0 2

1 4 3
                                    

⚠️ Warning⚠️
Bijak-bijak dalam membaca, typo menyebar

HAPPY_READUNG

Clara baru saja sampai di gerbang. Sontak ia membulatkan matanya melihat kerumunan di koridor, ia pun mempercepat langkahnya menghampiri kerumunan tersebut, mencari tau apa yang sedang terjadi.

Beberapa siswa menoleh ke belakang dan dengan sigap menepi untuk memberi akses jalan kepada Clara.

"Lo pikir, dengan kata maaf lo itu sepatu gue bakal bersih, hah?" Dheandra kembali berteriak menatap kepala gadis di hadapannya, sementara siswa yang menjadi saksi hanya diam di tempat begitu juga gadis di hadapannya.

"Buruan bersihin!" Lanjut Dheandra

"Iya kak," gadis itu menganggukkan kepala seraya bersiap membersihkan

Saat gadis itu hendak membersihkan sisa makanan yang menempel di sepatu Dheandra, dari samping sebuah tangan terulur di hadapan gadis itu," Bangun!" perlahan gadis itu menatap uluran tangan tersebut dan beralih menatap sang pemilik tangan itu.

Mendapati Clara yang sedikit membungkukkan tubuhnya, '"Kak Ara," ucap gadis itu masih enggan bangkit

Dheandra beralih menatap sumber suara, "Ra, apa apaan si lo?" Ucap pemuda itu masih dengan nada kesalnya .

Di saat yang bersamaan, David, AZka dan juga Leonard baru saja sampai di ambang koridor sementara Ery tak ada tanda tanda dirinya hadir hari ini, biasanya ia selalu bersama dengan David.

"Lo yang apa apaan Ndra, masih pagi udah ribut aja," Clara sedikit meninggikan nada bicaranya

"Gue ngga bakal ribut kalo ngga ada yang cari masalah sama gue Ra," Dheandra semakin dibuat emosi dengan kedatangan Clara. Ketiga pemuda itu berhenti tepat di belakang kerumunan melihat apa yang sebenarnya telah terjadi.

"Lo ngga denger tadi dia minta maaf? Lagian lo tau dia siapa?" Clara kembali bersuara seraya membantu gadis di hadapannya berdiri

"Gue ngga peduli dia siapa, yang jelas dia harus bersihin sepatu gue," jawab Dheandra menunjuk gadis di sisi Clara

Tidak ada siswa yang berani membalas ucapan Dheandra di sekolahan ketika emosinya sudah tak bisa di bendung, namun Clara selalu berhasil menengahi suatu pertengkaran yang melibatkan Dheandra dengan siswa lain. Mungkin jika Clara tidak datang hari ini, entah seperti apa jadinya pada gadis itu.

"Ngga papa Kak Ara, biar aku bersihin sisa makanan di sepatu ini," Gadis itu kembali berjongkok namun di tahan oleh Clara

Clara mengeluarkan tisu dari sakunya menarik 2 lembar tisu itu, lalu membungkukkan tubuhnya untuk mengambil sisa roti dan membersihkan sisa selai yang menempel di sepatu Dheandra..

Sejujurnya dheandra tidak ingin seseorang yang disukainya diam diam melakukan hal itu di depan cara siswa yang lain, atau mungkin lelaki itu malu akan hal itu.

Setelahnya Clara menarik tangan gadis yang menabrak Dheandra, menjauh dari kerumunan menuju kelas gadis itu

Kriinggg...

Bel pertama telah berkumandang, para murid kini sudah di dalam kelas masing_maaing, suasana yang semula cukup ramai, seketika senyap bersamaan bunyi bel masuk.

Seorang wanita paruh baya memasuki kelas !1_Ipa_2. "Pagi anak_anak," sapa guru wanita itu sembari berjalan ke meja di depan para murid.

Sontak para murid menjawab serempak, "Pagi Bu,"

Masing-masing mengeluarkan alat tulis dari dalam tasnya untuk memulai jam pertamanya yaitu Bahasa Indonesia.

"Baik, sebelum ibu mulai pembelajaran hari ini, siapa yang hari ini tidak masuk?" Tanya guru bahasa indonesia dan mendapati dua bangku belakang kosong, "Kemana Dheandra dan Leonard?" Lanjutnya.

ClaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang