✿⁠ chapter 04 ✿⁠

2 1 0
                                    

Selamat membaca....

Bel istirahat sudah berakhir Zia buru buru masuk ke dalam kelas Karna sebentar lagi pembelajaran akan segera di mulai, terlihat koridor hanya di isi oleh beberapa murid yang belum memasuki kelas mereka

Zia masuk ke dalam kelas, untung saja guru belum ada yang masuk ke dalam kelas. Zia duduk di bangku nya sebelah Lenora di depan Alif, mata mereka sempat bertemu dengan segera Zia memutuskan kontak mata tersebut karna mata Alif yang menatap nya dengan amat tajam

"Dari mana Lo?" Tanya viona

"Dari taman" ujar Zia

"Nggak ke kantin Zi?" Tanya Lenora

"Nggak!!" Ujar Zia

"Kenapa Lo jarang kekantin?" Tanya Calvin yang menyeret kursi teman nya ke meja Zia dan temen teman nya

"Yaa nggak pa-pa, lagi pula aku bawa bekal + sarapan juga di rumah" ujar Zia

"Zii gue main gitar nya Lo nyanyi nya mau nggak?" Ujar Calvin mengambil gitar yang berada di bangku teman sekelas nya

"Nah iya suara Lo kan bagus Zi!!" Ucap Lenora yang di angukin oleh mereka

"Mau nyanyi apa?" Tanya Zia

"Seterah Lo " ucap Lenora

"Nah gue tau !!!"

Kala malam bersihkan wajahnya dari bintang-bintang
Dan mulai turun setetes air langit
Dari tubuhnya

Mendengar apa yang di nyanyikan oleh Zia Calvin mulai memetik gitar nya sesuai dengan apa yang di nyanyikan oleh gadis itu,

Tanpa sadar nikmatnya alam karena kuasa-Mu
Yang takkan habis sampai di akhir waktu perjalanan ini

Terima kasihku pada-Mu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diri-Mu yang tahu
Besar rasa cintaku pada-Mu

Mereka mulai menikmati suara Zia dan petikan gitar Calvin, kelas yang tadinya ribut dengan suara suara mereka kini menjadi sunyi hanya suara Zia dan petikan gitar, Adi merekam Zia yang sedang bernyanyi dengan handphone nya sedangkan yang lain menikmati alunan lagu yang di nyanyikan oleh Zia

Alif? Pria itu memejam kan matanya, pikiran nya sedikit tenang mendengar lagu yang di nyanyikan oleh Zia, padahal pikiran nya tadi sangat kacau

Oh Tuhan anugerah-Mu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku takkan berpaling dari-Mu

ya Allah
(Pada-Mu Tuhanku)
anugerah-Mu
(Anugerah-Mu)

Engkau sisihkan semua aral melintang di hadapanku
Dan buat terang seluruh jalan hidup 'tuk melangkah

Terima kasihku pada-Mu Tuhanku
Tak mungkin dapat terlukis oleh kata-kata
Hanya diri-Mu yang tahu
Besar rasa cintaku pada-Mu
Hu-uu

Anugerah-Mu tak pernah berhenti
Selalu datang kepadaku Tuhan semesta alam
Dan satu janjiku
Takkan berpaling dari-Mu
Hu-uu hu-uu

"Insecure sama suara Lo zii" ujar viona yang di angukin oleh mereka

"Ngapain insecure?" Tanya Zia

"Lo punya suara bagus banget!!" Ujar Lenora

"Hey, nggak boleh insecure. Harus bersyukur!!" Ujar Zia, ia paling benci jika ada orang yang insecure

"Yaaa"

✿⁠ ✿⁠ ✿⁠ 

Sepulang sekolah Zia berjalan kaki di sore hari Karna, SMA Karuna bakti memang pulang sedikit sore, Yaa namanya juga sekolah Yaa kan.

Banyak kendaraan kendaraan yang berlalu lalang Karena ini jam pulang bekerja, di keramaian jalan Zia tak sengaja melihat mobil ayah nya tempat di sebelah nya yang sedang berjalan di trotoar sedangkan ayah nya di dalam mobil menunggu kemacetan lalu lintas

Karna kaca mobil sang ayah yang tembus pandang, Zia melihat ayah nya sedang bersama seorang wanita yang entah siapa, tak lupa dengan seorang anak laki laki yang sekiranya seumuran dengan nya

Mata nya dan ayah nya bertemu, Bayu segera melengos ke arah lain kenapa anak itu ada di sini, Zia yang tau maksud ayah nya yang sengaja melengos pun segera pergi dari situ

Empat puluh menit Zia berjalan kini ia sudah sampai di rumahnya yang besar tapi hanya di isi oleh dua orang saja, Zia memasuki rumah itu seperti biasa rumah tersebut di isi oleh keheningan saja

Krukk krukk krukk

Perut gadis itu berbunyi, sendari di sekolah tadi ia menahan lapar, tapi masih bisa ia tahan tapi kali ini perut nya benar benar lapar dan tubuh nya lemas akibat tak mendapatkan makanan seharian

Selesai Menganti pakaian nya Zia turun ke bawah untuk menuju ke dapur, seperti biasa dapur kosong tak ada makanan untuk di makan, begitu juga dengan kulkas yang tampak kosong, kaleng beras yang kosong, meja makan yang kosong hanya di isi oleh seceret air putih

Mata Zia tak sengaja melihat sepiring nasi yang mungkin sudah dingin, di dekat meja kompor, Zia tersenyum mengambil piring tersebut membawa nya ke meja makan, tak lupa gadis itu membawa garam

Zia mencampur kan nasi tersebut dengan garam dan menambahkan sedikit air supaya tidak terlalu serat ketika di makan

"Bismillahirrahmanirrahim"

Selesai membaca doa Zia melahap nasi tersebut, walaupun nasi tersebut sedikit tercium aroma yang tak sedap, tapi mau bagaimana lagi ia benar-benar lapar sekarang

Dari dapur Zia melihat ayah nya masuk seperti biasa, dengan Seyum yang mengembang di wajahnya saat Bayu menghampiri nya, ya walaupun dengan tatapan datar dan mata yang menajam

"Ayah, ayah udah makan?" Tanya Zia

"Nanti kalau ayah mau makan, ayah beli di luar aja Yaa, soalnya di rumah nggak ada makanan" ujar Zia masih dengan melahap nasi nya

"Ayah pasti capek sehabis pulang kerja, jadi ayah istirahat aja.." ujar gadis itu yang masih tersenyum

Sedari tadi Bayu menatap anak nya yang memakan nasi Tampa lauk, niat nya ke sini untuk mengatakan seseorang ia urungkan kan, Tampa satu kata yang keluar dari mulut nya bayu pergi meninggalkan Zia yang sedang makan

Tak langsung membersihkan tubuh, Bayu duduk di kursi dekat dengan jendela kamar yang menuju ke jalanan kompleks perumahan nya, laki laki itu memasukkan Tangannya ke saku celana. Pikiran nya ke mana mana

Di saat dirinya nya makan dengan makanan-makanan yang enak, makanan yang mahal di resto, Tampa kelaparan berbeda dengan anak gadis nya yang ia biar kan makan dengan nasi dan garam, nasi yang Zia makan tadi adalah nasi malam tadi yang ia beli di goofood dan tidak habis untuk nya

"Ingat Bayu, di keluarga kita tidak ada yang memiliki keturunan perempuan, jika salah satu nya memiliki anak perempuan maka akan mendapatkan frekuensi nya termasuk kamu, kalian harus pisah!!" Ujar seorang laki laki dengan jas dan tubuh yang masih muda tapi sudah memiliki rambut putih

"Pilihan cuma dua, buang anak itu atau cerai dari istri mu!!"

"Karna kelahiran mu, hidup ku benar benar hancur!! Kenapa kamu harus juga lahir? Jika kamu tidak lahir pasti hidup mu dan hidup ku tidak seperti ini, di saat semuanya kacau jangan harap kamu bisa hidup dengan tenang!!"

TBC

ZIA AURISTHELA KANENZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang