Hari sudah malam, jalanan kota mulai sepi, menyisakan kendaraan yang masih berlalu lalang.
Sebuah motor berhenti tepat di depan gerbang sebuah rumah, seorang gadis pun turun dari motor sport berwarna hitam dan membuka helm yang ia kenakan, seorang lelaki juga membuka helm full face nya, dan menatap gadis di sebelahnya.
"Mau mampir ngga?" Tanya gadis itu.
Lelaki itu menggeleng, "Next aja ya, udah malem soalnya, kamu juga pasti cape, habis ini kamu masuk terus istirahat ya, besok sda olahraga jam pertaman?" Ucap lelaki itu, gadis yang mendengarnya pun mengangguk mengerti,
Gadis itu berbalik arah, bersiap memasuki halaman rumahnya, namun baru saja ia akan berjalan, lelaki yang mengantarnya memanggil dirinya, "Er," gadis itu pun kembali menatap lelaki itu.
Lelaki itu mendekatkan wajahnya pada telinga gadis itu, "Love you Er,," bisik lelaki itu tepat di telinga gadis itu, ia pun tersenyum sembari memejamkan mata, detik berikutnya ia membuka matanya dan menjauhkan kepalanya dari wajah David, "Tapi aku ngga," jawab gadis itu dengan raut datarnya,
Seketika lelaki itu menekuk wajahnya mendengar balasan dari kekasihnya dan membuang muka ke sembarang arah, beruntung jalanan sudah sepi sehingga tidak ada yang memperhatikan keduanya.
Ery yang melihat wajah David di tekuk, sontak tawa gadis itu lepas, "Hahaha," betapa lucunya lelaki itu saat ngambek, "Lucu banget si pacar aku kalo lagi ngambek, jadi sayang deh," lanjut Ery, meledek kekasihnya.
Kedua pasang mata itu lang bertubrukan, Ery masih saja tertawa sembari menatap manik lelaki itu, sejujurnya David sangan senang jika melihat Ery tertawa seperti ini, terlebih karena ulah dirinya, namu ia berusaha bersikap seolah tak peduli, buru buru lelaki itu memalingkan wajahnya ke arah lain, "Au lah," David membuang wajahnya ke arah lain.
"Hhmm," Ery mendekatkan wajahnya di telinga lelaki itu, David yang meeasakan aura hangat di sekitar wajahnya pun kembali meluruskan pandangannya, "Love you too," bisik Ery di telinga David, David yang mendengarnya pun seketika tersenyum dan menatap gadis di sebelahnya, "Nah gitu dong," ucap David sembari mengacak acak rambut Ery yang tergerai.
"Huu, dasar," ucap Ery, merapikan rambutnya yang acak acakan.
"Udah, katanya mau masuk," balas David, menyuruhnya untuk masuk rumah.
"Ya udah, kamu hati-hati ya di jalan, kabarin aku kalo udah nyampe rumah," lanjut Ery sebelum akhirnya ia berjalan masuk ke halaman rumahnya, yg tak lupa, ia juga menenteng sebuah helm di tangan kirinya.
David pun mengangguk mengerti dan beralih memakai helmnya, yang semula berada di atas tangki motornya.
Mesin motor pun dinyalakan, lelaki itu m menatap gadisnya dengan senyum yang mengembang, gadi itu pun ikut tersenyum, "Aku pulang ya," pamit lelaki itu
"Hati-hati di jalan,".
Motor yang di kendarai David pun mulaih bergerak menjauhi area rumah kekasihnya itu, sementara gadis itu hanya menatap kepergian sang pujaan hati.
Setelah lelaki itu hilang dari pandangan Ery, buru buru ia berjalan masuk rumah, tak lupa menutup gerbang utama.
Satu jam kemudian, setelah kepulangan David, kini Ery sudah siap merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk miliknya, sebuah ponsel yang berada di meja belajarnya berdering.
Buru bura Ery mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menelponnya, setelah melihat nama pemanggil, ia langsung menarik tombol hijau ke atas
"Halo," ucap Ery memulai percakapan.
"Halo Er" sahut di sebrang sans
",Udah nyampe?" Sambung Ery lagi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Clara
RandomAlexander Dheandra Adhitama, seorang pemuda dingin yang menjabat sebagai ketua OSIS. Image nya yang tidak membiarkan siapapun tenang jika berurusan dengannya membuat pemuda ini disegani oleh murid lainnya. Clara Ervina Dhirga, gadis yang selalu akti...