Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾♀️"Apa masalahnya?" Night mengangkat alis dan bertanya.
"Tidak apa-apa. Aku juga akan tidur lebih awal." Day menepuk kepala adiknya dan bangun meninggalkan ruangan, tetapi kakinya terhenti di depan pintu kamar tidur kakaknya.
"Ada apa, P'Day?" tanya Night lagi karena bingung dengan sikap kakaknya.
"Night, bisakah kamu tinggal di rumah sendirian? Aku akan menemui Neil," kata Day akhirnya.
"P'Neil? Ada apa dengan P'Neil?" Night bertanya dengan rasa ingin tahu.
"Dia tidak enak badan. Kamu harus tahu dia datang ke Thailand sendirian. Aku khawatir sesuatu akan terjadi padanya saat larut malam. Jadi aku akan tinggal bersamanya untuk sementara waktu," kata Day. Sekarang Neil harus berbaring tengkurap menonton film di kamarnya sendiri, tidak tahu apa yang terjadi.
"Jadi, P'Day, akam mengunjungi dia, jangan khawatir tentang Night. Night bisa mengurus dirisendiri," Night segera berkata. Day menatap kakaknya dengan ekspresi bersalah sebelum bergerak mendekat dan mencium kening Night dengan lembut.
"Maaf meninggalkanmu sendirian," kata Day.
"Oke. P'Day sibuk banget gara-gara Night," kata Night sambil bercanda. Dia tidak ingin saudaranya berpikir terlalu banyak.
~~~~~
Ketika Day memasuki ruangan, dia melihat ke meja samping tempat tidur dan menemukan bubur yang telah dipesankan Neil kepadanya, Itt bahkan belum menyentuhnya, bubur itu masih dalam plastik bening. Day langsung kesal saat menyadari Itt belum bangun untuk makan dan minum obat. Day duduk di tempat tidur di samping tubuh transparan dan dengan lembut mengelupas lembaran gel anti demam.
// Dia masih demam, kan?// Day bergumam pelan saat dia meletakkan tangannya ke dahinya yang halus dan menemukan bahwa dahi Itt masih hangat. Sosok jangkung itu bangkit untuk mengambil handuk dan mencelupkannya ke dalam air dingin. Dia kemudian duduk dan menyeka Itt, saat dia membaliknya untuk membersihkannya, Itt mulai membuka matanya perlahan, perlahan bangun.
"Jangan...lepaskan" Itt melepas kain yang dilapkan padanya.
"Diam," kata Day. Membuat Itt berbalik, menyipitkan matanya, saat ini, sosok transparan itu tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang membersihkannya.
"Hei.. Day," Itt memanggil nama pihak lain dengan pelan. Kelopak mata hanya akan bisa tertidur.
"Ya... ini aku... kenapa kamu tidak bangun, makan dan minum obatmu?" Day memarahi sosok halus itu dengan suara muram, tapi tangan itu terus membersihkan Itt.
"Ew." Itt menggelengkan kepalanya, suaranya hanya berasal dari tenggorokannya.
"Keras kepala, bangun dan duduk sekarang," kata Day, pergi sebelum bangun dengan membawa Itt duduk. Sosok itu duduk dengan mata tertutup. Day berhasil melepas baju Itt. Kulitnya yang mulus penuh dengan bekas gigitan dan bekas hisapan. Jadi Day duduk dan membersihkan, baik depan maupun belakang dan seterusnya. Setelah selesai membersihkannya, dia mengenakan baju pada Itt. Panas tubuh Itt memancar hingga Day bisa merasakannya sendiri.
Tap... Tap...
Day menepuk wajah Itt dengan ringan sebagai peringatan. Itt membuka matanya dan mengulurkan tangan untuk menggaruk sisi pipi yang ditampar Day tadi.
//Sial... rasanya enak sekali menamparnya//Day menggeram di tenggorokannya.
"Day" sebuah suara samar memanggil.
"Apa?" Day menjawab datar.
"Aku lapar," kata Itt.
"Lapar, kenapa kamu tidak bangun dan makan bubur yang dipesan Neil? Seharusnya aku membiarkanmu kelaparan," kata Day. Dia merasa terganggu karena Itt tidak bangun untuk makan dan minum obat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Syndrome : Day-Itt Book 1
Romance🚫Novel ini mengandung Pelecehan, Pemerkosaan, BxB, Homopobic go away 🚫 Cerita asli oleh Yoenim. Ini hanya terjemahan dari penggemar untuk penggemar. Harap dimaklumi apabila terjemahan tidak 100% akurat ✨ Happy reading Phi/Nong-Khaaa ~