Sebuah agensi di dunia yang tersembunyi. Agensi dimana keturunan para Vampir belajar mengendalikan diri untuk berbaur dengan manusia. Persahabatan unik terbentuk begitu saja diantara mereka.
Lalu sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan terjadi.
Ba...
Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menjadi vampir yang memiliki kekuatan yang hebat menjadi kebanggaan tersendiri. Kekuatan adalah jati diri seorang vampir. Kalau diibaratkan, kekuatan adalah nafas seorang vampir. Tanpa kekuatan vampir hanyalah boneka lilin yang bisa dipatahkan kapan saja.
Namun bagaimana jika kekuatan itu tidak sempurna atau cacat?
Ya, itulah yang terjadi pada laki-laki yang sedang duduk sendirian di depan taman bunga di kastil barat Graviolta. Laki-laki itu cacat, ah bukan dia yang cacat namun kekuatannya yang cacat. Dia adalah Kadmus Erebus.
Kekuatannya hanya bisa muncul saat bulan purnama tiba, jika tidak ada bulan purnama maka dia hanyalah manusia abadi. Itu julukannya, manusia abadi karena dia vampir yang merupakan mahluk abadi dan manusia yang tidak memiliki kekuatan apa-apa.
Sebenarnya kekuatannya merupakan salah satu kekuatan yang paling diinginkan oleh para vampir. Api. Vampir yang paling bermusuhan dengan api memiliki kekuatan api. Namun sayangnya kekuatannya tidak sempurna alias cacat.
Karena hal itulah hingga membuat Kadmus selalu di bully teman-temannya yang lain. Kadmus marah namun tidak bisa berbuat apa-apa. Disaat salah satu temannya mempermainkannya dengan kekuatan mencekik miliknya, Kadmus hanya bisa menahan sakit dan berusaha melepaskan tangan temannya.
Kadmus selalu sendirian, menunggu datangnya malam lalu termenung di taman kastil barat sendirian. Menikmati angin malam dan bau bunga yang sangat dia sukai. Kadmus selalu menatap langit dengan harap bulan purnama segera datang menghampirinya.
Jika bulan purnama datang, Kadmus akan sangat senang hingga dirinya pergi ke dalam hutan terlarang. Di dalam hutan terlarang dirinya membakar apapun untuk melampiaskan kekesalannya terhadap teman-temannya yang selalu membullynya.
Kadmus dendam namun dia tidak memiliki keberanian.
Malam ini pun sama, Kadmus duduk di taman bunga kastil barat, termenung menikmati hembusan angin hingga membawa rambut hitam berponinya ikut menari mengikuti angin.
"Aku selalu melihatmu disini malam-malam, kamu sedang apa?"
Suara merdu menyapa gendang telinganya. Seorang gadis berambut panjang hitam bergelombang sedang duduk di sebelahnya dengan jarak tiga jengkal. Gadis itu menatapnya dengan senyuman manis. Pita bunga berwarna putih menghiasi rambut lebatnya. Terlihat sangat cantik.
Kadmus terkejut dan segera berdiri untuk pergi meninggalkan gadis itu namun belum sempat melangkah dirinya terhenti akibat tangan yang menarik pelan ujung jubah merah bercampur hitam miliknya.
