48~ SEMANGKA

345 44 2
                                    

Di dalam kamar Lintang memandang ke luar jendela, ia ingin tahu bagaimana cara mendapatkan kaca, sedangkan zaman telah berubah

tapi untuk sekarang ada sesuatu yang lebih ia inginkan, air liurnya serasa ingin menetes saat memikirkannya

sebuah semangka yang segar dan berair pasti sangat enak

Lintang ingat saat Jaka selalu membawakan buah dan sayur mentah kepadanya tapi ia tak pernah melihat buah-buahan yang tertanam di tanah seperti tomat, timun, melon dan sebagainya

Saat Lintang sedang hanyut dengan pikirannya pintu kamar di buka oleh Candra

"Kau melamun?"

"Akh! Kau membuatku kaget!"

"Salah sendiri melamun"

Candra berjalan menuju Lintang dan memberikan sebuah ranting kayu kepada Lintang

"Kau harus menggosok gigi, mulutmu bau"

Lintang agak kesal dengan omongan Candra tapi ia benar, hanya saja bagaimana cara membersihkan gigi dengan ranting pohon!?

Lintang merasakan ada bau harum di ranting itu lantas mendekatkan ke hidungnya lalu mulai mengendus

"Uwaah... ini harum, kayu apa ini?"

"Khu Khu Khu... kau pasti baru pertama melihat itu, namanya kayu siwak, kakek tua yang mengajarkan caranya pada penduduk"

"Uwaah...."

Lintang sangat terkesan, dia hanya pernah memakai pasta gigi yang kabarnya ada kayu siwaknya lantaran yang asli pasti mahal

ia ingin melihat bagaimana bentuk pohonnya

Tapi

Tetap saja ia tak tahu bagaimana menggunakannya, tapi jika dilihat lebih teliti. setengah dari kayu sudah di bersihkan atau di serut

Lintang memperhatikan Candra yang sedang mengunyah bagian kayu miliknya, setelah halus barulah dia menggosokkan di gigi seperti menggunakan sikat gigi

Lintang mencontoh apa yang dilakukan Candra, entah karena dia yang baru pertama kali menggunakan atau memang seperti ini rasanya

Lintang merasa agak kurang nyaman, beberapa serpihan kayu menyangkut di giginya

Tapi cukup menyenangkan dan ini lebih baik dari pada harus menggunakan batu, seperti saat di sungai dulu

setelah berkumur Lintang merasa cukup nyaman dan agak kaget, rasanya seperti baru saja menggunakan pasta gigi, mulutnya sangat segar

Lintang melirik Candra yang berada di sampingnya yang bersiap untuk tidur

pertama Candra membasuh kakinya, menanggalkan pakaiannya terakhir adalah merapikan tempat tidur baru setelahnya ia naik ke kasur bersiap menutup mata

Lintang melakukan apa yang Candra perbuat kecuali menanggalkan pakaiannya, ia masih punya malu

saat akan menutup mata Lintang bertanya pada Candra

"Candra apa kau tau buah semangka?"

"tahu? kenapa memangnya?"

"apa kau pernah memakannya?"

"iya rasanya cukup segar dan manis, buahnya juga besar. tapi setelahnya aku akan pipis berulangkali, itu sangat menyebalkan!"

"apa kau tau dimana mendapatkan semangkanya?"

"kau mau makan semangka?"

Lintang mengangguk semangat, air liurnya mungkin sudah keluar sekarang

Terjebak di zaman yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang