Part 14: Jealous

230 16 24
                                    

A/N: CERITA PART INI RADA AMBIGU GITU JADI MAKLUMKAN YAK /plak.

Yak, annyeong semuanya. IYA IYA IYA SAYA TAU UPDATE LAMA BANGET IYA SAYA PAHAM. Saya bahkan gasadar udah 1 bulan coba ini mah lama kelamaan 1 part 1 bulan :)) TAPI OFC SAYA USAHAKAN GABAKALAN KAYAK GITU YA ASTAGA SAYA GA JAHAT OK. Maaf banget, mungkin saya udah ngomong gini berkali-kali karena emang aslinya imajinasi saya sangat teramat terhambat, saya juga sempet susah gara gara banyak remed, persiapan uts, alhasil nilai juga ga memuaskan banget :')) *curcol mode: on*. OKE ABAIKAN. MAAF YA KALO INI PANJANG BANGET. SAYA KANGEN KALIAN PARA READERS UH. OKE SELAMAT MENIKMATI PART INI YAK, MENGGILALAH KALIAN!!!! ok. annyeong.

***

Sunggyu POV

"Kim Sunggyu?"

Aku menoleh ke belakangku. Mataku terbelalak saat melihat dia. Iya, orang yang dulu ku sukai.

"Nam Saejin?" ucapku kaget.

"Sudah lama sekali ya?" jawabnya sembari menghampiriku dan Jiyoung.

Jiyoung POV

Nam Saejin? Tunggu, aku mengenal perempuan itu. Ah, seketika ingatanku ter flashback. Tapi, apakah aku harus cemburu terhadapnya? Ah tidak perlu, kalau aku percaya pada Sunggyu pasti semuanya akan baik-baik saja.

"Annyeong, Saejin-ssi" kataku sembari menjulurkan tangan kearahnya.

"Oh Saejin-ah, ini adalah Jiyoung, pacarku." jawab Sunggyu yang seketika membuat pipiku memanas.

"Ah, pacarmu? Ne annyeong Jiyoung-ssi." kata Saejin sembari membalas uluran tanganku.

"Bagaimana kalau kita makan bersama di tempat itu? Aku yang akan bayar semuanya." ucap Saejin menunjuk sebuah restoran mewah.

"Ah, aku tidak enak, lebih baik cari saja tempat murah." jawabku malu.

"Tidak apa-apa, ini juga sebagai awal persahabatan kita Jiyoung-ssi."

"Baiklah, maaf merepotkan."

Akhirnya kami pergi ke restoran tersebut. Sesampainya disana, kami memilih kursi yang terletak di dekat tembok.

Aku duduk di kursi bagian dalam agar Sunggyu duduk di sebelah kiriku.

"Sunggyu, kau duduk saja di sini sebelahku. Aku sudah lama tidak menemui mu." ucap Saejin sembari menepuk kursi sebelahnya.

Deg. Tidak Jiyoung, ayolah kau tidak perlu cemburu. Sunggyu tetap akan mencintaimu bukan? Ayo bersikap seperti biasanya.

Selanjutnya, kami memesan makanan dan menghabiskannya. Jinjja, selama kami makan, Saejin dan Sunggyu benar benar sangat dekat. Aku merasa seperti..terbuang kah? Ah, kenapa aku selalu pesimis?

Selesai makan kami memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar. Dan tebak apa, Saejin melingkarkan tangannya di lengan kiri Sunggyu. Aigoo ada apa dengan hatiku? Ah ayolah Jiyoung, sebentar lagi juga selesai.

Tapi jujur, sedari tadi aku melihat Sunggyu tidak masalah dengan tingkah laku Saejin. Apakah Sunggyu menyukainya? Ya! aku pesimis lagi.

"Gomawo ya Sunggyu dan...aigoo, aku lupa namamu. Mian." ucap Saejin malu.

"Jiyoung." balasku sembari tersenyum. Lihat, dia bahkan lupa namaku. Pasti dia melupakan keberadaanku juga kan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

InceptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang