Sunggyu POV
"Sungguh kekanak-kanakan." ucap Sungyeol dan meneguk kopi nya.
Aku hanya mendiamkan perkataan Sungyeol dan ikut meneguk teh yang ku pesan.
"Jangan bilang kau masih belum melupakan Na--"
"Diam." ucapku dingin agar dia tidak melanjutkan perkataannya. Aku sangat marah jika seseorang selalu membawa-bawa nama itu.
"Lihat, inilah yang menyebabkan kau memecat Jiyoung. Sampai kapan kau memikirkan dia terus?" tanya Sungyeol.
"Melupakannya susah, Sungyeol-ssi. Kau seharusnya mengerti." ucapku dengan sinis.
"Kau juga harusnya mengerti dengan perasaan Jiyoung."
"Maksudmu?"
Sungyeol menghelakan nafasnya serta memijat pelan keningnya. Dia melipat kedua tangannya dan menatapku dengan serius.
"Kau bahkan selama ini tidak mengerti. Kau tau, Jiyoung tadi bercerita denganku dan Soojin mengenaimu." kata Sungyeol serius. "Ia tidak sengaja membuang foto itu dan dia melakukannya karena refleks. Kau tau kenapa dia refleks? Karena dia tidak membuangnya berdasarkan pemikiran otaknya, tapi dia membuangnya berdasarkan perasaannya sendiri." lanjutnya panjang lebar.
"Itu konyol." jawabku dilanjutkan meminum teh ku.
"Ya Sunggyu! Ayolah, kau membuatku lelah. Kau harusnya mengerti kalau Jiyoung melakukannya karena dia iri. Ah jinjja, aku sudah lelah berbicara denganmu." ucap Sungyeol sembari berdiri dan mengambil jas nya. "Oiya, masukan kembali Jiyoung ke kantor. Aku duluan." lanjutnya dan membuka pintu cafe.
"Aku masih tidak mengerti kenapa Jiyoung melakukan itu. Refleks? Haha itu sangat konyol." batinku.
Aku terdiam sebentar dan akhirnya memutuskan untuk bertemu Jiyoung. Aku masuk ke dalam mobilku dan menuju apertemen. Sesampainya disana, aku mengetuk pintu apertemen Jiyoung.
"Ya Jiyoung! Buka pintunya." ucapku sembari mengetuk pintu. Tidak ada jawaban.
"Ya!" teriakku dan mengetuk pintunya lebih kencang. Hasilnya nihil. Aku segera menelpon Jiyoung.
"Ayolah angkat." gumamku dan mengetuk lagi pintu kamarnya.
PIIP
"Aish, kenapa tidak diangkat."
Aku menundukkan kepalaku dan berfikir, kenapa aku melakukan ini semua? Mengapa aku memecatnya? Mengapa sekarang aku malah mencarinya? Kenapa aku memungut foto itu? Kenapa?
Aku memutar badanku dan lihat siapa yang kutemuka, Jiyoung. Aku dapat melihat jelas matanya yang terbelalak melihatku. Seketika ia berputar balik dan jalan menuju lift dengan cepat. Segera aku tahan pergelangan tangannya.
"Lepaskan." ucap Jiyoung yang sibuk menarik tangannya agar lepas dari genggamanku. Semakin dia merajuk, semakin aku pegang dengan erat lengannya.
"Aish, sakit! Kenapa kau menahanku?" tanyanya dan mengelus pelan pergelangannya yang sehabis aku genggam.
"Mian."
"Mwo? Baru sekarang kau meminta maaf? Apa yang kau pikirkan hingga memecatku, pabo!" teriaknya dan segera pergi kearah lift. Aku mengikutinya dan memegang pundaknya.
"Hajima! Kau membuat hidupku lebih sulit dari sebelumnya!" teriaknya sembari menampar tanganku yang berada di pundaknya. Aku dapat mendengar isakan tangisnya yang sangat pelan.
"Kau menangis?"
"Tidak. Jangan ikuti aku lagi." ucapnya dan segera memasuki lift yang sudah terbuka lebar. Aku masuk kedalam dan berdiri tepat di sisi lain lift.
"Kau membuatku gila. Ya Sunggyu! Jangan ikuti aku lagi!"
Aku memeluknya dengan erat. Entah kenapa aku benar-benar ingin memeluknya. Aku dapat merasakan tubuhnya yang merajuk ingin melepaskan pelukanku. Tapi aku tetap memeluknya se-erat yang ku bisa. Akhirnya dia terdiam dan tiba-tiba isakan tangis terdengar.
"Kenapa..kenapa kau datang disaat aku mau melupakanmu, Sunggyu?" ucapnya disela tangis. Aku merasakan bajuku sudah basah akibat air matanya.
"Kenapa kau seperti ini? Kenapa kau memelukku ya Sunggyu?"
"Aku sekarang tau kenapa kau membuang foto itu. Apakah ini yang di sebut refleks?" ucapku dan mengelus pelan rambutnya. Aku dapat merasakan telapak Jiyoung berada di punggungku.
"Mianhae, Jiyoung." kataku pelan dan seketika lift membunyikan suaranya.
***
A/N: Annyeong kawand~
Maaf banget ini dikit banget partnya, ini juga bener-bener lama abis updatenya, partnya gajelas abis karena saya ngetik pada pukul 2.20 dan ini hari ultah saya/GAADAYANGNANYA dan saya tiba-tiba sakit, kayaknya sih demam /BODO. Oke, TERIMA KASIH YANG UDAH MAU BACA AMPE SEJAUH INII MAKASH YG VOMMENT. Tolong kritik dan saran ditunggu, vomment juga~ Readersku yang setia juga terimakasihh~
Segitu aja dulu yaa. DAAHH!!!
p.s di mulmed ada lagu barunya infinite loh~ judulnya ada dua
1. Standing face to face
2. Between me and you
BACA SAMBIL DENGER YA~
<<edited>> judul partnya ketinggalan >.<
KAMU SEDANG MEMBACA
Inception
Fiksi PenggemarAwalnya benci, tapi jadi cinta. Awalnya jengkel, tapi jadi sayang. Saat pertama kali kita bertemu, benci serta jengkel sudah terpendam dalam hatiku. Apakah perasaan itu akan terganti menjadi cinta dan sayang? Copyright © 2015 by Plantaehyung