(+15) Who is him?

2K 227 5
                                    

Salam hangat dari Win untuk para Readers tercinta

Jangan lupa makan hari ini

Jangan lupa like dan komen, dan juga jangan lupa rekomendasikan cerita ini pada teman-teman kalian

'Selamat Membaca'

Semilir angin, hamparan dedaunan coklat yang telah gugur menghiasi jalanan yang penuh akar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semilir angin, hamparan dedaunan coklat yang telah gugur menghiasi jalanan yang penuh akar. Pepohonan yang tinggi menjulang dan menenggelamkan eksistensinya membuat jiwanya tersesat. Darius kebingungan, berada di tempat apakah dirinya? Apa yang dia lakukan di tempat gelap dan berkabut ini?

Betisnya menapaki sepantaran luas tanah yang penuh dengan akar yang menjembul keluar dari tanah. Hari yang dia lewati sudah gelap dan kabut hitam menghalangi pandangannya. Darius baru menyadari bahwa dirinya sekarang ada di hutan terlarang yang seharusnya tidak dia datangi sendirian.

Matanya menatap ke atas dimana sinar cahaya bulan purnama sedikit membantunya untuk melihat sekitar walau tetap susah akibat kabut gelap yang tebal.

Suara kicauan koloni burung yang mulai bersembunyi itu tidak membantu rasa ketakutan yang telah ia rasakan, malah makin membuat jantungnya makin berpacu dengan cepat.

Kabut kekalutan mulai merasuk dalam jiwanya. Darius terdiam, berusaha tetap tenang dan berpikir jernih.

"Apa ada orang?" ucapnya pelan, walau ia tahu, mana mungkin ada orang yang akan mendengarkan?

Kepala Darius seketika pening, memikirkan segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi. Entahlah, ia jadi memikirkan para vampir pemburu yang pernah menyerang dirinya dan teman-temannya.

"Haloo, Damon? Kamu dimana?" ia kembali melirih, entahlah, menyebut nama kembarannya itu membuatnya tenang, memberinya secercah harapan. Walau Darius tahu keamanan yang ia rasa hanyalah semu.

Darius memutuskan untuk berhenti sejenak. Ia pernah membaca di suatu perkamen bahwa jika mereka tersesat, tunggulah sampai fajar kembali. Berjalan di kegelapan hanyalah kesia-siaan dan sebuah tindakan pengundang marabahaya. Jadi Darius menyamankan dirinya di atas pohon yang telah ditebang, sekalian mencoba berlindung dari vampir pemburu yang bisa saja lewat dan menemukannya.

Srekkk

Semak belukar di dekatnya bersuara.

Napas Darius tercekat.

Untuk saat itu juga ia melihat, dua mata bersinar di kegelapan. Berwarna merah bagai bulan darah, dan kilaunya bercahaya seperti setitik cahaya di antara gelap. Gelapnya, berbau kematian.

Darius menegang, apa ia baru saja bertatapan dengan kematian? Apa dewa kematian sedang mengintainya lamat-lamat?

Waktu berjalan begitu lambat bagi Darius. Seraya langit mulai menghitam dan sekeliling mencekat dadanya begitu dalam. Sepertinya, Tuhan tidak bermurah hati untuk menyelamatkannya.

Vampire' Agency | NCT Dream (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang