Sunggyu yang secara tiba-tiba masuk kedalam apertemenku kini sedang ada di sofaku dan menonton tv. Memang dia siapa? merasa ini kamarnya, menjengkelkan.
"Hei, ini bukan kamarmu. Bertindaklah seperti tamu." kataku dengan melipat kedua tanganku.
"Aku atasanmu, aku tidur di kasur kamu tidur di sofa." jawabnya sembari mengganti channel tv.
Apa-apaan dia?! Aku benar-benar kesal, kenapa dia disini? Argh, kenapa hari ini benar-benar sial?
Aku yang tidak dapat berbuat apa-apa duduk di ujung bagian sofa yang Sunggyu tempati. Aku hanya meringkuk di sofa, sungguh melelahkan. Tanpa disadari, akupun tertidur.
***
Aku terbangun dari tidurku dan mendapati selimut tipis menutupi tubuhku. Aku segera melihat kearah jam. Ah, aku lupa men charge hp ku. Tapi, sekarang jam 7. Aku belum telat.
Aku pergi kearah kamarku dan mengambil pakaian kerja. Kulihat, Sunggyu masih tidur dengan pulas. Kalau dia tidur, wajahnya tidak segarang saat dia di kantor. Coba dia seperti ini terus. Aku pergi kearah kamar mandi dan bersiap untuk kerja.
Aku keluar dari kamar mandi dan segera membuat sarapan favorite ku, omelete kornet. Tiba-tiba, Sunggyu keluar dari kamar dengan kaos putih polosnya dan celana pendek sedengkul. Lihat, dari cara berpakaiannya saja sudah seperti tempat ini milik dia.
"Ingat, minta kunci kamarmu sehabis pulang kantor." Ucapku dilanjutkan dengan melempar omeleteku keatas menggunakan wajan layaknya chef handal.
"Berisik, buatkan aku sarapan." jawabnya dengan suara yang agak berat. Kau tau, suara seperti orang sehabis bangun tidur.
Aku membuat dua omelete kornet dan menyajikannya tepat di meja depan tv. Sunggyu yang melihat hidangan tersebut membelalakan matanya dan melihat kearahku.
"Ini apa?!" tanyanya sembari menyentuh omelete nya menggunakan garpu.
"Omelete kornet."
"Terdengar menjijikan."
"Kalau tidak mau yasudah buat aku." jawabku dengan menusuk omeletenya menggunakan garpuku. Aku memotongnya dan disaat aku ingin melahapnya, omelete itu hilang dimakan Sunggyu.
"Ayolah, ini makanan menjijikan." kataku dengan nada menyindir.
"Memang."
Apa-apaan ini?! Ah, aku akan menghabiskan waktu berhargaku jika memikirkan tentang dia yang menjengkelkan. Seketika, aku baru mengingat bahwa kantor masuk pada pukul 9. Dan sekarang pukul....
"TIDAK PUKUL 8.55!" teriakku yang direspon dengan tatapan berisik oleh Sunggyu.
"Cepat pergi atau kau akan aku hukum." jawabnya dengan datar.
"Kau bahkan belum bersiap."
"Aku direktur, cepat pergi."
Tanpa banyak basa-basi aku segera berlari kearah pintu dan menutupnya dengan agak kasar. Aku dengan secepat mungkin pergi ke arah halte bus dan ternyata, saat aku sampai busnya juga sampai. Kebetulan? Tidak, ini keberuntungan!
Sesampainya di kantor ternyata aku belum sepenuhnya telat. Syukurlah, ada apa dengan hari ini? Hari hoki ku?
"Annyeong, Jiyoung-ah!" sapa Soojin dengan membawa kopi kearahku.
"Kau mau kopi?" tanyanya sembari menjulurkan kopinya.
"Mian, aku tidak terlalu suka kopi."
"Oh begitu. Oiya, bagaimana dengan tugas semalam?"
"Sudah selesai kok. Terima kasih sudah memberiku tugas itu."
Kami berdua akhirnya sampai di lift dan memencet tombol ke atas dan pergi ke tempat kami.
***
Sunggyu POV
Sekarang apa yang harus aku lakukan. Aku bahkan belum mandi. Aku bahkan tidak punya pakaian untuk kerja, semuanya ada di kamarku. Kunci kamarku bahkan hilang kemarin. Aku bahkan tidak yakin bahwa apertemen ini punya kunci cadangan.
TING TING
Aku yang tadi sibuk dengan pikiranku kini berjalan kearah pintu dan membukanya.
"Jiyoung-ah, ini aku bawa pakaianku. Aku menyempatkan kesini karena semala-" omongannya terpotong ketika dia melihat kearahku.
"Jiyoung sudah pergi, sini aku ambil." jawabku sembari menarik kantong yang berada di genggaman pemuda itu.
"Sunggyu? Kenapa kau disini?" tanya nya dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Kunciku hilang, jadi aku numpang disini."
"Baiklah, aku duluan ya."
Saat Sungyeol pergi, aku segera membuka isi dari kantong tersebut. Aku mengeluarkannya dan melihat seragam putih yang dihiasi dengan noda coklat kehitaman.
Aku pergi menuju mesin cuci dan mencuci pakaian ini. Aku tidak punya sesuatu yang dapat aku kerjakan jadi aku memutuskan untuk mencuci ini. Sekalian melatih keahlianku dalam bidang seperti ini. Hahaha. Haha. Ha.
Tiba-tiba sebuah ide lewat di kepalaku. Kenapa aku tidak membersihkan tempat ini saja? Karena untuk level perempuan, Jiyoung benar-benar jorok.
Aku mulai dengan menyapu lantai dan mengepel serta mentata tempat tidur dan sofa. Aku merapihkan laci tv dan tebak apa yang kutemukan, foto seorang wanita dengan seorang anak kecil. Aku yakin bahwa itu Jiyoung dan ommanya. Walaupun dia tampak bodoh, dia tetapi cinta dengan ommanya. Kalau aku jadi ommanya, aku sangat bangga. Ah, apa sih yang aku pikirkan.
Aku pergi kearah mesin cuci dan mengambil pakaian itu serta menyetrikanya dan melipatnya. Tugasku sudah selesai, aku sangat lelah.
Aku memutuskan untuk pergi ke meja resepsionis dan meminta kunci untuk kamarku dan segera pergi ke kamarku.
***
Jiyoung POV
Ah, aku sangat lelah. Tidakku sangka tugasku sangat banyak. Aku segera keluar dari lift dan pergi ke kamarku. Saat aku buka pintu kamarku, Sunggyu sudah tidak ada disana. Syukurlah.
Aku melihat kearah tv dan mendapati baju Sungyeol yang tertata rapih serta secarik surat tepat disebelah fotoku dan omma.
Aku mengambil surat itu dan membacanya.
Kalau kau membaca ini, aku sudah ada dikamarku. Maaf merepotkanmu bodoh.
Sungyeol menitipkan bajunya untukmu dan yap, aku mencuci serta menyetrika itu. Sama-sama!
Hm, kamarmu rapih ya, siapa dulu yang membersihkannya.
Aku yakin ommamu pasti bangga denganmu.
Ah, sudahlah. Nikmati tempatmu yang sekarang bersih atas bantuanku.
Aku menaruh surat itu dan memasukan pakaian Sungyeol kedalam kantong itu. Tak lama aku menteskan air mata. Apasih, kenapa aku menangis coba? Sungguh cengeng. Mungkin karena aku tersentuh dengan kalimat ke-4.
Aku mengelap air mataku dan mempersiapkan semua barang untuk besok kerja. Sunggyu, coba kau setiap hari seperti ini.
***
A/N: HUAAA SUNGGYU NYA BAIKKK /?. Btw, terima kasih ya yang sudah mau baca, vote, comment huahhauhuahua saya sangat tersentuh.
Oiya, ucapan ini spesial buat Khanahpulasari sebagai stranger pertama yang mau vote cerita saya. SERIUS, PAS KAMU VOTE AKU SENENG BANGET AHHAHA.
Oiya, maaf ya kalo saya update lama. Inspirasi saya tiba-tiba hilang dan saya sibuk wisuda HAHAHAHA. ANNYEONG!!
<Edited>
KAMU SEDANG MEMBACA
Inception
FanfictionAwalnya benci, tapi jadi cinta. Awalnya jengkel, tapi jadi sayang. Saat pertama kali kita bertemu, benci serta jengkel sudah terpendam dalam hatiku. Apakah perasaan itu akan terganti menjadi cinta dan sayang? Copyright © 2015 by Plantaehyung