34

109 20 0
                                    

Annyeong cingudeull!!!

Aji dan Semestanya up nieeehhhh
Yuk terus kawal sampe kapal kita ga karam!!!

#50daychallenge
#50haribersamamu
#chapter34
#cluechapter34
Clue day 34
#Hujan Suri

Hujan suri itu semacam gerimis. Tapi kalu gerimis besar atau kecilnya relatif. Nah, kalau gerimis yang kecil banget (biasanya kalau lagi naik motor, kerasa kaya ketetesan air tapi belom gerimis banget).

Happy Reading 🥰
***

Dengan sabar Aji menunggu hingga Noval terbangun. Kekasihnya, walaupun dalam keadaan tidak sadarkan diri, terlihat gelisah dan keringat terus mengalir. Aji sesekali mengelap keringat Noval di dahi, leher dan tubuh. Aji memang melepas pakaian yang dikenakan Noval.

"Sayang... Bangun yuk.. hm? Udah pergi kok orang jahatnya.. ini Aji.. yuk bangun..." Aji menciumi punggung tangan Noval sembari berdoa agar kekasihnya itu segera bangun.

Justru, Aji takut jika Noval pingsan seperti ini. Karena, Aji khawatir Noval malah tidak akan bangun lagi dan terjebak di alam bawah sadarnya. Rintik hujan terdengar di luar rumah. Aji memandang ke arah jendela yang kini terkena tetesan air dari gerimis kecil yang turun pada siang menuju sore ini.

Hujan Suri....
Gerimis kecil yang turun tepat saat engkau bersedih
Gerimis kecil yang turun hanya untuk singgah sejenak

Cahaya matahari masih tetap bersinar walaupun Hujan Suri...

Apakah akan ada pelangi setelah ini?

Apakah engkau menyukai pelangi?

Jika kau menyukainya, maka akan ku buat pelangi terindah yang akan kau sukai

Baru saja akan melanjutkan puisi, lenguhan Noval terdengar. Aji langsung memusatkan perhatiannya pada Noval.

"Akhirnya kamu bangun sayang... Kamu butuh apa? Haus ya? Mau minum? Bentar ya aku ambil minum dulu di dapur.." baru saja Aji akan beranjak dari kasur dan menuju dapur untuk mengambil air, tangannya di tahan oleh Noval yang kini berusaha untuk duduk.

"Ng-ngga... Noval... Cuma... Butuh... Aji..." Dengan segera, Aji memeluk Noval. Erat. Seolah tak ingin kehilangan barang sejenak.

"Ughh, maafin aku ya sayang... Sore ini, kita langsung pesen tiket buat ke luar negeri. Entah kemana itu, pokoknya kita pergi malem ini, oke?" Tanya Aji yang di angguki Noval. Mereka hanya ingin hidup damai berdua saja tanpa harus terikat dengan norma di sini.

Mereka berdua berpelukan. Saling memberikan rasa nyaman, hangat dan tenang satu sama lain. Memberi kekuatan pada diri agar bisa kuat dalam menghadapi masalah. Keheningan melingkupi dunia mereka sekarang, dengan suara kecil dari rintik Hujan Suri serta detak jantung mereka yang sama-sama terdengar kencang.

cinta tidak berbentuk, namun cinta dapat dirasakan oleh hati. cinta tidak butuh alasan karena pada kenyataannya cinta hadir tanpa logika, tetap bertahan meski sebenarnya tahu bahwa ia yang kau cinta tidak akan mungkin bisa menjadi milikmu.

***

"Kamu kenapa ungkit-ungkit Mamah kamu, Hah?!" Sampai di rumah, Zita langsung di bentak oleh Ayahnya.

Aji dan Semestanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang