Selamat membaca¯\_(☯෴☯)_/¯
Sinar rembulan masuk ke kamar di melalui jendela kamar yang sengaja di buka tirai nya agar cahaya itu masuk, kamar yang gelap gulita hanya di terangi oleh lampu belajar dan sinar rembulan
Seperti biasa Zia duduk di meja belajar untuk mengerjakan pr yang akan di kumpulkan besok, untung saja ayahnya Bayu tidak memberikan diri nya soal soal sehingga membuat nya bisa bebas malam ini
Drett drett dretts
Zia menoleh saat handphone nya berbunyi, tumben sekali handphone nya ada yang menelepon biasanya handphone tersebut tenang . Zia meletakkan pulpen yang di pegang nya dan beralih memegang handphone nya untuk mengangkat telpon
Alif🥀 panggilan tak terjawab 2 kali
Zia mengerutkan keningnya tumbuh jantung nya berdetak kencang saat tau siapa yang menelepon tersebut
Dret drett drett
Handphone nya bergetar lagi, dengan jantung yang berdebar kencang ia menekan tombol hijau untuk mengangkat panggilan tersebut
"Hallo" ujar Zia pelan
"Ekhem.. " deham Alif dari sebrang sana
"T-tumben telpon" ujar Zia sedikit gugup
"Kangen!!"
Deg
"H-hah? Apa tadi?" Ujar Zia yang tak percaya apa yang laki laki itu ucap barusan
"Nggak!!" Ujar Alif dari sambungan telepon
"Oky!!"
Hening tak ada pembicaraan lagi, jantung kedua insan itu berdetak kencang, Zia memegang dada nya seperti nya ia butuh periksa ke dokter mengenai jantung nya
"Belum tidur?" Tanya Alif
"Belom, ini masih ngerjain tugas, udah selesai terus kamu nelpon" ujar Zia
"Oky. Besok gue jemput!!" Ujar Alif
"Nggak usah, ngerepotin lif." Ucap Zia yang tak enak kepada laki laki itu
"Jam 6:48 gue jemput!!"
"Good night Rain"
"Y-ya"
Tut
Sambungan telepon terputus, Zia berdiri dari duduk nya dan langsung melompat ke atas kasur, Zia menelungkup kan wajah nya di bantal sudah ia pasti kan bahwa wajah nya memerah karena ucapan dari mulut Alif
"Itu beneran Alif? Is panas huf" ujar Zia mengipasi wajah nya
Zia turun dari kasur untuk menutupi jendela dan kembali lagi ke atas kasur untuk tidur, seperti nya malam ini ia akan bermimpi indah
✿ ✿ ✿
Sinar matahari masuk ke dalam selah selah jendela kamar Zia, Zia yang sudah rapi dengan pakaian sekolah nya membuka gorden kamar agar cahaya matahari tersebut masuk ke kamar nya
Zia memakai liblam berwana pink sedikit agar tak kelihatan pucat, dan tak lupa menaburkan bedak bayi ke bawah mata nya yang menghitam, malam tadi ia terbangun jam satu malam dan tidak bisa tidur sampai pagi
Zia mengikat satu rambut panjang nan tebal nya, dan menyisakan sedikit anak rambut, agar tak terlihat polos, selesai dengan urusan itu, Zia mengambil tas ransel milik nya di cantolan belakang pintu
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIA AURISTHELA KANENZA
Novela Juvenilini adalah kisah tentang seorang gadis yang terpaksa harus mengikuti kemauan ayah'nya, cita citanya harus terpaksa ia kubur dalam dalam demi kemauan ayah'nya kekerasan fisik yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya membuat nya troma dan sulit untuk...