24

107 21 0
                                    

Hai halooooo
Kembali bersama Aji dan Noval nihhh
Ngga kerasa yah udah chapter 24..

Gimana kabar kalian???

Sehat?

Ndak sehat???

Yah semuanya harus jaga kesehatan ya!!!

#eventmenulis
#50haribersamamu
#50daychallenge
#day24
#clueday24
#Lidahmertua

tumbuhan terna, termasuk suku Agavaceae, berasal dari Afrika, tinggi 0,4-1,75 m, daun berbentuk pedang, berdaging dengan ujung meruncing tajam, berwarna hijau dengan garis-garis kuning, perbungaan berupa tandan, bunga kecil berwarna putih kehijau-hijauan, mekar pada malam hari; <i>Sansevieria trifasciata</i>

Happy Reading 🥰🥰🥰🥰

***

Noval masih menangis. Ia kini berpindah tempat ke kamarnya dan menangis keras disana. Sang Bunda, yang mendengar tangisan serta teriakan kesakitan nya hanya diam di dalam kamar. Membiarkan anaknya yang padahal tengah kambuh traumanya sendirian, menangis dan berteriak di dalam kamar.

Dengan perlahan, Noval mengambil ponsel dan menghubungi Aji. Ia butuh pelukan dari pria itu. Tubuhnya lelah, jiwanya juga. Ia hanya ingin pelukan dari Aji, dan melupakan semua yang terjadi tadi.

"Hm? Iya sayang? Kenapa?"

Mendengar suara Aji, Noval langsung menangis keras. Mulutnya mengucapkan aduan bak anak kecil yang mengadu pada ibunya.

"Heii, kenapa hm? Kok nangis? Ada apa sayangnya Aji?"

"Bisa hiks.. ke sini sekarang Ndak? Hiks..."

''kamu mau aku ke sana sekarang? Tunggu sebentar ya sayang, Dosen aku belum selesai nih." Noval mengangguk walaupun Aji tidak dapat melihatnya. Setelahnya, mereka menutup panggilan.

Noval tertidur di kasurnya. Ia lelah menangis dan juga terlalu banyak pikiran.

Disisi lain, Aji langsung berlari keluar saat Dosen sudah menyelesaikan kelas. Tanpa ba-bi-bu, ia langsung melajukan motornya menuju rumah Noval. Hatinya terasa kalut saat mendengar kekasihnya menangis. Ia takut Noval menangis sendirian dan tidak bisa mengontrol tangannya saat menangis. Ia takut Noval kembali trauma dan tidak ada yang mengetahuinya.

'Noval.. tunggu ya, kamu jangan macem-macem.. tunggu aku ya...'

***

Aji sampai di pekarangan depan rumah Noval. Ia turun dari motornya dan menuju pintu depan. Membunyikan bel nya dan menunggu beberapa saat hingga ia mendengar suara pintu yang dibuka.

"Ohh kamu pasti yang bikin anak saya gay kan?! Hah?! Saya kira kamu anak baik-baik tapi kamu menjerumuskan anak saya ke hal yang terlarang dan ga baik?! Mulai dari sekarang, tolong jauhkan anak saya!" Aji tersentak saat Bunda Noval membentaknya. Apa ini yang membuat Noval menangis sambil menelfon nya?

"Saya dan anak Ibu itu saling mencintai. Saya tau ini hal terlarang tapi ini cinta Ibu." Bunda Noval semakin marah. Aji di tampar oleh Bunda Noval.

"Kamu! Tau apa kamu tentang cinta, hah?! TAU APA?! APA KAMU TIDAK PERNAH DI AJARKAN ORANG TUAMU BAHWA CINTA ITU ANTARA LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN?! PRIA DAN WANITA! BUKAN PRIA DAN PRIA! KALIAN MENJIJIKAN! SAYA TIDAK SUDI MEMILIKI ANAK YANG MENJIJIKAN SEPERTI DIA!" Noval yang sedang tertidur sayup-sayup mendengar suara teriakan Bundanya. Ia pun bangun dan menuju pintu depan. Saat di pintu depan, dapat ia lihat kalau kekasihnya, tengah menunduk dan di maki-maki oleh Bundanya.

Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang