✿⁠ chapter 01 ✿⁠

8 1 0
                                    

Selamat membaca

Matahari sudah menyinari bumi dengan cahayanya yang begitu indah nya ke seluruh penjuru dunia, di lapangan yang luas itu seluruh siswa siswi SMA  Karuna bakti sedang melakukan upacara di hari Senin yang panas ini, orang orang tak berhenti nya mengeluh karena panasnya trik matahari dan kapsek yang sedang berpidato sangat lama

"Baik lah saya sudahi pidato saya pada hari ini jika ada kesalahan saya mohon maaf kepada Allah saya mohon ampun saya akhiri, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabaratuh."

"Waalaikum Salam warahmatullahi wabaratuh" ucap mereka kompak

Sendari upacara tadi Zia tak henti hentinya menatap seorang laki laki yang berbaris di barisan OSIS dekat dengan paduan suara, laki laki tegap dengan mata elang nya dan wajah datar yang sudah di banjiri oleh keringat membuat nya semakin tampan

Andai saja Zia bisa mendapatkan hati laki laki itu pasti Zia akan mencintai laki laki itu sedalam dalamnya, belum mendapatkan saja ia sudah mencintai nya bagai mana jika ia benar benar mendapatkan nya

Gadis itu buru buru menatap ke arah lain saat pasang mata itu menatap ke arahnya, ada rasa salting dan takut saat ia di tatap balik oleh laki laki itu

"Yaelah lama baget dah" protes Calvin teman sekelas Zia tempat nya sahabat dari laki laki yang ia sukai

"Zi Lo nggak panas?" Tanya Adi yang berada di sebelah nya

"Panas" ucap Zia

"Kirain Lo nggak ngerasain panas!!" Ujar Adi yang langsung mendapatkan geplakan dari Calvin

"Bego apa gimana sih Lo, emang Lo pikir Zia apaan?"ujar Calvin kesal

"Eh kok malah ribut, entar kalian berdua di hukum sama pak kumis tuh" ucap Zia menunjuk pak kumis di belakang barisan mereka yang sedang menatap tajam ke arah Calvin dan Adi

"UPACARA SELESAI BARISAN DI BUBAR KAN!!"

Mereka semua Bersorak senang dan kembali menuju kelas mereka masing masing untuk memulai pelajaran di hari yang sangat melelahkan ini, di mana pelajaran hari ini sangat di seganni  oleh murid kelas  11 MIPA Ā1 bayangkan saja lima pelajaran di isi oleh pelajaran yang menurut mereka menguras otak

_fisika
_kimia
_matematika permintaan
_bahasa dan sastra
_ppkn

SMA Karuna bakti sedang dalam keheningan mereka sibuk belajar di dalam kelas, maupun ada guru atau tidak murid SMA Karuna bakti akan tetap berada di dalam kelas jika jam pelajaran, semenjak  Alif Arrayan Virendra menjadi ketos di SMA Karuna bakti sekolah menjadi sangat di siplin tak cuma murid tapi guru guru dan kapsek pun sangat di siplin

"Zia pinjam pulpen, pulpen gue habis" ucap Lenora dengan menunjukkan isi pulpen nya yang sudah kosong, Zia hanya mengangguk dan menyerahkan kontak pensil nya kepada Lenora agar gadis itu memilih sediri pulpen untuk ia pakai

"Baik anak anak, buka buku latihan kalian, kerjakan soal yang sudah ibuk tulis di papan tulis, ibuk hanya menerima lima orang saja untuk hari ini, Segera lah di di kerjakan!!" Ujar buk irma yang di angukin oleh murid murid

Zia mulai mencoret coret mencari jawaban dari soal yang di berikan oleh buk irma di papan tulis, sebisanya ia harus segera mengumpulkan nya jika tidak ia bisa di marah oleh ayahnya karna fisika tidak ada coretan pulpen merah dan angka yang memuaskan

Setelah mendapatkan jawaban nya Zia Segera mengumpulkan nya di depan, untung ia segera mengumpulkan nya jika telat satu menit saja ia tidak bisa mengumpulkan nya lagi

✿⁠ ✿⁠ ✿⁠ 

Waktu istirahat sudah tiba, ini saat nya para siswa siswi SMA Karuna bakti untuk mengisi perut mereka yang sudah kosong  begitu juga dengan Zia dan ketiga sahabat nya yang sudah duduk manis di meja kantin,

"Pesan apa?" Tanya viona

"Gue pesan spaghetti aja deh" ujar Lenora yang di angukin oleh Viona

"Gue samain" ucap Gracia salah satu sahabat Zia yang paling irit bicara dan hanya menampilkan wajah datar nya

"Lo Zia!!" Tanya Lenora

"Aku nggak pesan apa apa,  lagi diet!!" Ucap Zia dengan senyum tipis

"Badan triplek sok sok an diet!!" Centus Gracia

"Serius?" Tanya viona yang di angukin oleh Zia

"Kenzie sini!!" Panggil Lenora kepada pacarnya yang datang bersama teman temannya

Kini mereka berlima bergabung di meja Zia dan sahabat nya, Zia pura pura sibuk dengan handphone nya sedangkan Gracia hanya memasang wajah andalan, kenapa juga Lenora memanggil Kenzie mentang mentang pacaran saja.

Makanan yang di bawakan oleh Viona sudah datang begitu juga dengan makanan yang sudah di pesan oleh pacar Lenora, di saat yang lain sibuk dengan makanannya Zia hanya diam seraya memainkan handphone sesekali ia melirik ke arah Alif yang makan dengan tenang

Jujur saja Zia tadi berbohong, ia tidak diet melainkan ia tidak ada uang untuk membeli makanan, bahkan untuk membeli minuman yang harganya lima ratus perak saja ia tidak punya, Zia tersenyum tipis saat merasakan perut nya perih, sebab dari semalam ia tak memakan apapun.

Ayah nya sama sekali tidak memperdulikan nya, ayahnya hanya tahu belajar belajar dan belajar dan nilai tertinggi, terkadang pun Zia hanya memakan nasi dan garam dan kadang hanya minum untuk menghilangkan rasa lapar, sedangkan ayahnya makan di luar Tampa mengajaknya

"Zia Lo nggak makan?" Tanya Adi yang baru sadar jika Zia tidak memakan apapun yang seperti mereka, mereka menoleh ke gadis itu yang hanya diam

"Aku bawa bekal, kalau gitu aku kekelas dulu Yaa" ujar Zia yang berdiri dari duduknya dan meninggalkan mereka yang hanya menatap punggung Zia yang perlahan menghilang.

Bukannya kekelas Zia pergi ke taman belakang sekolah yang lumayan luas, ia memegangi perutnya yang terasa perih, ia hanya bisa menghela nafas panjang dengan mata yang menatap ke langit yang sudah di hiasi oleh sedikit demi sedikit awan hitam

"Udah 12 tahun aja bunda pergi sama Abang!!" Ujarnya lirih

"Aku udah cari kalian selama 12 tahun tapi nggak pernah berhasil, sebenarnya kalian kemana sih? Kenapa cuma Abang yang bunda bawa, kenapa nggak Zia juga?" Ujar Zia

Zia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya dengan lembut, andai saja jika setiap hari ia bisa merasakan keindahan di luaran sana ia pasti tidak akan menyia-nyiakan itu, tapi sayang itu hanya mimpi saja, setiap harinya ia di Kurung dalam rumah untuk mengerjakan soal soal dari ayahnya tak ada waktu istirahat untuk gadis itu, hidupnya benar benar tersiksa hidup bersama dengan ayah nya, setia harinya pasti saja ia mendapatkan pukulan dari ayahnya walaupun cuma tamparan ataupun pukulan dari ikat pinggang.

TBC

ZIA AURISTHELA KANENZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang