Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾♀️"Ibumu membelinya untuk kamu makan. tidak membelinya untuk aku makan," kata Day dengan nada datar.
"Yah, biarkan aku membaginya denganmu," kata Itt lagi. Day kembali dan duduk di tempat tidur Itt tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Itt sedikit tersenyum ketika dia berjalan ke meja dengan bakso.
"Tunggu," kata Day. Itt tampak bingung.
"Kemari dulu," kata Day dengan tenang. Itt dengan mudah menghampiri Day. Sosok halus itu berhenti di depan Day, yang sedang duduk di kaki tempat tidur Itt.
"Apa yang salah?" Itt dengan keras kepala bertanya karena dia tidak tahu mengapa Day Memanggilnya. Day menatap Itt dengan ekspresi tenang di wajahnya.
"Katakan padaku kenapa kau berbohong padaku," tanya Day, menarik Itt ke bawah dan duduk di kaki tempat tidur di antara kedua kakinya, Itt duduk memunggunginya. Tangan kuat Day melingkari pinggang Itt, mencegahnya menarik diri.
"Oh...sudah kubilang. Aku ingin bertemu ibu dan ayahku lagi." Dia berkata dengan lembut karena dia tahu apa yang dia katakan hanyalah sebuah alasan.
"Apa kamu yakin?" tanya Day lagi, Itt mengangguk pelan tapi tidak menjawab.
Tok...tokk....
Terdengar ketukan di pintu Itt. Sosok itu sedikit ketakutan.
"Day, biarkan aku pergi dulu," kata Itt, karena Day sedang memeluknya. Sosok jangkung itu menarik napas dalam-dalam, diinterupsi dengan menjengkelkan. Dia membiarkan Itt bangun dan membuka pintu kamar.
"Apa itu?" Itt bertanya kepada penjaga toko dengan heran.
"Ayahmu menyuruhmu ikut denganku. Katanya Khun Pete membawa mobilnya untuk melakukan sesuatu. Bos menelepon Itt untuk membantuku melihatnya." Itt tertegun dan langsung menolehnkearah Day. Sosok jangkung itu menegang.
"Dan ketika dia tiba, mengapa kamu tidak melakukannya sendiri?" tanya Itt kepada bawahannya di tokonya sendiri.
"Aku tidak melakukannya karena Khun Pete mengatakan dia mengharapkan Khun Itt datang dan melihat langsung", dia tidak berani berkata apa-apa lagi.
"Katakan pada ayahku aku sibuk," kata Itt, berusaha menghindari Day yang mengganggu.
"Hei, telepon dia dan beri tahu bos. Aku masih tidak ingin dia menendang pantatku di akunmu." Kata bocah itu.
"Oke, aku akan menelepon Ayah. Pergi bekerja," kata Itt, sebelum menutup pintu dan menoleh kearah Day. Sosok jangkung itu duduk diam, tidak mengatakan apa-apa. Itt pergi mengambil telepon rumah dari kamar tidurnya dan menekan panggilan ke kantor ayahnya di toko.
"Ayah, ini Itt... Tidak bisakah kamu membiarkan yang lain melihat mobil Pete dulu? Kenapa kamu harus menungguku? Ada tamu di sini, ayah," kata Itt kepada ayahnya.
"Aku tahu Pete adalah putra temanmu, tapi aku tidak melihat perlunya dia bertanya padaku. P'Keng juga ada di sini. Biarku lihat. P'Keng, dia nomor satu di toko kita, ayah," terang ayahnya. Day berdiri di sana, tidak berkata apa-apa.
"Maksud Ayah...Ayah melihat Pete lebih baik daripada aku?...Aku tidak tahu. Ayah meminta P'Keng untuk melihat mobil Pete. Itu dia, ayah." Setelah mengatakan itu, Itt langsung menutup telepon.
"Apakah kamu akan melihat mobilnya?" Day bertanya pelan.
"Ah, hmm," jawab Itt lembut.
"Lihat saja," kata Day lagi. Itt segera menoleh untuk melihat wajah bingung Day. Dia tidak melakukan apa pun untuk membuat Day tenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Syndrome : Day-Itt Book 1
Romantizm🚫Novel ini mengandung Pelecehan, Pemerkosaan, BxB, Homopobic go away 🚫 Cerita asli oleh Yoenim. Ini hanya terjemahan dari penggemar untuk penggemar. Harap dimaklumi apabila terjemahan tidak 100% akurat ✨ Happy reading Phi/Nong-Khaaa ~