Part 13: Scared

177 12 7
                                    

INI UDAH BERAPA ABAD COBA???!!!!

Sebelumnya, maaf banget ya kalian yang udah lama nunggu ff ini di post :') sebenernya saya lagi keteteran sama pekerjaan sekolah, materi-materi, ya saya lagi sibuk sekalehh. saking sibuknya bahkan imajinasi saya terhambat :')))). maaf banget ya kalau cerita saya sampai sekarang emang gaje banget yaampun uww. oke vomment dan tunggu terus ya part selanjutnya! gomawo~

p.s saya nyoba pasang gif, semoga kalian suka~ ^^

***

Sunggyu POV

"Aku Nam Saejin,teman SMAmu. Bagaimana kabarmu,Kim Sunggyu?"

Aku yang terdiam akhirnya bicara.

"Ah Saejin-ah. Aku baik-baik saja. Omong-omong, kau mendapatkan nomorku dari siapa?" tanyaku ragu.

"Aku menemukan nomor mu dari buku angkatan SMA kita. Awalnya aku kira nomor ini sudah tidak kau gunakan, aku cukup kaget saat kau mengangkatnya." gumam Saejin. "Aku jadi teringat dulu kita sangat dekat haha." lanjutnya sembari tertawa pelan mengingat masa lalu kami berdua.

"Oh hahaha, aku juga cukup kaget menerima telepon darimu."

"Omong-omong, aku dengar kau direktur dari sebuah perusahaan, kau hebat ya."

"Ah, itu tidak sehebat yang kau kira."

Keheningan pun melanda kami berdua. Aku tidak tahu harus berkata apalagi. Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka. Aku segera mematikan telpon Saejin dan memulai untuk memasak.

"Mwo? Makanannya belum jadi?" tanya Jiyoung kecewa.

"Mian, tadi aku dapat telpon dari sekertaris ku." ucapku.

"Oh baiklah. Aku tidak sabar makan, jadi tolong cepat ya!" kata Jiyoung menghampiriku dan menepuk pelan punggung ku. Tanda memberikan semangat agar aku cepat memasak untuknya.

"Ne, arasseo."

Aku mulai memasak makanan untuk Jiyoung. Tetapi yang aku bingung, kenapa aku berbohong kepadanya?

***
Jiyoung POV

Aku terbangun dari tidurku, aku melihat Sunggyu yang sedang tidur dengan lelap. Aku mencoba untuk membangunkannya pelan.

 Aku mencoba untuk membangunkannya pelan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jinjja, bangunlah." ucapku pelan sembari tersenyum.

"Ne, bersabarlah, aku masih sangat lelah." jawabnya setengah sadar.

Aku hanya tertawa pelan dan pergi ke arah kamar mandi. Aku bersiap-siap untuk bekerja di cafe. Setelah keluar dari kamar mandi, aku melihat handphone ku menyala pertanda ada yang menelfonku.

"Yoboseo?" ucapku memulai pembicaraan.

"Ne, Jiyoung. Ini aku. Maaf mengganggumu."

InceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang