⏱ 9 ~BERTEMU DENGAN ORANG LAIN

1.1K 142 3
                                    

saat siang hari Tara mengajak Lintang serta Boba pergi mengikuti sungai tepatnya pergi ke arah perbukitan dekat dengan rumah mereka, Lintang bingung melihat Tara yang membawa banyak kulit binatang untuk di apakan itu?

 dari kejauhan terlihat 2 buah gedung besar yang usang saling bertubrukan di tengah rimbunya pepohonan ada banyak rusa yang melihat mereka 

Lintang agak bingung karena seharusnya ini di Indonesia yang seharusnya hanya ada kancil dan kijang jarang ada rusa besar seperti ini, rasanya agak menakutkan di lihat beberapa rusa besar saat berjalan belum lagi tanduk mereka yang menjulang besar 

Lintang agak bingung karena seharusnya ini di Indonesia yang seharusnya hanya ada kancil dan kijang jarang ada rusa besar seperti ini, rasanya agak menakutkan di lihat beberapa rusa besar saat berjalan belum lagi tanduk mereka yang menjulang besar 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

rasanya kaki Lintang akan patah karena tidak kuat berjalan lagi, akhirnya Tara menggendong Lintang di punggungnya melewati dua gedung itu saat sampai, Lintang terkejut ternyata ada sebuah desa kecil di balik dua gedung tadi 

Lintang ingin berjalan turun tapi tidak bisa karena kakinya sudah tak kuat   jadi hanya bisa melihat di balik punggung Tara yang masih berjalan 

saat pertama kali menginjakkan kaki di desa banyak mata yang melihat mereka rasanya agak risih jadi dia mengalihkan perhatianya untuk melihat sekitar ada banyak rumah di desa ini dan kebanyakan rumah berbentuk seperti milik Tara rumah Honai, untuk pakaian para perempuan di desa menggunakan kulit yang di lilitkan di tubuh seperti handuk sedangkan pria dan anak-anak hanya menutupi bagian bawah mereka seperti Tara 

Kulit mereka bercampuran ada yang putih seperti orang barat, ada yang hitam dengan bibir tebal seperti orang Australi dan beberapa yang terlihat seperti orang Jawa serta cina dengan mata agak sipit, mereka semua punya tinggi yang setara Tara dan tidak peduli perempuan ataupun laki-laki semua memiliki berotot

dalam benak Lintang dia bertanya-tanya kenapa Tara tidak tinggal di desa ini saja dan malah memilih hidup sendiri jauh dari desa

Lintang melihat ke bawah dan menemukan Boba yang masih mengikuti mereka dengan telinga yang menunduk serta ekor yang di tekuk 

"Tara bisa berhenti sebentar? Boba ketakutan mungkin dia tidak terbiasa berada di antara banyak manusia seperti ini"

Tara menurut dan menurunkan Lintang di tengah keramaian karena mereka ada di tengah desa lebih tepatnya pasar

Lintang turun dan langsung mengendong Boba ada keringat yang mengucur di lehernya tapi bukannya meras jijik malah membuat Tara merasa tergiur untuk menjilatya langsung dari leher mulus nan putih milik Lintang

Lintang merasa agak risih di perhatikan terus oleh Tara jadi dia bertanya pada Tara 

"hei Tara kenapa terus melihat ku?!"

Tara menggeleng dan melenggang pergi memimpin jalan sambil menarik tangan Lintang yang satunya kerena menggendong Boba menuntun mereka menuju ke arah pohon besar yang tumbuh di tengah desa 

"tunggu di sini, aku akan kembali" sambil tangannya melakukan bahasa isyarat tapi itu tidak perlu karena Lintang sudah mengerti jadi dia hanya mengguk dan mendudukkan dirinya di akar pohon itu melihat Tara yang pergi menjauh darinya tapi masih meliriknya, Lintang hanya melambaikan tangannya saja ke arah Tara yang pergi menajauh 

saat menunggu Tara datang ada banyak anak-anak yang datang mengerumuninya 

"hei kak kau cantik sekali!!"

"iya iya kulit kakak putih sekali"

"kakak kau dari mana"

"baju kakak aneh sekali kakak datang dari mana?"

begitulah kira-kira yang mereka katakan membuat Lintang menjadi agak bingung harus menjawab yang mana dulu hingga akhinya ada seorang pria tampan dengan wajah penuh brewok yang agak tipis di wajahnya dengan badan kekar kulit putih, mata hazelnut seperti elang  dan rambut hitam kecoklatan

pria itu mendekati Lintang yang sibuk dengan anak-anak di bawah pohon, orang-orang yang melihatnya memberikan sedikit jarak agar pria itu tapi tidak terlalu mejauh karena mereka penasaran apa yang akan terjadi

saat pria itu di dekat Lintang dia berlutut di kaki Lintang memandang kaki kecil nan mulus itu sebentar lalu menatap wajah Lintang sambil menelan ludah berusaha menahan suatu gejolak di tubuhnya

"namaku Raji aku anak dari penguasa di desa ini!, wahai kau sang bidadari menikahlah dengan ku dan b buat banyak anak denganku!, aku akan menafkahimu dengan banyak daging setiap hari lalu memanen banyak buah-buahan setiap musim akan ku pastikan kau hidup bahagia besama ku!"


Terjebak di zaman yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang