Sebuah agensi di dunia yang tersembunyi. Agensi dimana keturunan para Vampir belajar mengendalikan diri untuk berbaur dengan manusia. Persahabatan unik terbentuk begitu saja diantara mereka.
Lalu sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan terjadi.
Ba...
Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"BANGUN KALIAN," Rusius berteriak dengan keras sambil melempar dua buah bantal miliknya kearah Darius dan Horace yang masih tertidur pulas.
Hari ini adalah hari pertama mereka belajar di Graviolta dan di hari pertama ini kedua mahluk berdarah dingin itu masih tertidur pulas dan tidak terusik sedikitpun dengan teriakan Rusius.
"AKU TIDAK BERTANGGUNG JAWAB JIKA HARI PERTAMA BELAJAR KALIAN DIHUKUM, AKU TIDAK PEDULI."
Rusius berjalan dengan perasaan yang kesal ke arah pintu kamar, sebelum membuka pintu, Rusius kembali menoleh ke arah Darius dan Horace, "Dasar vampir kebo," setelah itu pintu dibuka dan ditutup dengan sangat kencang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamar dengan lambang bunga tulip dan satu buah cristal berwarna merah di tengahnya terdengar begitu heboh, dimana Darius dan Horace saling berlarian cepat kesana kemari mencari barang-barang mereka yang akan mereka gunakan untuk belajar hari ini.
Setelah lima menit kepergian Rusius, Darius terbangun karena ulah dari ibunya. Ibunya datang ke alam bawah sadarnya dan membangunkan dirinya dengan menendang tubuhnya hingga terjatuh dari ranjang.
Bukan hanya di alam sadarnya saja dirinya terjatuh dari ranjang, namun kenyataannya juga sama. Darius benar-benar membenci kemampuan ibunya yang satu ini.
Lalu bagaimana caranya Darius membangunkan Horace? Tentu saja dengan kekuatannya. Darius menyetrum tubuh Horace hingga pemuda itu terbangun dengan kondisi rambut acak-acakan keatas. Memang Darius sialan.
"Rusius sialan, dia meninggalkan kita begitu saja tanpa membangunkan kita," ucap Horace sambil memasang dasi seragamnya.
Tidak tau saja dia kalau Rusius membangunkan mereka berdua sampai kesabarannya habis. Sudah tau Rusius itu hanya memiliki kesabaran setipis angin.
