Sebuah agensi di dunia yang tersembunyi. Agensi dimana keturunan para Vampir belajar mengendalikan diri untuk berbaur dengan manusia. Persahabatan unik terbentuk begitu saja diantara mereka.
Lalu sebuah hal yang tidak pernah terpikirkan terjadi.
Ba...
Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian
'Selamat Membaca'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ini kita benar-benar libur?" tanya Horace yang berjalan di samping Darius.
Mereka saat ini sedang ada di pusat kota Silas. Setelah kekacauan seminggu yang lalu akhirnya mereka dipulangkan untuk liburan. Namun sebelum pulang mereka memutuskan untuk pergi ke pusat kota untuk bermain bersama.
"Sudah jelas-jelas libur masih nanya lagi." Rusius melirik Horace sinis.
"Ck..." Horace ikut melirik Rusius sinis lalu detik berikutnya senyumannya mengembang lebar. "Mau liburan yang menyenangkan tidak?"
"Apa?" tanya Claden.
"Jangan mau, dia itu sesat," ucap Horace.
"Ini beneran, kalian pasti akan suka."
"Yasudah apa?" tanya Darius yang ikut penasaran.
Senyum Horace makin mengembang. Dengan langkah riang dia berjalan lebih dulu, "Ayo ikuti aku."
Mau tidak mau mereka semua mengikuti Horace. Sebenarnya mereka masih ragu tapi melihat bagaimana senyum Horace, tidak ada salahnya mencoba ide dia.
Dan di sinilah mereka sekarang. Di hutan perbatasan dengan dunia manusia.
"Kamu gila ya!" ucap Rusius marah.
Bagaimana tidak marah jika ide yang tadinya ingin dia dan teman-temannya coba adalah pergi ke dunia manusia. Itu namanya ide gila.
"Nggak apa-apa. Dari kecil aku sudah bolak balik ke sana. Kalian juga sudah bisa mengendalikan diri dari bau manusia kan. Jadi ayo pergi, di sana banyak hal menarik."
"Tidak."
"Ayo."
Rusius dan Darius berbicara secara bersamaan.
"Kamu gila ya menyetujui ide dia?!" Rusius menatap Darius tidak menyangka.
"Yang diucapkan Horace benar. Kita sudah bisa mengendalikan diri dari bau manusia jadi apa salahnya datang berkunjung ke sana."
"Aku ikut." Claden dengan riang memeluk lengan Horace.
