37 ~ GUNUNG TIMUR 2

449 70 4
                                    


Lintang dan Tara terus berjalan melewati hamparan rerumputan terkadang ada rumah Joglo yang mereka lewati dengan jarak saling berjauhan, beberapa masih bagus dan sisanya sudah hampir hancur terbengkalai

Mungkin dulunya ini adalah sebuah desa dengan penduduk yang sedikit dan kemungkinan hamparan rerumputan ini adalah sawah dulunya, tapi karena tidak ada yang merawat tanahnya menjadi datar dan tak berbentuk lagi

Lintang menoleh ke kanan dan kekiri hanya ada padang rumput

Jika benar ini dulunya sawah seharusnya ada beberapa tanaman yang bisa di makan di sini

Lintang agak merindukan nasi hangat dengan kecap yang menjadi kesukaanya dulu ketika nyemil

Lintang melihat langit biru di atas awannya sangat indah dan tebal tapi tak terlihat seperti awan mendung dan hanya ada beberapa yang lewat, anehnya tak terasa panas, malahan Lintang merasa sejuk, bahkan anginnya juga membuat Lintang agak terlena karena nyaman

Tara melihat Lintang dengan wajah sayu dan sesekali menengok sekeliling

Jadi Tara meminta Lintang untuk istirahat di sebuah rumah Joglo tua yang hancur setengah karena tumbuh sebuah pohon di dalamnya

Lintang masuk ke dalam rumah itu sementara Tara pergi untuk berburu sendirian

Sang Harimau duduk di samping kanan Lintang sambil melihat Boba yang tertidur, dia mengendus-endus Boba sesekali menyentuhnya dengan rasa penasaran, Lintang tertawa pelan melihatnya, entah kenapa itu terlihat lucu, hal yang tak terduga terjadi sang harimau menjilat kepala Boba denfan sayang

Tatapan sang harimau terlihat sayu memangdang Boba yang tertidur, dengan pelan dia menggosok kepalanya dengan kepala Boba lalu pergi dari sana

Sang harimau tiba di depan pintu dia memandang Boba sekali lagi dan benar-benar pergi dari sana

Lintang melihat tatapan harimau itu, entah kenapa rasanya itu mirip dengan tatapan ibunya dulu saat berpisah, meninggalkan ibunya di desa dengan kursi roda, karena harus pindah bersama ayahnya di kota

Andai saja Lintang bisa memutar waktu dia ingin, menolak ayahnya sekuat tenaga jika perlu dia akan mengancam lalu kembali bersama ibunya dan menemani beliau hingga akhir

"Haaah aku kangen"

Lintang memeluk Boba sedikit lebih erat lalu merebahkan diri dengan posisi ingin tidur, sesaat kemudian dia terlelap menuju ke alam mimpi

sesaat kemudian suara langkah kaki mendekat

TAP

TAP

TAP

"Bi... Da... Da... Ri..."

Raji melangkah dan menemukan Lintang tertidur meringkuk sambil memeluk boba, Lintang sebenarnya agak terganggu dengan suara langkah kaki Raji tapi dia mengira jika itu adalah tuan harimau yang datang jadi dia abaikan sambil mengeratkan pelukannya pada Boba

di sentuhnya pipi Lintang yang lembut dalam tidurnya, tak ada alas tidur apapun yang Lintang kenakan, Raji melihat ke samping ada kulit beruang, yang sama seperti yang di kenakannya, yah sebenarnya itu adalah milik Lintang

Dengan hati-hati Raji menarik kulit itu dan memindahkan Lintang di atasnya tanpa perlawanan karena Lintang yang masih tertidur, hanya sedikit gangguan dari Boba yang bergerak-gerak saat akan pergi Raji melihat jarinya yang terpotong di tali debgan kuat di kayu yang di bawa Tara

Saat akan mengambil kembali jarinya Raji berpikir itu pasti untuk umpan, jadi diq biarkan saja

.

.

Terjebak di zaman yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang