Selamat membaca.....
Pagi pagi sekali Zia sudah bersiap berangkat ke sekolah karena desakan dari ayah nya, ini benar benar terlalu pagi Karna masi terlihat gelap
Dengan semangat penuh karena udara di pagi hari yang sejuk dan terbebas dari polusi udara yang di sebabkan oleh asap rokok, asap kendaraan,asap pembakaran dan lainnya
Tak terasa kini ia sampai di sekolah, keadaan sedikit terang petanda bahwa matahari akan segera terbit untuk menyinari bumi dengan cahanya nya
Zia bergegas masuk ke dalam area sekolah yang sudah di buka oleh penjaga sekolah, Zia segera menunju kelas nya yang berada di lantai atas, walaupun sedikit takut ia mencoba memberanikan diri
Seluruh kelas benar benar sepi tidak ada orang sama sekali karena ini masih begitu pagi, mungkin belum ada yang bangun di jam segini
Zia membuka pintu kelas, Sunyi. Gadis itu menutup pintu kembali dan menurunkan bangku nya yang di naikan di atas meja karena sudah di piketin, untung saja jendela kelas mempunyai hordeng dan lampu yang menyala terang membuat rasa takut nya sedikit menghilang
Zia menelungkup kan kepalanya di meja dengan tangan yang ia jadikan sebagai bantal, wajahnya ia tutup menggunakan tas ransel dan mulai terlelap ke dalam alam mimpi
✿ ✿ ✿
Tak terasa kini matahari sudah bersinar dengan terang, dan SMA Karuna bakti sudah ramai dengan siswa siswi yang memulai kegiatan nya seperti biasa
Ketiga perempuan dan kelima laki laki yang menjadi host di sekolah kerena kecantikan dan kepintaran tapi kepintaran mereka bersaing dengan Zia yang memiliki otak yang sangatlah cerdas
Kedelapan remaja tersebut memasuki kelas yang masih ada beberapa siswa siswi yang sudah datang selebihnya mungkin belum pada datang
"Lah tumben tuh bocah datang pagi?" Ujar viona yang mendarat kan bokong nya ke kursi depan meja Zia
"Lo kayak nggak tau aja kalau Zia itu ambisi" celetuk Lenora
"Selamat pagi Zia" ujar Calvin sedikit mengagetkan Zia
Zia yang kaget Segera duduk dengan mata yang memerah khas bangun tidur, Zia memijat kepala nya yang pusing, ia paling benci jika ia sedang tidur di kagetkan seperti ini
"Ayo loh Calvin pawang nya marah noh!!" Ujar nya yang melirik ke arah Alif yang hanya memasang wajah datar
"Mau ke mana Zi?" Tanya Lenora
"Toilet" jawab Zia
"Mau gue temenin?" Tawar Lenora
Zia tak menggubris nya ia berjalan pergi meninggalkan kelas menuju ke toilet untuk membasuh muka nya
Gracia berdiri dari duduk nya dan menyusul Zia yang sudah lumayan jauh dari kelas, viona hanya diam ia sibuk dengan handphone nya
"Udah sarapan Ra?" Tanya Kenzie kepada kekasih nya
"Belum!!" Jawab Lenora jujur
"Yuk kantin" ajak Kenzie mengegam tanggan gadis itu
Di sisi lain Zia dan Gracia sedang berada di wastafel sekolah, Zia mengelap wajah nya mengunakan tisu yang berada di sana dan menatap pantulan dirinya di cermin yang lumayan besar itu
Ekhemm
Garcia berdeham membuat Zia menoleh ke arah gadis itu, Gracia hanya menampilkan wajah datar nya yang manis itu
"Lah ngapain ke sini?" Tanya Zia yang baru menyadari bahwa ada Gracia
"Ini tempat umum kalo lupa!!" Ujar Gracia yang mencuci tangan nya di wastafel dengan air yang mengalir, Zia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bersandar pada wastafel dan tangan nya berpegang dengan wastafel tersebut
"Udah ketemu dengan saudara Lo?" Tanya Gracia yang ikut bersandar pada diding sebelum wastafel dengan tangan yang ia lipat di depan dada
Ya, dari banyak temannya hanya Gracia lah yang tau tentang kembaran nya dan kehidupan nya, begitu juga dengan Zia yang juga tau kehidupan gadis itu, Karna mereka berteman sejak kecil, ayah Zia dan ayah Gracia adalah sahabat hingga sekarang itu lah yang membuat Gracia tau semua nya Tetang Zia dan begitu juga sebaliknya
"Belum, ayah nggak pernah ngasih tau, padahal ayah tau di mana bunda sama abang" ucap Zia dengan Seyum tipis
"Gue yakin, bunda dan Abang Lo ada di kota ini!!" Ujar Gracia yang di angukin oleh Zia
Mereka diam dengan pemikiran masing masing hingga pemikiran mereka ke hubungan antara keluarga Zia, Zia melotot begitu juga dengan Gracia dengan wajah tertekuk
"Jangan jangan mereka belum sepenuhnya cerai" ujar mereka Kompak
✿ ✿ ✿
Bel istirahat berbunyi , seluruh siswa siswi SMA Karuna bakti berbondong bondong menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong. Berbeda dengan Zia, gadis itu lebih memilih duduk di taman belakang sekolah
Teman temannya juga bingung dengan Zia tang sering kali ke taman belakang saat jam istirahat, bahkan Gracia yang berteman sudah lama pun tak tau hal itu, yang ia tau hanya Zia yang hidup dengan ayah nya, selebihnya tidak tau
Zia duduk di atas rerumputan di bawah pohon mangga yang ada di taman tersebut, udara di sini benar benar sejuk di tambah dengan seliwiran angin yang berhembus menerpa nya.
"Pergi!!" Satu kata yang bisa mengagetkan Zia yang sedang menikmati hembusan angin
"Ini kan tempat umum, jadi siapa aja boleh di sini!!" Ujar Zia dengan Seyum simpul padahal jantung nya tidak normal saat berbicara pada laki laki di hadapannya
Alif menaikan alisnya dengan tangan yang ia masukkan di saku celana nya, wajah datar dengan tatapan tajam menatap Zia yang masih duduk di bawah pohon
"Seterah!!" Ujar Alif yang duduk jauh dari Zia posisi nya di bawah pohon mahoni yang rimbun. Alif duduk bersandar di sana dan mengeluarkan sebungkus rokok dengan pandangan menatap kolam ikan koi yang tak jauh dari nya
Dari kejauhan Zia tersenyum tipis melihat Alif yang mengisap rokok nya hingga asap keluar dari mulut dan hidung laki laki itu. Zia merogoh kantong rok nya terdapat satu permen lollipop yang ia beli tadi Yaa Walaupun harga nya cuma lima ratus perak
Zia berdiri dari duduk nya berjalan menghampiri Alif yang tenang, mungkin laki laki itu banyak masalah sehingga berani merokok di area sekolah padahal ia ketua OSIS, pikir Zia
"Ngapain Lo kesini pergi!!" Ujar Alif yang entah kenapa ia sangat membenci gadis di hadapannya ini
Zia menatap mata hitam Alif dengan teduh, sementara tangannya mengambil rokok yang di terselip di antara jari tengah dan jari telunjuk dan membuang rokok tersebut tak lupa untuk menginjak nya
"Lo_"
"Nih ganti nya," ujar Zia memberikan permen yang ia beli tadi
"Gue nggak perlu permen ini!!" Ujar Alif dengan rahang yang mengeras terlihat urat lehernya yang sudah menonjol menandakan bahwa laki laki itu sedang menahan amarahnya, dengan kasar Alif menempis tangan Zia membuat permen yang di pegang gadis itu jatuh masuk kolam ikan koi
Alif berdiri dari duduk nya dan pergi dari situ meninggalkan Zia yang mematung di tempat, Zia memandang seduh permen nya tau begini ia tak mau memberikan permen nya untuk laki laki itu
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
ZIA AURISTHELA KANENZA
Novela Juvenilini adalah kisah tentang seorang gadis yang terpaksa harus mengikuti kemauan ayah'nya, cita citanya harus terpaksa ia kubur dalam dalam demi kemauan ayah'nya kekerasan fisik yang ia dapatkan dari kedua orang tuanya membuat nya troma dan sulit untuk...