✦ lembar ketujuh.

2.1K 344 52
                                    

Diri bagai dihujam jutaan besi, kepala bergejolak bak diisi oleh lahar panas memicu getaran emosi tingkat tertinggi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diri bagai dihujam jutaan besi, kepala bergejolak bak diisi oleh lahar panas memicu getaran emosi tingkat tertinggi. Deru napas memburu bersamaan dengan darah mengalir cepat membawa ledakan amarah, degup jantung berpacu tak terkendali hingga seluruh wajah memerah dilengkapi cetakan urat tegang di sekitarnya.

Tuan Kaiser mengepalkan kedua tangan sekuat mungkin hingga kuku memutih tatkala mendapati anak lelakinya menyambut tanpa wajah merasa berdosa, bagaimana bisa Michael lagi-lagi mengetahui keberadaan [Name] yang sudah susah payah disembunyikan dalam hunian penuh penjagaan di saat sebelumnya saja ia berpijak di tanah berbeda?

Sorot mata dipenuhi perasaan geram juga muak sangat jelas terlihat ketika saling bersirobok dengan iris seindah lautan di hadapan, namun keras kepala seolah lebih menguasai sebab Michael sama sekali tidak goyah walau kehadirannya pasti menjadi bahan pertikaian.

Berdiri teguh mempertahankan selaksa rasa memenuhi jiwa, siap melawan semesta hanya untuk tetap bersama dengan [Name] tak peduli neraka akan menyambut keduanya. Demi meyakinkan seluruh jiwa raga rela ia berikan kepada pelita hati, Michael tak peduli dengan sosok sang Ayah yang pasti akan berusaha memisahkan mereka lagi.

"Berhentilah, Michael."

"Tidak."

"Dia adikmu. Adikmu!"

Michael menatap dalam, penuh keseriusan yang tak akan pernah padam.

"Aku mencintainya. Sangat."

Sesak terasa memenuhi dada, Nyonya Kaiser hanya mampu menunduk lesu setelah mendengar penuturan sang anak tercinta. Getaran membawa nestapa yang diratapi begitu sulit ia abaikan, semuanya seperti coretan abstrak tak bisa diluruskan meski satu detik saja.

Tidak mungkin wanita dewasa itu menyalahkan sebelah pihak atas kejadian yang kini dialami, karena seandainya saja semua ini menjadi kejujuran sejak awal pun Michael pasti mengerti dan enggan bermain api.

Bertemu setelah dewasa hingga menumbuhkan tingginya adiksi itu bukan sepenuhnya kesalahan Michael juga [Name], semisal mereka dipertemukan dalam masa kanak-kanak bisa saja keduanya saling menerima kehadiran saudara; namun sang Tuan bersikeras tetap menyembunyikan setiap aksi perselingkuhan justru membawa malapetaka semakin besar.

Pola pikir yang sejak awal menolak kehadiran sosok adik pun bisa saja menjadi titik utama bagi Michael enggan menerima seluruh kenyataan, terlebih eksistensi [Name] begitu sempurna memenuhi pandangan membawa rasa ingin memiliki pasti meningkat kuat tatkala mereka sering menghabiskan waktu bersama tanpa batasan.

Jemarinya memilih untuk semakin mengeratkan pelukan pada [Name] yang juga terlihat ingin mempertahankan hubungan tetapi terlalu takut untuk bersuara, sebagai Ibu sambung sejujurnya Nyonya Kaiser sangat menyayangi walau tak pernah menyangka akan serumit ini jadinya.

"Verdammtes Kind!"

Tubuh tegapnya yang bergetar berbalik sangat cepat, berusaha tidak bermain kasar dan masih menahan segala amarah karena tindak sang anak lelaki begitu bebal di hadapan.

Tangan kanan terulur untuk langsung menarik [Name] juga sang istri agar segera mengikuti langkahnya menjauh pergi dan tak akan pernah kembali, mengabaikan Michael yang bersikukuh mempertahankan ikatan tak semestinya terus dijalani.

"Wo willst du es hinbringen?!"

"Das geht Sie nichts an!"

"Er gehört mir! Er geht mich etwas an!"

Langkah maju menjadi pilihan, menolak keras segala usaha pemberi jarak guna membangun kata perpisahan.

Michael bahkan rela bertekuk lutut dan menjatuhkan diri di hadapan sang Ayah demi meyakinkan segala isi hati, namun semua aksi ditolak mentah-mentah tak peduli jika anak lelakinya itu akan berubah gila semakin sulit terkendali.

Tidak berniat berhenti apalagi menyerahkan garis takdir begitu saja, pria dewasa itu benar-benar melangkah semakin menjauh dengan mendorong sang istri juga menarik; menyeret kasar [Name] yang hanya menatap Michael dengan lirih tak mampu berucap apa pun sebagai pengungkap perasaan.

Sosok pilihan yang menjadi utama pengisi romansa jelaslah sulit direstui meski dirinya selalu meyakini, [Name] pun merasa sakit karena tamparan keras selalu didapati mereka sejak awal hingga kini.

"[NAME]!"

Beningnya air mata tanpa ragu membasahi pipi, membuat aliran sungai kecil pada wajah tampan yang meratapi kepergian sang idaman sampai mati.

Michael terisak karena selalu saja mendapat penolakan di saat dirinya serius tidak pernah ada niat mempermainkan apalagi menyakiti, terlalu perih untuk sekadar jauh dengan [Name]; sang Matahari pembawa cahaya juga kehidupan bahagia untuknya walau dipenuhi kontradiksi.

Kenapa harus dipertemukan dalam waktu yang salah?

Tumbuhnya cinta sejati menempati posisi tabu selalu menentang seluruh norma tak kunjung mendapat restu seluruh alam kuasa-Nya.

Mengapa harus ada bersama jika semua hanya kata semu semata?

Baik Michael juga [Name] selalu inginkan abadi dan setia selamanya.

Bolehkah tetap berdua walau dipenuhi banyak sekali dosa?

Terus berdampingan atau berharap bisa menjalin cinta sampai di kehidupan berikutnya.

Bilamana harus mengganti dengan yang baru, sesungguhnya Michael tak pernah sanggup meski hanya sebatas merajut kata rindu.

Lara menjadi pemicu utama elegi patah hati yang kini menguasai, akankah semesta sudi mempertemukan keduanya lagi?

Lara menjadi pemicu utama elegi patah hati yang kini menguasai, akankah semesta sudi mempertemukan keduanya lagi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
MERKURIUS : Michael Kaiser ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang