Bab 4

4.8K 131 4
                                    

🔞🔞🔞🔞

HAPPY READING PHI/NONG-KHA~~~

Setelah meneriaki Day saat naik, Itt melihat keluar mobil. Dia bahkan tidak menoleh untuk melihat Day.

"Aku akan kembali malam ini...kamu tidur sendiri," kata Day, memecah kesunyian.

"..." Itt diam, dia tidak mengatakan apa-apa. Day menoleh untuk melihat Itt sebentar.

"Aku mengatakan sesuatu, bisakah kamu mendengarku?" Day berkata pelan.

"......." Itt tetap diam seperti biasanya.

Ckkiiiittt!

Day menghentikan mobilnya mendadak.

"Itt!" Sosok jangkung itu berteriak lantang.

"Ah! Aku sudah mendengarnya." Dia segera berkata dengan kepala terduduk. Tiba-tiba!

"Day mencengkram lengannya, menyebabkan Itt berbalik.

"Ada apa denganmu?!! Suasana hatiku sedang buruk! Kamu begitu sombong menggodaku seperti itu!" Day berteriak lagi. Itt membalas tatapan Day. Mata Day terlihat lebih aneh dari sebelumnya.

"Aku bukan apa-apa! Dan kamu tidak perlu mengatakan aku memprovokasi mu. Bahkan jika aku tidur kamu mengatakan aku memprovokasi kamu. Aku tidak pernah melakukan kesalahan. Aku tidak melakukan apapun untuk dituduh tidak mematuhi perintahmu." Itt berteriak dalam serangkaian kata.

"Jadi, kamu benar-benar tidak mematuhi perintahku?" kata Day.

"Kamu akan menjadi seorang diktator. Kemana aku pergi tanpamu? Kamu meninggalkan aku sendiri? Ketika seseorang mendatangiku seperti itu dan aku diperkosa, aku harus tetap diam. Sampai kamu kembali, kan?!" kata Itt lagi, Day melirik Itt sekilas.

"Siapa yang tahu kamu akan diperkosa beramai-ramai? Kamumungkin menyukainya?" kata Day, Itt menoleh untuk melihat Day, dengan ekspresi marah didalam hatinya.

"Tapi selama kau masih menjadi milikku... aku tidak ingin berbagi barang-barangku dengan siapapun," kata Day lagi, membuat Itt sedikit membeku. Dia memikirkan apa yang dikatakan Day. Apa artinya? Itt tidak ingin berasumsi bahwa Itt adalah orangnya Day. Day tidak akan membiarkan siapapun melakukan apapun padanya. Begitu sampai dititik itu, Itt langsung menoleh kearah lain karena merasa ada yang aneh di hatinya. Tiba-tiba jantungnya berdebar tanpa alasan.

"Kemarilah," kata Day, tapi Itt sedang duduk disana memikirkan apa yang dikatakan Day dan tidak mendengar panggilan Day.

"Sudah kubilang berbalik! Kenapa kau tersinggung padaku?" Day berteriak lagi, meraih leher Itt untuk membawanya ke dirinya sendiri.

"Oh...sakit. Bukankah itu yang kamu lakukan?" Itt mengerang. Mata itu menatap wajah Day dengan tidak setuju. Day melirik wajah Itt sebelum mengulurkan tangannya yang lain utuk membelai pipinya yang mengkilap, yang jelas-jelas menunjukan cap tangan Day, Day tersenyum kecil.

"Apa yang kamu tertawakan?" Itt bertanya.

"Tidak apa-apa aku hanya berfikir wajahmu juga cocok dengan sidik jariku," kata Day sebelum melepaskan lengannya dari wajah Itt.

// Psikopat /// Itt bergumam pelan.

"Jangan kira aku tidak mendengarmu, Itt," kata Day. Itt terdiam sejenak. Day menyalakan rokok dan menurunkan cermin.

"Kalau begitu kenapa kau tidak kembali ke kondominium? Ayo parkir disini, dan mati sendirian," kata Itt saat Day tidak berfikir untuk menyalakan mobil, Day menoleh sebentar untuk menatap wajah Itt.

"Aku bilang aku tidak akan tidur lagi, kau dengar itu?" ulang Day.

"Oh, aku mendengarnya," katanya.

Love Syndrome : Day-Itt Book 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang