Part 4: Drunk

278 33 8
                                    

Sunggyu POV

TING TONG TING TONG TING TONG

Aku terbangun dari tidurku karena suara bel yang berisik dan banyak itu. Aku berjalan menuju pintu dan lihat siapa yang aku temukan. Jiyoung.

"Makasih kemarin." ucapnya sambil menunduk.

"Apa?"

"Makasihh." jawabnya dengan nada yang agak ditinggikan.

"Apaan sih?" tanyaku pura-pura.

"IH MAKASIH KEMARIN." kali ini dia menjawab dengan marah.

"Sini masuk." ajakku sembari menarik tangannya.

"Ih ngapain-"

Aku menutup pintu apertemenku dan menguncinya.

"IH NGAPAIN KOK DIKUNCI?! JANGAN-JANGAN-"

"Apasih mikirnya aneh-aneh. Ini dikunci biar kamu ga keluar-keluar. Bikinin sarapan yang kayak kemarin. Aku mau mandi dulu, kamu ke kantor sama aku." jawabku panjang lebar dan pergi kearah kamar mandi.

"AISH!"

Selesai dari kamar mandi aku memakai handuk dengan model seperti baju yang diikat dan pergi kearah Jiyoung. Aku melihat dia menghiasi makanan itu dengan tomat dan dia melihat kearahku.

"PAKE BAJU SANA!" teriaknya sambil menutup matanya.

"Ish, ini juga udah ketutupan, ngapain malu sih. Gajelas."

"PERGI PERGI PERGI! PAKE BAJU!!" teriaknya kali ini sembari mendorong tubuhku ke belakang dan tiba-tiba kita terjatuh.

Aku melihat Jiyoung yang sudah mendarat tepat diatasku.

"Nah kan jadi kayak gini. Jangan berisik makanya." jawabku enteng. Sekilas aku melihat wajahnya yang memerah.

"A-APAAN SIH-" jawabnya sembari berdiri dari posisi tadi.

Aku akhirnya berdiri dan pergi kearah kamarku dan memakai baju kerjaku. Aku keluar dan mengambil makanan tersebut dan duduk di sebelah Jiyoung.

"Mau ga?" tawarku sembari memotong makanan itu.

"Enggak, udah makan tadi." jawabnya diiringi suara perutnya yang lumayan besar.

"Yakin?" tanyaku dengan sedikit tertawa.

"GAUSAH KETAWA." jawabnya sembari melirik kearah makanan ku.

Aku memotong makanan itu dan menyuapinya ke Jiyoung.

"Aaaa" ucapku seperti memberi makanan kepada bayi.

"Apasih."

"Udah makan cepetan." kataku dengan menadahi garpunya dengan tanganku dan menyuapinya ke Jiyoung. Jiyoung pun memakannya.

"Enak?" tanyaku.

"Enak." jawabnya malu.

"Ini kamu yang bikin. Nih, mau setengah?" tawarku dan memotong makanan itu menjadi setengah. Aku mengambil garpu dan memberinya kepada Jiyoung. Lihat, saat aku memberinya garpu dia memakan makanannya dengan lahap dan piringnya bersih seketika.

"Laper banget." ucapku diikuti dengan memakan makanan itu.

"Biasa aja."

Aku segera melahap bagian yang terakhir dan mengambil kunci mobil. Aku mengambil kunci apertemenku dan membuka pintunya. Aku dan Jiyoung pun pergi ke mobilku.

***

Aku menyetir mobilku hingga sampai kearah kantor.

"Disini aja turunnya." ucap Jiyoung dan dia bersiap-siap untuk turun. Aku menancap gas dan melewati kantor.

"LAH, MAU KEMANA?!" tanyanya panik.

"Udah diem aja." jawabku sembari fokus kedepan.

"KEMANA SIH? JANGAN TEMPAT ANEH-ANEH YA."

"Ish, adanya juga pikiranmu yang aneh-aneh." jawabku diikuti dengan mengganti gigi mobil.

Beberapa menit kemudian, kita sampai di restoran mewah yang biasanya aku kunjungi. Aku dan Jiyoung masuk dan mencari tempat duduk.

"Ini ngapain, kan kita udah makan. Ini juga tempatnya mahal banget." kata Jiyoung sembari melihat-lihat tempat ini.

"Udah pesen makanan gih." jawabku melihat menu tempat tersebut.

"MAHAL BANGET-" teriaknya yang menarik perhatian para pengunjung.

"Ih, udah pesen aja. Itu mereka pada liat kamu. Aneh." jawabku dan memanggil pelayan untuk datang kesini. Aku dan Jiyoung memesan makanan dan pergi setelah kami selesai.

***

Jiyoung POV

Aish, kenapa ini. Kenapa aku malu kalau ada Sunggyu? Aku suka dia? ANEH. SANGAT ANEH. Kenapa dia jadi baik kepadaku seperti ini? Aku kenapa sih? Gila? Bisa jadi. AH, AKU KENAPA?

"Jiyoung?"

Aku melihat kearah Sunggyu. "Kenapa?" tanyaku yang tadi sedang melamun.

"Mau kemana lagi?" tanyanya sembari menyalakan mesin mobil.

"Kerja." jawabku dingin.

"Udah jam segini dan kamu mau kerja? Kamu harusnya aku pecat karena telat 5 jam."

"Ah, aku mau pulang." jawabku tanpa berfikir terlebih dahulu.

Sunggyu mengiyakan kemauanku dan mengantarku ke kamar apertemenku. Aku masuk kedalam dan mengunci pintu kamarku. Aku sangat bingung ada apa denganku. Aku memutuskan untuk streaming di laptopku hingga pukul 6 malam. Aku pergi kearah kulkas dan mengambil minuman dingin. Aku membawa minum tersebut ke kamar dan melanjutkan streaming. Aku sesekali meneguk minuman itu dan menonton kembali.

'Aneh, kok rasanya hangat? Ah kepalaku tiba-tiba pusing.' batinku.

Aku seketika memikirkan Sunggyu. Kenapa hatiku terus bedegup kencang ketika bersama dia? Aku bahkan membencinya. Haruskah aku bertanya kepadanya?

Aku membuka pintu apertemenku dan menekan bel kamar Sunggyu.

TING TONG TING TONG TING TONG

Tak lama, Sunggyu membuka pintunya dan melihatku dengan wajah aneh.

"Kamu kenapa? Tumben kesini." tanyanya bingung.

"Ya..kamu tau ga kenapa tadi setiap aku bersamamu, hatiku seperti mau pecah? Perutku juga tiba-tiba gaenak. Mukaku juga panas. Kamu sebenarnya siapa bisa membuatku seperti ini? Apakah itu pertanda aku akan menjadi gila?" ucapku tanpa kusadari.

"Jiyoung? Kamu-" Sunggyu terdiam dan segera mengajakku pergi ke kamarku.

Sunggyu tampaknya mencari-cari sesuatu hingga ia sampai kedalam kamarku.

"Kamu minum alkohol?" tanyanya sembari menunjukkan botol yang tadi aku minum.

"Itu alkohol?" tanyaku balik.

Sunggyu memukul pelan kepalanya dan membuang botol itu. Dia pergi kearahku dan memegang kedua bahuku.

"Kamu mau tau itu artinya apa?" tanyanya dengan serius.

Aku mengangguk pelan. Tiba-tiba aku merasa kepalaku sangat berat.

"Itu artinya kamu suka dengan orang itu." jawabnya yang aku lanjutkan dengan anggukan kepala tanda mengerti.

"Kalau ada aku, kamu juga kayak gitu ga?" tanyaku tanpa menyadarinya.

Sunggyu tampak kaget dan tiba-tiba aku terjatuh karena terlalu banyak beban di kepalaku sekarang. Aku merasakan ada sesuatu yang hangat di keningku.

***

WAH INI KENAPA YA~ HAHAHA SAYA FANGIRLINGAN SENDIRI /hiraukan/

Yes, akhirnya part 4 selesai juga setelah bertahun-tahun saya kerjakan /? vomment ya kalau kalian suka!

Oiya, terimakasih kepada 'Pink_syl' yang telah memberi saya inspirasi ihik makasih ya kamu :*

Oke segitu aja ya, annyeong!


p.s ada lagu. dengerin ya sambil baca ^^

InceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang