14

217 30 0
                                    

Hello Guess!!!

Aji dan Semestanya udah sampai Chapter 14 nih
Jangan sampai lupa Vote nya, trus Komen uga, and Follow akun ini karna yg punya akun tuh gemesin kek Renjun, hehe jan lupa Share ke temen-temen kalian juga...

#eventmenulis
#50bersamamu
#moonseedpublisher
#ClueDay14
#Day14
#Renjana

Renjana berasal dari bahasa Sansekerta, yakni ranjana yang memiliki arti hasrat (yang menyala), menyenangkan, sangat menarik, dan juga gembira.

Liat series bl di hari Ahad
Happy Reading My Readers Wattpad (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠__⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_

Menggendong tubuh mungil Noval untuk dibawanya ke sebuah taman bunga mini yang berada di belakang toko buku di sana.

Meletakkannya tubuh Noval pada kursi panjang taman yang tersedia dan menutupi tubuh mungil itu dengan jaket yang Aji kenakan.

Membelai wajah manis Noval sekejap lalu pergi guna membela air mineral untuk menenangkan orang tersayangnya. Sesampainya di mini market terdekat, segera Aji mengambil dua botol air mineral, dua roti coklat kesukaan Noval, dan satu botol kecil minyak aromaterapi lalu bergegas membayar belanjaan itu dan kembali ke taman di mana Noval ia letakkan.

Masih dengan posisi yang sama, Aji dengan perlahan mendekat ke arah Noval yang masih menutup mata. Mencoba membangunkan si Noval dengan perlahan sembari mendekatkan minyak aromaterapi itu ke pernapasan Noval, berharap sang pujaan kembali bangun dari pingsannya.

"Ugh?"

Mendengar lirih dari Noval, dengan sigap Aji mencoba menegakkan tubuh Noval untuk bersandar pada sandaran kursi taman. Menatap lekat ke arah wajah manis sang pujaan dengan tatapan cemas.

"Masih pusing?" Tanya Aji saat memperhatikan Noval sedikit linglung.

"Dikit," sahut Noval sambil memegang sudut keningnya.

"Hadap gue."

"Ngapa—"

Tanpa berontak, Noval pun terdiam saat tangan hangat Aji memijit sudut keningnya dengan sedikit minya aromaterapi guna meringankan rasa pusing yang ada.

"Mendingan?"

"Hm, thanks."

Setelah itu, suasana di antara mereka berdua kembali canggung. Atmosfer diri masing-masing pun seketika berubah menjadi dingin.

"Laper?" Tanya Aji saat mendengar suara perut berbunyi dari orang di sampingnya.

"Hm, dikit." Sahut Noval menundukkan kepalanya merasa malu karena bunyi perutnya yang tidak pada waktunya.

"Ya udah, nih makan. Gue tadi beli minyak aromaterapi sama sekalian beli nih roti ama air minum." Tawar Aji memberikan sekantung plastik berisi roti dan air mineral.

"Thanks, lu juga makan gih." Tutur Noval sedikit merubah suasana dingin di antaranya dirinya dan Aji.

"Gue masih kenyang, lu aja yang habisin. Biar mendingan tubuh lu." Ujar Aji sembari mengelus rambut hitam lebat Noval. Reflek ia.

"Oh, o-oke." Sahut Noval lalu segera menyantap roti coklat dalam genggamannya.

"L-lu ... ga marah lagi, 'kan?" Tanya Aji sedikit lemah takut menyinggung orang yang ia ajak bicara.

Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang