Selesai kelas hari ini Ta bergegas menuju kelas Jeff, beruntungnya jepoyy-nya Masi ada dalam kelas.
"Woy... Yok pulang"
"Ntaran Ta, masi mau bahas event sama Jay lu duluan aja gpp nanti dateng ke acara disuruh bareng mami aja"
"Kenapa ga bareng sekalian?"
"Baju lu kan ada di mama"
"Oiya, batalin aja rundingannya besok besok kan Masi bisa"
"Nanggung, biar ga kepikiran lagi"
"Ntar malem cape ga jadi ikut"
"Pasti jadi lah, mau nolak juga ujung ujungnya dipaksa ikut"
"Ya dah gua temenin, mana si peler"
"Mulut lu bisa sopanan dikit ga"
"Iya iya maaf galak banget sih neng" usil Ta mencolek dagu Jeff
"Ga usah sentuh sentuh" sinis Jeff
"Terus maunya di gim..." Ucapan Ta terputus oleh kedatangan Jay
"Halo Jeff"
"Oh hi jay, gimana nih"
"Jadi gini......." Jay menjelaskan konsep awal hingga penentuan warna dan motif yang akan dikenakan
"Sialan! Berasa nyamuk" batin Ta
"Nah gimana setuju ga" tanya Jay setelah menjelaskan semuanya
"Oke oke itu bagus, wahh makasih banyak ya Jay aku jadi ga enak"
"Santai aja, bukan hal besar kok" balas Jay sembari mengelus tangan Jeff, sialnya Ta melihat adegan itu.
"Si bangsat, pake modus pegang pegang lagi" batin Ta
"Udah fix ya ini, aku pulang duluan bye" pamit jay
"Oh iya bye Jay"
Setelah kepergian Jay, Jeff langsung membereskan buku-bukunya ta yang melihat itu hanya diam.
"Yok pulang"
"Hmm" ta pun bangkit dari duduknya untuk menuju parkiran diikuti Jeff yang berjalan di belakangnya.
Di dalam mobil Jeff menceritakan tentang antusiasnya dalam event yang ia ikuti denga Jay, ta hanya merespon singkat.
"Dah gua langsung pulang ya" pamit Ta saat sudah sampai di kediaman keluarga Romsaithong
"Ga istirahat dulu?" Tawar Jeff
"Ga ah, ntar kebablasan, ya dah gua balik ya"
"Hati-hati"
Ta meninggalkan kediaman Jeff dan menjalankan mobilnya untuk pulang.
"Aneh banget, tumben ga mampir" gumam Jeff memasuki rumah
🌌 19.00
Acara yang di tebak tebak oleh Ta ternyata bukan kedatangan tamu besar, melainkan acara resmi khusus keluarga Tantijibul dan Romsaithong.
"Orang cuma makan malem keluarga, ngapain pake baju gini sih mi" bisik Jeff pada apo
"Ini bukan biasa aja, ntar tunggu aja papi mu yang ngomong"
Kedua keluarga makan dengan diiringi candaan kecil, merasa bosan Ta mulai menjahili Jeff dari yang menginjak kakinya sampai mengelus paha milik Jeff yang langsung mendapat protes berupa plototan mata galak milik Jeff.
"Aduh sakit anjim" teriak Ta frontal saat Jeff tiba-tiba mencubit lenganya
"Apalagi kali ini" tanya apo dengan senyum paksa
"Ta sini pindah, ga deket Jeff bentar gatelan apa ya kamu tuh" omel Us
Ta pun berjalan untuk pindah menjadi duduk di depan Jeff.
"Oke untuk mempersingkat waktu, saya Mile Phakphum selaku kepala keluarga Romsaithong meminta mu Nakunta Razka di depan orangtuamu untuk menjadi pasangan anak saya"
"Pi?" "Hah?" Kaget Jeff dan Ta secara bersamaan
""Pa.. ma.. yang bener aja!! masa tiba-tiba Ta dijodohin sama Jeff. Ta gamau om, seharusnya kalian diskusi in dulu sama kita, yang ngejalanin nanti nya juga kita. Ta selama ini juga udah nganggep Jeff adek nya Ta, dan mana ada di dunia ini kakak adek itu nikah!" Ucap Ta marah
"Turunkan nada bicara mu" tegur JJ
"Loh kapan hari kan mama sama papa dah bilang Ta" sambung Us menenangkan putranya
JJ menatap tak enak pada mile walaupun mereka sahabat ucapan Ta yang marah terkesan tidak sopan.
"Tapi aku belum bilang setuju kan??" Bantah Ta
"Emang kenapa sih gamau?" Tanya JJ dengan raut muka tegasnya
"Aku udah punya pilihan sendiri" balas Ta berjalan meninggalkan privat room
Jeff hanya diam menatap Ta berjalan keluar, hati Jeff terasa nyeri saat Ta mengatakan 'mempunyai pilihan sendiri'.
Entah sakit karena Ta tak mau cerita dengan terbuka padanya
Atau sakit karena cemburu."Atas nama Ta, gua minta maaf ya bro" ucap Jj tak enak hati dengan mile
"Gpp remaja labil" balas mile.
"Are you okay boy?" Tanya apo menatap khawatir Jeff
"Oke mi" balas Jeff lesu
Setelahnya Ta pulang ke rumahnya, mengurung dirinya dalam kamar.
Merenungkan apa yang barusan terjadi.Berhari hari Ta menahan diri untuk tak bertemu Jeff.
Tersiksa sebenarnya terbiasa hidup ditemani Jeff, tapi bodohnya saat ini ia yang menghindar.Disisi lain Jeff beranggapan bahwa Ta sudah tidak mau lagi berteman dengannya, Jeff memutuskan untuk tak mencari kabar tentang Ta ia takut Ta akan marah jika ia terlalu mencampuri urusannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEAUTIFUL FATE
Randommengikuti takdir itu seru, tapi kenapa takdirku begitu konyol? "Ahhh sudahlah nikmatin aja" Ta "Kalo kepaksa Masi bisa nolak kok" Jeffy "Lebih siap kehilangan dia dari pada kehilangan kamu" Ta "Beautiful fate with you" Jeffy