Selamat membaca ¯\_(☯෴☯)_/¯
Hari ini begitu lelah bagi Zia, gadis itu sedang membaringkan tubuhnya di atas kasur, sepulang dari les tadi ia berjalan kaki, sebetulnya Alif ingin menjemput gadis itu tapi dengan alasan yang tepat sehingga Alif mengurungkan nya dengan rasa sedikit kecewa
Zia beralasan ayah nya yang akan menjemput padahal ia pulang berjalan kaki, Zia membelikan tubuh nya menghadap ke atas, sudut bibir nya terangkat mengingat betapa romantisnya Alif dengan nya
Sikap Alif kepada nya membuat nya yakin bahwa kebahagiaan itu benar benar ada, baru kali ini ia bisa merasakan sebahagia itu, perhatian kecil yang ia dapatkan dari Alif itu mampu membuat Zia bahagia
"Aku harap kamu nggak sementara lif, tapi kamu selamanya!!" Ujar Zia
Ceklek
Zia segera duduk ketika ayah nya membuka pintu kamar, rahang laki laki itu terlihat begitu tegas membuat Zia sedikit was was dengan tatapan yang di berikan Bayu kepada nya
"Beli semua keperluan Yang ada di dapur, jangan ada yang tertinggal, pulang tepat waktu karena , kakek dan anak anak nya akan datang" ujar Bayu seraya memberikan kartu debit nya kepada Zia, total isi kartu kredit tersebut bukan main main, Bayu juga memberikan uang dua ratus ribu kepada anak nya untuk ongkos
Zia yang mendengar itu pun cepat cepat untuk bersiap pergi ke pasar yang lumayan jauh dari perumahan nya, Zia menatap jam Diding kamar terlihat jam 16:32, Zia mengambil tas kecil untuk menyimpan kartu berserta handphone
Zia berlari keluar rumah, untung saja saat ia baru keluar dari pekarangan rumah ada ojek yang baru saja mengantar kan tetangga nya
"Kemana neng?" Tanya nya
"Supplier Sayur bang!!" Ujar Zia yang di angukin oleh Abang nya
✿ ✿ ✿
Sesampainya di supplier sayur Zia segera mengambil keranjang belanja dan mengambil semua kebutuhan untuk di masak saat Kakek nya datang ke rumah, ketika orang tua dari ayah nya datang ke rumah Zia sudah seperti pembantu. Contoh nya seperti beberapa tahun yang lalu.
Saat sudah penuh keranjang pertama dengan sayur mayur Zia berjalan ke arah kulkas untuk mengambil daging sapi dan ayam dan beberapa seafood seperti cumi, udang, ikan laut dan lain lain, supplier sayur ini bukan hanya sayuran melain kan semua kebutuhan ada di sini
Keranjang kedua sudah mulai penuh karena keranjang yang di gunakan untuk mengambil per daging Ngan Zia sengaja menggunakan yang kecil
Zia menurunkan semua belanjaan nya di meja kasir untuk membayar nya, sebelum ia pergi belanja tadi ia sempat memesan taxsi agar mudah membawa belanjaan dan tak lupa juga Zia membeli beras karena di rumah tidak ada beras sama sekali
Selesai dengan urusan pembayaran Zia yang di bantu karyawan supplier membawa belanjaan ke taxsi yang berada di parkiran
"Makasih" ucap Zia tersenyum kepada kedua karyawan yang telah membantu nya itu
"Iya sama sama kalau gitu kita lanjut kerja kak, hati hati" ujar kedua karyawan itu ramah, Zia hanya mengangguk dan tersenyum kepada kedua karyawan itu
Supir taxsi membantu Zia memasuki belanjaan ke dalam bagasi mobil, Zia memijat pangkal hidung nya yang terasa pusing dan mual karena perut nya belum di isi oleh makanan apapun dari kemarin hingga sekarang
"Ayok neng kita berangkat!!" Ujar pak sopir taksi kepada Zia
"Oh iya, ayok pak" ujar Zia yang naik ke bangku penumpang yang berada di belakang
✿ ✿ ✿
"Terimakasih ya pak sudah mau membantui saya memasukkan barang barang ke dalam" ujar Zia kepada pak sopir yang dengan senang hati membantu Zia memasuki belanjaan ke dalam
"Sama sama neng, bapak juga terimakasih karena udah di lebihi uang nya" ujar pak sopir
"Nggak pa-pa, anggap aja itu titipan Allah untuk bapak lewat saya!!" Ujar Zia tulus
"Yaudah neng kalau gitu bapak pergi dulu ya neng ada orderan soal nya" ujar nya yang di angukin oleh Zia
Zia menutup pintu saat taxsi sudah pergi dari perkaranggan nya, Zia segera masuk ke dapur untuk membereskan belanjaan dan memasukan nya ke dalam kulkas
Zia melihat ayah nya yang berjalan ke arah nya dengan tangan yang di masukan ke dalam saku celana, Zia beranjak mengambil tas nya di atas meja untuk mengembalikan kartu kredit kepada ayah nya
"Nih ayah kartu nya, semua yang ayah mau sudah komplit" ujar Zia meletakkan kartu tersebut di atas meja makan, Zia kembali berjalan ke dapur untuk membereskan yang masih berserakan
Tin tin
Sebuah klakson membuat Bayu dan Zia menoleh ke arah pintu, Bayu berjalan menghampiri ke depan yang sudah di pastikan bahwa ibu dan ayah nya sudah datang, Zia hanya melihat dari pintu dapur
Bayu membuka pintu pandangan yang ia lihat pertama adalah ayah dan ibu nya yang sudah keriput itu, Zia hanya melihat dari jauh karena tak berani untuk , menghampiri mereka
"Bayu apa kabar?" Tanya Veno kakek Zia
"Baik!!" Ujar Bayu sopan
"Kalian pasti capek, silahkan masuk untuk beristirahat karena perjalanan jauh" ujar Bayu yang di angukin oleh mereka
Bisa Zia lihat terdapat adik ayah nya om Barron dan istri nya elpi, om Bram dan istri nya iltan berserta anak anak mereka, Zidane, Zreyan, Zegar dan terdapat Zio juga berada di sana
Dengan keberanian Zia menghampiri keluarga nya yang sedang beristirahat di ruang keluarga, semua mata tertuju ke arah nya begitu juga dengan Vano nya yang menatap tajam ke arah nya
"Cukup berhenti di sana, jangan coba coba kamu mendekat ke sini" ujar Eriana kepada Zia, Zia menurut ia berhenti tak jauh dari mereka dengan perasaan kecewa tapi masih bisa ia menampilkan senyum di wajah cantik gadis itu
"Bayu Bayu masih saja kamu urus anak sialan itu" ujar Vano kepada anak pertama nya. Bayu hanya diam dengan menatap tajam ke arah Zia
"elpi, iltan seperti nya sebentar lagi akan makan malam, lebih baik kalian masak untuk makan malam nanti" ujar Bram yang di angukin oleh mereka
"Iya mas" ujar iltan yang berdiri dari duduk nya di ikuti oleh elpi
"Dan kamu pergi ke dapur jangan bermalas-malasan" ujar Vano kepada Zia, Zia hanya mengangguk dan mengikuti kedua tantenya yang berada di dapur
"Tante mau Zia bantuin?" Tanya Zia kepada kedua tantenya, ke-dua nya menoleh ke arah gadis itu
"Boleh kalau Zia mah" ujar iltan yang mulai mengeluarkan bumbu-bumbu sayur - sayur yang akan di masak
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIA AURISTHELA KANENZA
Teen Fictionini adalah kisah tentang seorang gadis yang terpaksa harus mengikuti kemauan ayah'nya, cita citanya harus terpaksa ia kubur dalam dalam demi kemauan ayah'nya kekerasan fisik yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya membuat nya troma dan sulit untuk...