31 ~ ELUS-ELUS LEMBUT 🔞 2

1.1K 95 1
                                    

Tara melihat Lintang dengan nafsu yang tak terkendali lagi nafasnya berat dan sesuatu yang tak tertutupi itu menjulang begitu tinggi besar berurat dan rimbun

Kepalanya bewarna kecokelatan sesuai kulit Tara hanya saja agak keungguan

Batangnya besar mungkin sekitar 20 cm jika di hitung

Jangan lupakan urat yang menonjol keluar dengan bulu-bulu halus? Di bawah pusar

Lintang meneguk ludah dia membatin apa itu bisa masuk? Dan lagipula miliknya ini masih baru

Tara mendekat dan Lintang semakin gugup

Saat sampai di depqn Lintang Tara langsung menyatukan bibir mereka berperang lidah sekali lagi tanpa peduli dengan yang di luar lagi pula di sana ada pagar dan binatang buas tidak berani nendekat ke rumahnya ini

tak sabar lagi Tara merobek pakaian kulit Lintang, hingga tak ada yang menutupi lagi

Tangan Tara merambat ke bawah menyusuri setiap kulit Lintang yang halus hingga sampailah dia di dua tonjolan kemiri Lintang di elus, di remas dan di pelintir dengan halus oleh tangan kasar Tara membuat Lintang melengguh kenikmatan

Bahakan cabai kecil miliknya ikut menyahut panggilan Tara

Tara semakin sensual tapi saat merasakan Lintang yang hanpir lemas tak lagi meremas rambutnya dia melepaskan bibirnya dan turun ke kemiri milik Lintang

Lintang memanfaatkan keadaan untuk mengambil nafas sebanyak mungkin

Belum juga beberapa saar Lintang merasakan orang barunya di elus-elus oleh Tara

"eemmmh nyah! Ahk! Ah ahahhh~"

Erangan Lintang seakan menjadi minuman berenergi bagi Tara dengan gencar dia menciumi kedua puting dengan ganas hingga membengkak dan memerah

Lintang secara spontan mengangkat tangannya yang membuat ketiak mulus tanpa bulunya terlihat

tanpa ragu Tara mencium dan menjilat ketiak Lintang

"nyaaaaah~"

Rasanya geli sekali, saat lidah Tara yang basah dan panas menyentuh ketiak Lintang

tak berhenti di situ keadaan semakin memanas, tangan Tara yang awalnya hanya menggosok sekarang mulai memasukkan satu jari besar miliknya, mengobrak abrik lubang lembut Lintang hingga basah

Sementara sang empu mengejang karena ini adalah sensasi pertamanya di terobos, tangan Tara yang satunya tak tinggal diam, tangan itu terus saja meremas, menelus dan nenampar pantat semok dan pinggang ramping Lintang hingga beberapa bekas kemerahan terlihat

Merasa bisan dengan ketiak Lintang, bibir Tara bergerak ke telinga Lintang, menjilatnya sampai lidah Tara masuk ke lubang telinga Lintang

"T Tara u udah! Ak aku gak tahan! Aaaaah nyah!"

Bukannya berhenti Tara malah mempercepat kocokan tangannya

Hingga

SPLURT

SPLURT

SPLURT

Tiga tembakan keluar dari cabai kecil dan apel merah secara bersamaan

Lega sekali rasanya

Tara berhenti menjilat lalu melihat cairan yang keluar itu, dengan tak senonoh Tara, mencium selangka Lintang yang mulus dan putih itu

Menempelkan hidung bangirnya di sana lalu dengan sengaja mengosok-gosok wajahnya

Beberapa kumis Tara yang tumbuh mengenai alat sensitif itu

Terjebak di zaman yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang