⏱ 10 ~AYO PULANG

1K 136 0
                                    

saat pria itu di dekat Lintang dia berlutut di kaki Lintang memandang kaki kecil nan mulus itu sebentar lalu menatap wajah Lintang sambil menelan ludah berusaha menahan suatu gejolak di tubuhnya

"namaku Raji aku anak dari penguasa di desa ini!, wahai kau sang bidadari menikahlah dengan ku dan b buat banyak anak denganku!, aku akan menafkahimu dengan banyak daging setiap hari lalu memanen banyak buah-buahan setiap musim akan ku pastikan kau hidup bahagia besama ku!"

Lintang terkejut mendengarnya dia baru saja menginjakkan kaki di desa ini tapi tiba-tiba sudah ada orang yang melamarnya, apalagi dia itu seorang pria tulen meskipun penampilanya seperti seorang gadis yang lugu 

Lintang melihat ke mata orang yang bernama Raji itu ada kesungguhan dan semanagat yang membara di sana, Lintang akui Raji memang tampan dari wajahanya sepertinya dia adalah tipe yang akan menuruti istri, Lintang agak tidak tega dengannya tapi mau bagaimana lagi dia seorang pria sama seperti Raji 

"em Raji ...."

"ya bidadariku!!" (akh! bahkan suaranya sangat lembut dan manis)

"maaf tapi aku menolak"

"kenapa?"

"aku seorang pria dan kau juga pria, bagaumana caranya kita bisa punya anak? aku minta maaf"

Raji mengenggam tangan Lintang dan kemudia mengusapnya 

"aku tidak peduli, meskipun kau itu pria atau wanita"

"t tu tunggu bagaimana dengan anak?!"

"kenapa bingung? kau bisa makan buah darah yang ada di pantai, janagn khawatir jika aku yang menjadi suamimu kau pasti akan mendapatkan buah itu dengan mudah lalu kau bisa mengandung seorang anak!!"

"hah!?"

"ku mohon aku berjanji padamu!!"

Lintang melepas tangannya dari genggaman Raji lalu berdiri di ikuti Raji yang juga berdiri 

"Raji maaf aku benar-benar tidak bisa"

"apa kau ingin pembuktian? aku bisa berburu harimau singa dan beruang!, lihat kulit yang kugunakan ini dari beruang yang ku buru sendirian di hutan barat dekat gunung!!"

sambil menunjuk baju yang ia kenakan Raji berkata dengan sambing sambil memamerkan kemampuannya

tapi Lintang sangat tidak tertarik mendengarnya ia ingin segera pulang ke rumah bersama Tama lalu membuat rebusan, Lintang menoleh ke samping dan menemukan Tama yang berjalan ke arahnya dengan amarah menggebu di tangannya ada sebuah tembikar dan keranjang dari anyaman rumput kering

mata Lintang berbinar senang lalu berlari ke arah Tama dan berlindung di belakang tubuh Tama 

"Tama ayo pulang! aku pulang! benarkan Boba?!"

Tama yang melihatnya sangat imut saat Lintang memohon kepadanya sepeti itu serasa ingin menggigit pipinya seketika amarahnya mereda dia mengelus pipi Lintang menggandeng tangannya dan berniat membawanya pulang namun Raji menghentikannya  

"TUNGGU! MAU DI BAWA KEMAN BIDADARI KU!!"

Tama yang mendengarnya seketika amaeahnya memuncak kembali dia meninggalkan Lintang bersama Boba dan barang-barang yang di belinya 

Tama mendekat kearah Raji lalu berjongkok sambil menepuk-nepuk tanah, Raji yang melihatnya tersenyum dan melakukan hal yang sama dengan Tama hingga iarama tepukan di tanah menjadi seirama saat tepukan ke tiga keduanya saling menerjang satu sama lain

Lintang terkejut melihatnya matanya membola lucu karena kaget yang dia lihat ini bukan lah pertarungan sesama manusia lagi tapi binatang! karena cara bertarung mereka yang tak menggunakan tinjuan ataupun menghindar saat terkena serangan hanya saling mencakar mengigit melompat saling menendang sangat mengerikan terkena satu cakaran dari kuku panjang mereka saja sudah bisa merobek kulit 

Lintang merasa ketakutan Boba yang melihat majikannya seperti itu langsung mengonggong ke arah Tama dan Raji tapi percuma saja karena pertarungan tidak akan berakhir hingga salah satu dari mereka tidak bisa melanjutkan 

seketika tempat itu menjadi ramai banyak orang yang menonton banyak yang bersorak untuk Raji tak ada yang bersorak untuk Tama kecuali Boba yang terus mengonggong Tama tau, gonggongan itu untuknya 

dengan ganas Tama meloncat ke arah Raji mengigit telinganya hingga robek, Raji tak mau kalah dia mencakar punggug Tama hingga kulitnya terbuka dan mengeluarkan darah segar Tama mebalasnya dengan mencakar tangan kiri Raji hingga tak bisa di gunakan lalu menendang Raji hingga terjungkal ke belakang tubuhnya ambruk hingga tak bisa berdiri karena tendangan Tama tepat di bagian telinganya yang robek bisa di bilang langsung terkena gendang telinga 

semua orang langsung terdiam melihatnya, Tama berdiri dengan susah payah lalu berteriak lantang 

"SEMUA SELESAI!!!! AKU MENANG!!"

setelah mengatakan itu Tama berjalan menjauhi kerumunan menuju ke arah Lintang lalu mengelus kepala Boba sambil tersenyum dan menggandeng tangan Lintang serta membawa barang-barang mereka keluar dari desa tidak peduli dengan raji yang masih tergeletak tak bergerak sedikit pun

di perjalan pulang Lintang melihat punggung Tama yang masih berdarah karena masih kaget dengan apa yang terjadi tadi Lintang menangis kencang di hutang membuat banyak rusa yang melihatnya dengan heran

tentusaja Tama kaget melihatnya dia bingung apa yang harus di lakukan

Terjebak di zaman yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang