Aku tunggu komentarnya, Slur❤️
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
2. SURAH PERTAMA.
.
.
"Oh, jadi itu yang namanya Ayla."
"Kenapa emangnya?"
Angel manggut-manggut melihat visual wajah Ayla sedekat ini, sedetik mendapat pertanyaan dari Ariel jari telunjuknya menjadi sasaran empuk ia gigiti. "Uhm, Cantik," gumamnya.
"Maka dari itu!" Ariel antusias memberi ultimatum untuk Angel yang memfokuskan tatapan ke arah Ayla. "Lo liat, dia cantik, berhijab, santun dan sopan."
"Maksud Lo ngasih tau gue apa, Maemunah?" Lirikan tajam Angel layangkan saat Ariel begitu antusias menunjuk Ayla yang kini terlihat sibuk dengan beberapa buku di depannya. "Nggak usah ngasih tau sedetail itu!"
"Ya, maksud gue supaya Lo paham." Ariel terkekeh, menunjuk Ayla sekali lagi. "Lo liat, kayak gitu spek idaman Langit, tertutup, nggak kayak Lo."
"Gue kenapa lagi?" Angel geram sendiri, kalau saja ini bukan perpustakaan, mungkin ia tak segan adu jotos dengan Ariel yang sejak tadi berusaha mengikis kesabarannya. "Gue juga cantik, sopan dan lemah gemulai."
"Mau muntah gue dengernya."
"ARIEL!"
"KALIAN KALO MAU BICARA SILAHKAN KELUAR!"
Mendapat teguran dari guru penjaga perpustakaan membuat mereka menyengir. Ayla yang semula sibuk dengan bukupun mengangkat kepala melihat keributan yang tercipta. Senyum anggun ia sunggingkan untuk Ariel selaku teman kelasnya, mereka memang tak akrab. Namun, sekelas cukup menjadi jawaban untuk saling melempar senyum, kan?
"Manis banget nggak, Ngel?" Setelah balas tersenyum ia mendapati wajah Angel merah menyala. Ariel melotot saat Angel melempar buku yang sejak tadi mereka gunakan menutup wajah dan berlari keluar. "Angel! Astaga, nih anak."
Berhasil menyusul Angel keluar. Ariel menyengir saat tatapan Angel masih seganas tadi. Diangkatnya dua jari membentuk peace sambil perlahan mendekat.
"Sensitif banget sih Lo, Ngel. Padahal niat gue itu baik pengen buat Lo move-on dari Langit. Nggak insecure apa Lo liat spek cewek idaman Langit, insecure kan Lo?"
"Ariel, Lo nggak liat gue udah marah?" Kepalan tinjunya ia tunjukkan sembari mengikis jarak dengan sang sahabat. "Perasaan gue ke Langit itu urusan gue, sok sibuk banget Lo sampe segala liatin si Ayla-Ayla itu. Nggak penting banget."
"Penting tau!" Ariel ikut mundur saat jarak Angel semakin dekat. "Penting buat tau siapa saingan lo. Cewek yang berhasil narik perhatian crush lo. Itu penting buat Lo tau."
"ARIEL!" Angel beneran memberi tinjauan ke lengan Ariel membuat si empu berteriak dan melarikan diri. Ditiupnya kepalan tangannya sambil misuh-misuh masih menahan kesal. "Sahabat macam apa Lo? Bukannya di bantuin malah dibuat insecure."
Melihat Ariel sudah tak terlihat lagi. Angel berjalan mendekat ke sebuah kaca, melihat pantulan wajahnya walau tak terlalu jelas, dan tiba-tiba saja visual wajah Ayla yang manis terbesit di pikirannya. Bagaimana cara Ayla berpakaian, juga bagaimana cara gadis itu bertingkah laku, dan .... Angel mengacak rambutnya frustasi, apa pantas ia bersaing dengan spek bidadari seperti Ayla?
"Ariel, Lo bener-bener, ya," geramnya tertahan.
Di kejauhan, Angel masih bisa membingkai dengan jelas visual wajah Langit. Dia berjalan mendekat ke pinggir lapangan, duduk di sebuah bangku di bawah pohon, berpangku tangan, menonton sang pujaan hati bermain basket. Terlihat sangat menawan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL
Teen Fiction[FYI; FOLLOW SEBELUM BACA¡] Angelina tahu persis akibatnya jika menyukai seorang Langit Alkana Radeya. Tapi, permainan hati tidak bisa ditebak, bukan? Angel kira setelah beberapa bulan ia akan bosan dan lupa, tapi ternyata ia salah. Dia malah terje...