0 5

1 2 1
                                    

⚠️ Warning⚠️
Bijak-bijak dalam membaca, typo menyebar

Mohon koreksinya juga, thanks.

HAPPY_READUNG

Sontak semua yang berada di ruangan itu tertawa atas ucapan Bu Rini.

Detik berikutnya

"Drift drift drift,"

Sebuah dering ponsel membuat mereka menghentikan tawa, Bu Rini yang merasakan getaran dari dalam tasnya, buru-buru ia membuka tasnya dan mengambil ponsel miliknya.

"Dari siapa Bu?" Tanya Ery, saat guru itu melihat siapa yang memanggil, Sementara Leonard, Azka dan juga David kembali fokus pada ponselnya masing-masing.

"Dari Pak Edy, sebentar saya angkat telepon dulu," ucap Bu Rini berjalan keluar ruangan, yang dingguki oleh Bi Tania, Clara dan Ery.

Bi Tania mendekat pada Dheandra, "Mas Dheandra makan dulu ya, dari tadi belum makan loh,"

"Saya belum kepengin Bi," jawab Dheandra tanpa menoleh pada sumbe ygr suara..

"Heh makan dulu, mau sembuh ngga si lo?" Ujar Clara mulai kesal dengan tingkah lelaki di hadapannya.

"Nah, coba deh, Mba Clara yang suruh, keknya ngga nolak," sahut Bi Tania seraya menjauh dari ranjang Dheandra.

Dheandra menatap gadis di sampingnya itu, lalu mengedipkan salah satu matanya.

"Apa,??" Clara mengerutkan dahi meluhat tingkah Dheandra.

"Suapin," ujar Dheandra dengan raut datarnya.

"Dih, punya tangan buat apa?" Balas Clara sinis, namun gadis itu tetap mengambil mangkuk yang berisi bubur ang sebelumnya diberikan pihak rumah sakit.

Sementara Bi Tania tenga mempersiapkan air hangat untuk Dheandra minum dan juga membuka bungkus roti unyuk di sajikan pada teman Dheandra.

Setelah mengambil bubur dari meja kecil, Clara kembali duduk di samping ranjang Dheandra.

"Nih makan sendiri," Clara menyodorkan .mangkuk itu pada Dheandra, namun lelaki itu menggeleng pelan menatap wajah gadis si sisinya, mata mereka saling bertumbuk sepersekian detik, entah mengapa tiba-tiba jantung Clara berdegup lebih cepat dari biasanya saat melihat kedua bola mata berwarna hitam milik lelaki iti, di tambah lagi dengan jarak yang begitu dekat, karena tidak bisa bertahan lebih lama, akhirnya gadis itu pun berkedip beberapa kali dan menarik kembali tangannya yang memegang sebuah mangkuk..

"Kenapa si menatap kek gitu?, Gue tau gue cantik, ngga usah segitunya kali," ujar Clara walaupun ia canggung, namun sebisa mungkin ia bersikap ketus pada lelaki di sampingnya

"Dih PD banget lo, buruan suapin," balas lelaki itu yang tak mau kalah ketusnya dengan Clara, dalam hati ia berkata, "Lo emang cantik Ra, dan lo harus jadi milik gur," batin Dheandra dengan senyum tipis di bibirnya

Dengan cepat Clara menyendok bubur dan mengarahkan pada lelaki itu dengan raut kesalnya.

______________

Selang 15 menit setelah Clara menyuapi Dheandra, untuk yang terakhir, Bu Rini kembali masuk ke dalam ruangan Dheandra.

"Dheandra, maaf Ibu tidak bisa jenguk kamu lama-lama, mendadak ssya di suruh kembali ke sekolahan sama Pak Edy, katanya ada tamu," ujar Bu Rini.

Bersamaan dengan itu ketiga lelaki yang baru saja menyelesaikan Game di ponselnya yang dimainkan bersama, sontak mereka bangkit dari duduk dsn menghampiri Dheandra, dan diikuti juga oleh Ery serta Bi Tania, oh ya jang lan lupakan Ratna yang sedari tadi sejak masuk menutup mulutnya.

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang