mata Luo Yunxi membelalak merasakan kecupan anak itu, wajahnya memerah, ia menyentuh pipi yang baru saja dikecup anak sambungnya. Saat akan berbicara lagi Chen Feiyu sudah pergi membawa mobilnya.
Luo Yunxi tersenyum tipis, ia bangkit dan membawa jas yang tersampir di kursi lalu membawa tas kerjanya. Ia harus bekerja.
—
Sore hari tiba, Chen Feiyu sudah pulang sejak tadi siang dan saat ini pemuda itu sedang menonton televisi di ruang keluarga.
Saat sedang asik menonton sambil sesekali memasukkan cemilan ke dalam mulutnya, ia mendengar suara Luo Yunxi yang tengah berbicara dengan seseorang di ponselnya. Luo Yunxi mendekat dan duduk disamping Chen Feiyu, saat si manis sudah duduk Chen Feiyu bisa mendengar bahwa itu adalah suara perempuan, orang yang berbicara dengan Luo Yunxi adalah perempuan.
Kening Chen Feiyu mengeryit mendengar betapa manja suara perempuan di seberang sana, ia memutar bola matanya malas dan berpikir apakah itu kekasih baru ayah sambungnya?
Chen Feiyu muak memikirkan itu dan ia-pun muak mendengar suara menyebalkan perempuan di ponsel Luo Yunxi, jadi pemuda itu bangkit untuk pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BL) Amour - Feiyunxi Short Story
FanficShort Story Chen Feiyu & Luo Yunxi - Random story. Jangan membenci tokoh di dalam cerita ini, karena sifat karakter yg aku buat di cerita ini hanya fiksi.