08

276 41 2
                                    

Hello Guess!!!

Aji dan Semestanya udah sampai Chapter 8 nih
Jangan sampai lupa Vote nya, trus Komen uga, and Follow akun ini karna yg punya akun tuh gemesin kek Renjun, hehe jan lupa Share ke temen-temen kalian juga...

#eventmenulis
#50bersamamu
#moonseedpublisher
#day8
#kapibara

Kapibara atau kapibara besar merupakan jenis hewan pengerat terbesar yang masih ada di dunia yang merupakan anggota genus Hydrochoerus. Kapibara merupakan hewan asli daerah tropis dan lembap di Amerika Selatan.

Happy Reading 🥰🥰🥰

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Hari ini Aji harus ke kampus pada siang hari karna paginya, Mama nya memintanya berbicara. Mereka bertiga, termasuk Papa Aji duduk di kursi yang ada di meja makan. Sudah 10 menit mereka terdiam. Tidak ada pembicaraan sama sekali dan di dalam hatinya, Aji merutuki dirinya sendiri. Akhirnya, setelah sekian lama berpikir serta berperang batin, Aji pun berbicara, memecah keheningan yang ada di sana.

"Mah, Pah, kenapa ya?" tanya Aji dengan menatap kedua orangtuanya bergantian.

"Gini, Mamah sama Papah mau minta maaf sama kamu, maafin Mamah ya nak, Mamah ga pernah merhatiin kamu, Mamah ga pernah ngurusin kamu, maafin Mamah ga bisa jadi Mamah yang baik buat kamu...." jawab Mama nya. Mendengar jawaban itu, Aji terdiam. Ah, dia sedang tidak dalam mood untuk bersedih sekarang.

"P-Papah juga minta maaf, Papah ga pernah perhatiin kamu, Papah ga pernah ada di samping kamu.. Papah orang tua yang buruk." Mama dan Papa nya menangis. Memeluk Aji yang hanya diam. Bingung dengan hal ini. Tak lama, Aji balas memeluk kedua orangtuanya yang kini menangis semakin keras. Kedua pundak Aji basah oleh air mata orang tuanya.

"A-Aji ga papa.. Aji juga ngerti Papah sama Mamah cari uang buat Aji.. Aji ga papa, Aji bisa kok sendiri, terus kan ada bibi yang selalu masak buat Aji... Aji ga papa kok." walaupun mengatakan 'Tidak apa-apa.' namun Aji menangis. Untuk pertama kalinya setelah dirinya dewasa, menangis di pelukan hangat orang tuanya. Kemeja satin yang dipakainya kini basah, oleh keringatnya sendiri dan air mata orang tuanya.

Melepas pelukan hangat itu lalu saling berpandangan. Tersenyum untuk satu sama lain. Kedua pipi Aji dicium oleh orang tuanya. Setelah itu, mereka bertiga tertawa. Sekarang, keluarganya, sama seperti keluarga yang lain. Tertawa bersama dan berpelukan dengan hangat.

***

Setelah kejadian mengharukan pagi tadi, Aji kini bersiap untuk berangkat ke kampus. Setelan yang ia pakai untuk ke kampus hari ini yaitu, kemeja kotak-kotak berwarna abu-abu yang dipadukan dengan kaus polos berwarna putih sehingga kemeja tersebut menjadi Tunik serta celana jeans berwarna biru. Memasang tas di salah satu pundaknya serta tangannya menyisir rambutnya ke belakang sehingga jidat paripurna miliknya terlihat.

"Mah, Aji berangkat dulu yaa, pulangnya agak sorean dikit, mau jengukin temen soalnya." mencium punggung tangan Mama nya dan melesat pergi ke Motornya.

'aihh, masih canggung banget sama Mamah..' batin Aji.

Menaiki motor besarnya yang berwarna hitam. Dan melaju menuju kampus Padjadjaran. Ah, satu lagi, salah satu telinganya terpasang Earphone dan lagu-lagu klasik serta beberapa lagu-lagu dari grup One Direction terputar.

Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang