story 16

268 37 0
                                    

Di pagi harinya Ta terbangun terlebih dahulu karena Mendengar dengkuran halus dari kesayangannya.
Ta peka Jeff tidur dengan mendengkur pasti sedang lelah maka ia biarkan Jeff meneruskan tidurnya.

Menatap muka damai sang tercinta yang sedang berada di alam mimpi membuat jantung Ta tak aman, karena harus berdetak lebih cepat 2 kali dari detakan normal.

Ingin sekali Ta mencuri kecupan dari bibir Jeff yang sedikit terbuka.

Ta mendekatkan dirinya ke wajah Jeff, hampir kedua bibir itu bersentuhan Jeff terusik dan berganti Posisi membelakangi Ta.
Dengan cekatan Ta berganti posisi guna membuat Jeff nyaman.

Tanpa Ta duga Jeff malah membalikkan badannya masuk kedalam pelukannya lagi untuk mencari kehangatan, Ta yang peka memeluk Jeff erat guna menghangatkan tubuh kesayangannya.

"Shhh" desis Jeff dalam dekapan Ta

"Kenapa?dingin ya?"

"Iya, kecilin AC-nya dong"

"Bentar ya, duh remotnya dimeja" Ta berusaha melepas pelukan erat Jeff
"lepasin dulu dong cantik" sambung Ta

"Ngga, peluk aja" balas Jeff manja

"Ntar masuk angin loh, bentar aja abis kecilin suhu pelukan lagi deh" bujuk Ta

Jeff pun melepaskan pelukannya dan Ta berjalan ke meja untuk mengambil remote control.

Setelah mengecilkan suhu, Ta kembali merebahkan dirinya dan Jeff langsung memeluknya erat.

"Ga jadi pengen nonton konser?"

"Ngga, magerr"

"Mager apa cape hmm" tanya Ta sembari memainkan pipi Jeff

"Cape juga dikit, jangan mainin pipi Ahh peluk aja" Ta berhenti memainkan pipi Jeff dan membalas pelukannya.

"Poyy"

"Apa"

"Setelah ini pindah ke apart ku yok"

"Kenapa ga tinggal disini aja?"

"Mau berduaan aja"

"Disini juga papi sama mami jarang dirumah, pulang pun malem"

"Ga ya? Kita tinggal sendiri oke, aku mau nafkahin kamu dari hasil ku sendiri, kalo disini kan apa apa ada tinggal ambil"

"Apa dah, gapapa kali"

"Jangan ya? biarin aku menunaikan kewajiban"

"Oke? Emang udah dapet kerjaan?"

"Udah"

"Hah? Kerja apa"

"Jadi sugar baby mommy komplek sebel...aduh sakit sayang" belum sempat menyelesaikan kalimatnya cubitan maut sudah mendarat indah di perut Ta.

"Apa hmm??"

"Ngga hehehe, canda tau"

"Ya terus dapet kerja apa?"

"Joki makalah" balas ta santai

"Lah haram dong?"

"Ga lah, yakali nafkahin kamu pake uang haram"

"Ngejoki kan salah satu kecurangan"

"Yang curang kan mereka salah siapa ngejoki, aku kerja pake usaha jadi halal"

"Ga bisa gitu dong itu Sam..." Ucap Jeff terpotong karena Ta dengan tiba tiba mencium bibirnya.

"Aku kerja jadi editor sayang, tapi kalo ada yang mau di jokiin tugasnya juga aku terima sebagai sampingan aja tenang uang joki ga aku buat nafkahin kamu kok, paling ku buat jajan sendiri aja"

"Ga usah kerja aja lah, fokus skripsian dulu aja aku masi ada tabungan kok"

"Tabungan kalo kepake terus ga ada pemasukan sama aja, ntar bakal abis gapapa kok aku bisa kerja sambil skripsian"

"Yaudah aku ikut kerja"

"Lah jangan dong, ngapain?"

"Biar ga susah banget"

"Gapapa ini keputusan dan kewajibanku kamu tinggal ngikut aja ya? Yok mau packing apa turun dulu buat sarapan?"

"Packing aja lah, Sarapan di luar males kumpul Ama mereka"

"Oke yok"

Mereka pun mengemasi barang-barang yang akan di pindahkan ke apartemen, sedikit demi sedikit rasa canggung yang hadir telah sirna karena Ta maupun Jeff berusaha membuat suasana nyaman diantara satu sama lain.

Mereka berusaha menyatukan hati yang bahkan tanpa mereka sadari perasaan itu telah hadir dari dulu.

Setelah berpamitan dengan keluarga besar yang saat ini masih berkumpul di kediaman keluarga Romsaithong, Ta dan Jeff melakukan mobilnya menuju apartemen milik Ta yang dulu pernah dibelikan sang papa saat usianya menginjak 17 tahun sebagai kado ulangtahunnya.

Di apartemen semua perabotan sudah lengkap yang membuat mereka mudah untuk tinggal bersama dan tak perlu membeli banyak barang untuk mengisi apartemen tersebut.
Disana juga sudah tersedia motor kesayangannya Ta yang memang sering ia parkir di basement apartment.

BEAUTIFUL FATE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang