beberapa tahun sebelumnya
Lintang usia 7 tahun
...
Sore hari yang menenangkan Lintang kecil seedang berlarian di jalanan desanya bersama seorang anak lelaki yang lain menggelindingkan ban motor dengan kayu, tertawa riang tanpa harus memikirkan beban
saat sampai di persimpangan dia dan temannya berpisah
"Agus besok kita main lagi ya!"
"iya neng cantik"
"ih apa sih!! aku tuuh cowok ya!! kamu jangan jadi kaya mamaku dong gus!!!"
"iya iya maaf hehehe"
lalu mereka melambai dan berpisah ke arah rumah masing-masing
sesampainya Lintang di rumahnya dia langsung di sambut hangat oleh para pekerja di rumah Joglo tradisional kayu yang besar miliknya, sebenarnya Lintang adalah seorang anak juragan sawah dan empang di desanya, jadi hampir semua yang Lintang inginkan tercukupi
"MBAHH JOOOO"
teriakan Lintang menggelegar di dalam rumahnya memanggil seorang kakek pekerja
"iya den kenapa?"
seorang kakek muncul dengan segelas teh hangat di tangannya tersenyum dengan lembut ke arah Lintang
"mama di mana mbah?"
"ada di belakang lagi kasih makan ikan"
"oke mbah! dada"
si mbah Jo hanya menggeleng pelan melihat anak majikannya yang super aktif itu lalu melanjutkan jalannya menemui nyonya majikannya (mak nya Lintang)
"MAMA MAMA MAMA"
"Lintang jangan lari-lari!"
terlihat seorang ibu muda yang tersenyum teduh kepada Lintang menggunakan kursi roda dan jaket di tubuhnya kakinya tertutupi selimut, dan wajahnya agak pucat dengan kantung mata tebal sedikit menghitam
Lintang langsung menambarkan dirinya di tubuh mamanya itu sambil cekikikan, mamahnya hanya tersenyum dan membalas dengan pelukan
"abis dari mana anaknya mama yang cantik ini?"
"abis main mah sama Agus"
"Agus?"
"itu loh anaknya juragan teh"
"main apa aja sama Agus?"
"banyak ma!! Agus ajarin Lintang main gundhu (kelereng), di ajarinn main sepeda, ambil ikan cupang di sungai, terus main gelindingin ban pake kayu ma! seruuu banget!!"
"kenapa gak main rumah-rumahan aja?! kan mama udah beliin Lintang bonek?"
"tapi maa Lintangkan cowok...."
"LINTANG!!!
KAMU ITU ANAK CEWEK BUKAN COWOK!!
MAMA UDAH BILANG INI BERAPA KALI!!""m maaf maa hiks"
tetesan air embun mulai keluar dari mata lucu itu, membuat mama Lintang tak tahan dan menangis
"L Lintang mama minta maaf ya!! jangan nagis!! mama minta maaf!! maaf Lintang maaf! itu karena Lintang gak Nurut sama mama!"
Lintang mengangguk sebagai jawaban dengan lega mamanya memeluk Lintang
"Lintang gak akan tinggalin mama kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak di zaman yang berbeda
Fiksi Ilmiahawalnya aku hanya orang yang depresi mencoba untuk bunuh diri dengan tenggelam di kolam renang dekat sekolah, sambil terus berdo'a agar tak terlahir di waktu ini sampai tak sadrkan diri. tapi saat ku membuka mata aku melihat sekeliling dan banyak pe...