LSK.4

188 142 81
                                    

🎭 happy reading 🎭
-

Dengan serempak seluruh siswa DEWANTARA HIGH SCHOOL berkumpul di lapangan. Dengan seragam lengkap, barisan yang rapi tentunya, ini adalah hari Senin bukan hal lain selain melaksanakan upacara kenaikan bendera. Rela membakar diri panas-panasan dibawah terik matahari, mendengarkan amanat yang panjang begitu menguras energi.

Upacara berjalan dengan lancar namun matahari tidak berpihak membuat para siswa mengeluh dan beralasan untuk beristirahat di UKS mencari naungan dari terik matahari, dengan sigapnya para anak PMR mengantarkan. Sudah jadi hal kebiasaan untuk pergi dari amanat yang panjang hingga menembus bumi alam semesta mungkin.

Merasa jengkel dengan keheningan hanya suara amanat guru disembarang sana, dengan jahil nya Rayyan menendang kecil tekuk kaki Aya membuat nya kehilangan kendali dan tepat jatuh disebuah tangan kekar Rayyan. Sungguh adegan apa ini? Lupa akan tempat yang sedang berlangsung nya upacara.

"Yan...kamu tuh liat tempat, ngeselin banget!" Kesal Aya menatap tajam Rayyan.

"Aya cantik bidadari Ayan ganteng, dari pada dengerin suara pak botak mendingan kita ngebucin kan mengibur hati." tawar Rayyan.

"Pacar siapa sih sopan banget mulutnya?"

"Kok nanya sih, Kan Ayan pacarnya Aya masa lupa Ngambek ah!"

Ngambek? Tidak, upacara begini membujuk bayi besar mana mungkin.  Sungguh ingin membuang Rayyan kedalam tong Sampah, Menggemaskan tapi situasi yang salah. Akan berhujung sebuah hukuman akibat ulah jahil Rayyan nantinya, ya tuhan kuat kan aku.

"Aya kok diem sih, gak mau bujuk Ayan apa? lagi Ngambek ini, AYANGGGG!!!" Rengekannya dengan suara lantang membuat semua pasang mata menoleh ke sumber suara.

Mampus!

🍁🍁🍁

Dengan hembusan angin menerpa kulit wajah seorang gadis yang berada dibangunan lusuh begitu tua menatap langit biru yang begitu cerah, matahari yang sedang menampakkan dirinya begitu menyita udara menjadi panas.

Gadis itu menunggu kedatangan seseorang dari arah belakang, ia merindukan kehadirannya ia ingin sebuah pelukan hangat. Lelah rasanya berada dititik ini atau sebaiknya dia akan mengakhiri hidupnya sekarang juga.

Pikirannya kalut ia melangkah dengan pelan untuk mencapai ujung rooftop yang menjulang tinggi, menjatuhkan diri pikirnya hal baik. Agar semuanya usai tanpa terikat beban pikiran yang merusak mental, Langkahnya mulai berada dipijakan akhir dengan mata terpejam ia melepaskan semua.

"Selamat tinggal bunda..." Lirihnya menerjunkan tubuhnya.

Namun sebuah tangan sigap menangkap gadis itu, dan langsung memeluknya erat sangat erat seperti tidak ingin kehilangan sosok yang berada didekapan nya. Ia pikir gadis ini berubah serta semua pikirannya menghilang tergantikan dengan memori baru, ternyata salah.

"Echa jangan nekat sayang, aku mohon." ucapnya pada gadis yang berada di dekapanan nya yang hampir saja menghilangkan nyawanya.

Olivia Meysha Frianka kerap dipanggil Echa, gadis yang Arlan sayangi hanya berstatus sahabat namun meysha menganggap hubungan mereka itu istimewa. Meysha akan menjaga Arlan sampai kapanpun terlebih ia tidak rela jika ada seseorang mendekati atau memiliki hubungan spesial dengan Arlan.

Meysha menangis sesenggukan didekapan Arlan rasanya ia ingin mati bersama. dongkol itu lah pikiran nya. begitu gila ia terhadap Arlan sampai nyawa yang akan menjadi korban karena mendapatkan kabar bahwa Arlan akan bertunangan.

Life Story : KEYLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang