⚠️WARNING⚠️
bijak-bijak dalam membaca, typo dimana mana!!__Happy__Reading__
"Udah Ra, ayo mereka udah nungguin," ucap Alif,
Sebelum Clara keluar dari mobil ia menghadap ke spion di depannya, ia membenarkan rambutnya yang. Sedikit berantakan. Ia dan kakaknya pun berjalan dimana kedua orang tuanya menunggu mereka.
Setelah sampai Clara langsung menyalami Ayah Bundanya dan langsung memeluk Ervina dengan erat, betapa ia merindukan wanita yang menyandang sebagai ibu nya itu, "Bun kenapa lama banget di luar kotanya? Clara kesepian tau di rumah sama kakak doang lagi," ucap Clara dengan raut yang di buat sedih.
Alif yang melihat tingkah adiknya yang seperti anak kecil, hanta geleng geleng kepala sembari sesekali tersenyum, begitu dengan Even g
Yang sedari tadi diam kini ikut tersenyum."Aah anak bunda satu ini masih aja manja kaya anak Tk," ucap Ervina sembari mngusap rambut coklat milik Clara, "Baru di tinggal 3 bulan aja kaya di tinggal bertahun-tahun Ra,"sahut Evan.
Lelaki itu sendiri juga sebenarnya sangat merindukan kedua anaknya itu , rasanya sudah lama ia tak berkumpul bersama, dan bertukar cerita se.perti beberapa bulan terakhir sebelum ia dsn istrinya ke luar kota karena pekerjaannya yang tidak bisa di tinggal
"Iih Ayah, 3 bulan itu lama loh termasuknya, emang ayah ngga kangen apa, sama anak sendiri?" Ujar Clara sedikit kesal dengan ledekan ayahnya itu.
"Ngga tuh, ayah biasa aja," sahut Evan membuang muka ke arah lain, sontak Ervina dan Alif tertawa dengan jawaban Evan, buru-buru Clara melepas pelukannya dari Ervina, seketika wajahnya ia tekuk dan melipat tangannya di depan dada, "Tau ah, ayah.ngeselin, ujarnya lalu berjalan menuju mobil.
"Tuh kan, Ayah sih, dia ngambek, udah tau anaknya sensitif, suka banget ngledekin," ucap Ervina kesal lalu memukul lengan suaminya itu lalu bergegas mengejar putrinya itu meninggalkan kopernya yang berukuran sedang.
"Loh, bin, ini koper," ujar Alif sedikit berteriak.
"Ayah kamu yang bawa," balas Ervina, sama kerasnya berteriak. Beruntung suasana tak begitu ramai, sehingga tidak banyak yang memperhatikan mereka.
Alif dan Evan mengikuti mereka dari belakang sembari membawa koper ke mobil.
Sesampainya di parkiran mobil, Alif membuka bagasi mobil bagian belakang dan meletakan kopernya di sana, sementara di kursi belakang kemudi Clara dan Ervina terlihat tengah mengobrol.
"Ooh ya sayang, jamu dari sekarang langsung ke bandara radi?," Tanya sang bunda, karena melihat seragam yang di kenakan Clara.
"Iya bun, Kak Alif tadi yang bilang kalo habis pulang sekolah ikut kakak, ternyata ke bandara, kok bunda ngga ngabarin si kalo hari ini pulang?" Ucar Clara sembari memegang sebuah botol minum yang ia ambil dari dalam tas.
"Iya, tadinya juga malah mau kemarin tapi karena di i sana hujan jadi di tunda sehari, Mana badai lagi," ucap Ervina di tramah.
"Ooh gitu bun," Clara mengangguk paham
"Ngomong ngomong gimana sekolahnya hari ini Ra?" Tanya Ervina.
"Melelahkan bun,' jawab Clara
"Emang hari ini jadwalnya apa, kok sampe buat kamu cape?" Tanya Ervina lagi.
"Tanding volly sama kelasnya Denis bun," jawab Clara
Kedua pintu depan terbuka, dari kiri Evan masuk dan duduk di sisi kemudi, sementara Alif mengambil alih kemudi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Clara
AléatoireAlexander Dheandra Adhitama, seorang pemuda dingin yang menjabat sebagai ketua OSIS. Image nya yang tidak membiarkan siapapun tenang jika berurusan dengannya membuat pemuda ini disegani oleh murid lainnya. Clara Ervina Dhirga, gadis yang selalu akti...